RASYIFA

450 33 8
                                    

#Chap03

[Rasyifa Pov]
Namaku Rasyifa Prameswari aku adalah kakak sepupu dari Ari Irham, aku bekerja sebagai Direktur di W.O yang aku dirikan sendiri.
Pagi ini aku berlari kecil menuju mobil Cherry merahku. Aku kesiangan! Yap! Padahal hari ini adalah hari dimana aku harus bertemu dengan clienku.
"Mom, aku berangkat sekarang"Ucapku.
"Ok, takecare babyy"
Akupun langsung memutar mobilku dan segera melaju secepat mungkin sambil membuka Tab dan persiapan presentasi meetingku nanti. Aku yang menyetir sambil membaca di Tab pun hilang konsentrasi ketika ada seekor kucing lewat tanpa bisa ku prediksi, aku memutar stirku dan sekarang justru menabrak seorang pengendara motor.
"Astagfirullah.."Ucapku.
Sementara pengendara motor itu tergeletak di pinggir jalan dengan berlumurkan darah.
"Mbak..mbakk.. turun mbak.. ini gimana??"Ucap seseorang sambil mengetuk kaca mobilku.
"Oke..oke..bawa langsung ke dalam mobil saya pak"Ucapku seraya membuka pintu mobil bagian belakang.
"Mbak, di dekat sini ada Rumah Sakit. Mbak tinggal belok kanan terus nanti ada palang nya besar"Ucap bapak-bapak bertopi.
"Oh iya pak, sebelumnya makasih. Biar saya bawa orang ini ke Rumah Sakit. Kalau motornya nanti biar saya suruh orang kantor kesini dan ambil motor ini pak"Ucapku panjang lebar.
"Iya mbak"
Aku segera membawa pengendara motor itu menuju Rumah Sakit, di jalan aku mencoba menghubungi beberapa kerabat dekatku agar bisa membantuku mengurus masalah ini. Aku tidak akan berani menelfon mama, ini akan jadi hal serius apabila aku menelfon nya.
Ari. Yap. Aku bisa menghubungi Ari.
'Hallo? Ada apa?"
"Lo dimana Ari?"
"Gua arah mau ke Bogor, kenapa?"
"Ngapain lo siang-siang gini ke Bogor?"
"Main kerumah temen, udah ah. I'm so busy!"
Dan titttt...titttt... Panggilan pun diakhiri oleh Ari.
"Shit. Fuck the boy!"Gumamku.
Akupun sampai dan segera membawa pengendara motor itu masuk kedalam Rumah Sakit dengan bantuan beberapa perawat.
"Mbak mohon di tunggu disini dan diurus terlebih dahulu administrasi nya"Ucap seorang perawat.
"Oh okay"Jawabku.
Setelah mengurus semuanya aku duduk disalah satu kursi tunggu sambil membawa Handphone dari pengendara motor itu. Aku mencoba menghubungi beberapa nomor terakhir di panggilan tapi semua berhasil Nihil. Kemudian Pak Dokter memanggilku.
"Maaf, bisa bicara sebentar?"Ucap pak Dokter.
"Baik pak"Ucapku sambil menuju ruangan pak Dokter.
"Anda salah satu keluarga dari pasien ini?"
"Bukan Dok, kebetulan saya yang menabrak mas-mas ini"
"Lalu dimana Keluarga nya?"
"Emang ada apa Dok? Kenapa dengan pasien itu?"
"Pasien mengalami cidera yang cukup serius dibagian kepala dan terancam koma"Ucap pak Dokter.
"Dok? Apa separah itu?"
"Dari pemeriksaan yang saya lakukan seperti itu, jadi saya mohon secepat mungkin keluarga nya di beritahu"
"Baik dok"

