"Taeyongie, ayolah, kami butuh seseorang untuk mengawasinya saat aku dan istriku pergi ke Paris. Hanya satu bulan.” Kepala keluarga Jung, Jung Yunho, memohon.
"Dia sudah tujuh belas, paman Yunho. Apa paman yakin dia masih butuh babysitter?" tanya Taeyong, bingung. Dia tak menyangka jika akan kedatangan tamu yang tak disangka, dengan permintaan yang tak disangka pula.
"Kita sedang membicarakan anakku di sini. Masalah selalu mengikutinya. Kami butuh seseorang untuk mengawasinya agar dia tidak melakukan hal bodoh yang bisa mengacaukan hidupnya selama kami pergi. Kami percaya padamu, Taeyongie. Orang tuamu adalah teman baik kami dan mereka berkata jika kau sangat bertanggung jawab dan bisa diandalkan." Yunho menatapnya penuh harap, seakan ingin membuat Taeyong menyerah dan mengatakan ya saat itu juga.
Taeyong mendesah keras, merasa kalah. Dia selalu kesulitan menolak permintaan orang lain. “Dan apa yang akan kudapatkan jika aku setuju, paman?” Taeyong tak berniat untuk menjadi kasar dan tak sopan, dia hanya ingin tahu.
Yunho terlihat senang. Matanya berbinar penuh harap. “Uang. Bagaimana dengan lima ratus ribu won untuk satu bulan penuh? Atau aku bisa menambahnya lagi jika menurutmu masih kurang.”
Mata Taeyong melebar.
Woah, apa?!
Lima ratus ribu won Itu banyak sekali!
Setidaknya bagi Taeyong.
Keluarga Jung itu kaya raya, dia berani bertaruh uang itu tidak ada apa-apanya bagi mereka. Tapi apa tidak berlebihan mengeluarkan uang sebesar itu hanya untuk babysitter?
Meski begitu Taeyong tidak langsung menjawab, masih memikirkan apakah dia harus mengatakan ya atau tidak. Jung Yoonoh adalah anak berumur tujuh belas tahun yang mereka ingin Tayeong jaga. Bukan satu atau dua hari, melainkan sebulan penuh. Apa dia memang anak pembuat masalah seperti apa yang ayahnya katakan? Jika ya, maka akan seburuk apa?
"Kau akan tinggal di rumah kami, Taeyongie. Aku tahu kau akan menyukainya. Kami sudah menyiapkan kamar tidur untukmu. Semuanya sudah diurus, hanya tinggal menunggu persetujuan darimu,” katanya, terdengar gugup menunggu Taeyong mengatakan sesuatu.
"Aku tidak tahu paman. Sepertinya aku harus minta izin pada orangtuaku dulu…”
“Kami sudah membicarakan ini dengan mereka sebelumnya dan mereka setuju,” kata Yunho.
Taeyong cukup terkejut dengan itu. Tapi ya dia mengerti. Tentu saja orang tuanya setuju, mereka jelas akan senang jika Taeyong bisa meninggalkan mereka selama satu bulan penuh. Itu adalah kesempatan bagus untuk mereka ber-honeymoon lagi. Di sisi lain, Taeyong juga akan mendapat banyak uang sebagai imbalan dari pekerjaan ini sehingga tak usah susah-susah memberi uang saku. Entah mereka sudah mendengar atau belum mengenai nominalnya, yang pasti Taeyong bisa membayangkan dengan jelas wajah syok kedua orangtuanya jika dia memberitahu ini pada mereka.
Keluarganya memang tidak kaya, hanya keluarga sederhana yang berkecukupan, sangat berbeda dengan keluarga Jung yang mempunyai status sosial tinggi.
Ayah Taeyong adalah pekerja kantoran biasa, sementara ibunya ibu rumah tangga yang membuka jasa Catering. Yang mengherankan Taeyong adalah, bagaimana bisa kedua orang tuanya mengenal bahkan berteman dekat dengan keluarga seperti itu?
Mereka bahkan percaya dan memintanya untuk menjaga anak mereka.
Dia memang ingat saat masih kecil dulu pernah bertemu dengan Yunho dan Istrinya, juga anak tunggal mereka yang chubby sekali, saat mereka datang untuk ikut makan malam tepat di hari ulang tahun Taeyong yang ketujuh, tapi setelah itu tidak pernah lagi. Kalau tidak salah, orangtuanya bilang jika mereka akan pindah ke Amerika karena alasan tertentu dan sekaligus pamit. Entahlah, Taeyong terlalu kecil untuk paham saat itu.
Intinya, Taeyong tidak terlalu banyak tahu tentang mereka. The Jungs. Dia hanya sering mendengar orang membicarakan itu saat pergi ke salah satu pusat perbelanjaan besar yang rupanya milik mereka, di portal berita, juga karena ayahnya bekerja di salah satu perusahan yang mereka miliki.
Hm, mungkin itu menjadi salah satu alasannya, pikir Taeyong.
"Jadi namanya Yoonoh?” Taeyong hanya ingin memastikan, berharap mendapat informasi lebih tentang Jung junior itu.
"Ya, Jung Yoonoh adalah nama aslinya. Tapi dia lebih suka orang-orang memanggilnya Jaehyun," kata wanita cantik yang duduk bersama Yunho, berkata dengan suara lembut.
Taeyong mengambil napas sebelum memberi jawaban akhir atas permintaan itu. Pikirannya benar-benar dipenuhi berbagai macam prasangka akan situasi yang nanti ia hadapi jika menerima tawaran menggiurkan namun mencurigakan ini.
Seberapa besar Jaehyun ini akan menimbulkan masalah untuknya, mari kita lihat saja.
Dia adalah Taeyong.
Tidak ada orang yang berani menentangnya karena kekeraskepalaan miliknya. Dia adalah orang yang selalu bisa menemukan jalan keluar dari tiap masalah yang ia hadapi dengan kecerdasannya. Bertanggung jawab dan bisa diandalkan, kedua kata itu selalu bersanding dengan namanya. Dan tentu saja, dia yakin dia juga akan bisa menangani yang satu ini. Menangani Jung Jaehyun.
“Baiklah, paman, bibi. Aku bersedia menjaga anak kalian.”
Aku datang, Jung. Aku harap kau tidak menggigit dan mau bekerja sama.
.
.
.
.
.
.
.
Dan itu adalah hari di saat semuanya dimulai. Hari dimana Taeyong bertemu dengan Jaehyun, anak yang akan diasuhnya selama satu bulan. Pemuda berusia tujuh belas tahun yang penuh masalah.
.
TobeContinued
Note:
Udah lama ga ngupdate apa-apa dan malah bawa yang baru padahal yang lain belum pada beres, mianhae~ Labil emang akutu lol
Ditunggu vomment-nya ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter
FanfictionApa jadinya jika Taeyong harus menjadi babysitter Jaehyun, pemuda berusia tujuh belas tahun yang penuh masalah? Jaeyong (Jaehyun x Taeyong) Yaoi. BxB.