[Aisyah Pov]
"Makasih ri, buat hari ini. Kapan-kapan kita kesana lagi ya. Enak banget makanannya"Ucapku.
"Okay syah, kapanpun kalau kamu bisa"Ucap Ari.
Akupun langsung masuk kedalam Kos dan masuk ke kamar.
"Kok tumben Azka ga ada telfon lagi ya?"Tanyaku pada diriku sendiri.
Akupun keluar Kos dan membeli pulsa di Konter dekat Kosku. Dijalan aku mencoba menghubungi Azka.
"Hallo? hallo?"
"Loh, ini siapa? Azka mana?"Ucapku.
"Mohon maaf mbak, ini saya Rasyifa. Jadi saya tadi nabrak mas-mas yang punya Handphone ini dan sekarang mas-mas ini ada di Rumah Sakit. Tadi saya udah nyoba ngehubungin kontak di Handphone ini ga ada yang nyambung soalnya. Mbak bisa kesini?"
"Azzz.. Azka? Oke di Rumah Sakit mana? Aku langsung kesana"Jawabku.
"Pelita Harapan mbak. Ruang Anggrek 206"
Aku langsung mematikan panggilan dan menuju Rumah Sakit yang dibilang oleh wanita bernama Rasyifa, Sesampainya disana aku langsung menuju kamar Anggrek 206.
"Azkaaa..."Ucapku sambil memeluk tubuh Azka yang berbaring di atas kasur.
"Azka, kenapa? Kok lo bisa nabrak dia sih!"Ucapku tidakkaruan.
"Sebelumnya saya mohon maaf mbak, ini semua kesalahan saya"Ucap Rasyifa.
"Azkaa, kamu jangan sakit. Bangun kaa"Gumamku sambil menangis.
"Pasien terbentur di bagian kepala yang cukup keras. Harapan saya ancaman pasien terkena Koma tidak akan terjadi. Mohon doanya"Ucap Dokter.
"Baik dok"Ucapku sambil tetap memeluk tubuh Azka.
"Mbak bisa bicara?"Ucap Rasyifa.
"Panggil aku Aisyah"Ucapku.
"Saya minta maaf atas kejadian ini, saya mohon kamu mengerti. Motor pacar kamu udah di bawa ke dealer dan udah aku kasih uang buat biaya reparasi mesin dsb. Cuma untuk saat ini saya mohon mari kita berdoa buat pacar kamu biar ancaman Koma gak jadi menimpa Azka"Ucap Rasyifa.
"Iya, aku tau. Kamu udah aku maafin. Maaf kalau sebelumnya aku marah-marah sama kamu. Itu semata-mata karna aku sayang sama Azka"
"Oke, aku mengerti"
Kini Rasyifa sudah pulang dan Aku masih duduk disamping kasur Azka, menunggu Azka bangun dari tidur nya. Azka aku mohon kamu bangun, jangan tidur lama-lama. Aku kangen kamu.

"Aisyah..syahh?"
"Haa, iya?"
"Bangun udah pagi"
"Azkaa? Kamu udah bangun?"Ucapku terbelalak melihat Azka yang sedang duduk bersandar di bantal.
"Iya, aku udah bangun dari tadi. Mau bangunin kamu gak tega abis tidurnya cantik banget"Ucap Azka.
"Apaan sih ka, aku khawatir sama kamu tau. Kamu jangan sakit lagi"
"Yang minta sakit siapa si? Kan yang ngasih mah Allah"
"Ihh nyebelin"Jawabku sambil menyubit tangan Azka.
"Duhhh..duhh sakittt"
"Ehh maaf kaaaa"Jawabku.
"Aku panggil Dokter dulu ya"Tambahku lagi.
"Oke"
.
.
.
"Alhamdulillah hipotesa saya salah, Mas Azka ternyata sudah siuman"Ucap Pak Dokter sambil membenarkan kacamatanya.
"Terimakasih Dok"Ucap Azka.
"Berarti sekarang Azka boleh pulang Dok?"Tanyaku.
"Tentu Boleh"
"Yeee,,, Azka boleh pulangg"Ucapku sambil memeluk Azka.
"Ishh. Dasar sekarang kamu beli makan dulu gih di kantin Rumah Sakit. Aku mau istirahat bentar lagi"
"Oke kaa"
Akupun menuju Kantin Rumah Sakit dan membeli makan dan minum disana.

[Rasyifa Home]
"Huhhhh....Pegel juga semaleman ngurusin masalah begituan. Lah! Ini Handphone Azka kenapa disini?"Ucap Rasyifa sambil memegang Handphone Azka.
"Aku mesti balikin nih"
Aku pun menuju mobil di garasi dan segera berangkat ke Rumah Sakit. Sesampainya disana aku memasuki ruang dimana Azka dirawat.
"Permisi"
"Iya, maaf nyari siapa mbak?"Jawab Azka.
"Its do damn! He's cool!"Gumam Rasyifa sambil menatap Azka yang menggunakan Sweater abu-abu dan celana jeans biru.
"Maaf kamu Azka? Yang kemarin ketabrak mobil?"
"Iya, saya?"
"Oh ya. Kenalin aku Rasyifa. Aku orang yang menabrak kamu. Sebelumnya aku minta maaf banget, soal kejadian kemarin ya"
"Oh gapapa, toh sekarang aku juga baik-baik aja"Ucap Azka.
"Ini Handphone kamu, semalem kebawa aku waktu aku nyoba hubungin kerabat dekat kamu"
"Oh pantes aku cari kemana-mana ga ada, thanks ya"
"Oke sama-sama yaudah kalau gitu aku pamit balik ya"Ucap Rasyifa sambil membalikan badan dan menuju pintu keluar.
Tiba-tiba tubuhku serasa berat, pandanganku gelap seketika dunia serasa bergoyang semua seperti gempa bumi. Dan bukkkkkkkk aku terjatuh di depan pintu.
"Rasyifa?? Kamu kenapa?"Ucap Azka sambil memangku kepala Rasyifa dan mengelus dagu Rasyifa yang terluka karna benturan akibat terjatuh.
"Azka?"Ucap seorang wanita dari depan pintu yang ternyata Aisyah.
"Aisyah?"Ucap Azka.

Next?
Vote and Like (∩_∩)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boss Is A Source Happiness [MBSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang