Prolog

53 2 0
                                    

Suara decitan kursi yang ditarik di meja makan membuat semua orang yang ada disana melihat kearahnya.

"Pagi semua" sapa vanilla dengan memamerkan gigi kelincinya yang putih.

"Pagi sayang" jawab mama dan abangnya secara bersamaan. "Pagi princess, oh iya nanti kamu berangkat kesekolah sama abang ya sayang" ucap papanya.

"Papa nanti ada meeting gapapa kan kamu sama abang?" Lanjutnya. "Gapapa dong pa" Jawab vanilla.

Sementara ratih dan bram saling bertatapan. Sementara ratih menatapnya seolah berkata 'papa saja yang bilang' bram pun menghela nafas.

"Sayang papa sama mama mau membicarakan hal yang penting" Ucap bram.

"Kamu tahu kan sahabat papa dan mama dari keluarga wijaya? Kami memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan anaknya" Lanjutnya dengan tatapan harap harap cemas.

"Apaaaa? Papa sama mama bercanda kan? I'm still young dad! Masa depan aku juga masih panjang!! Aku gak ngerti deh sama pola pikir kalian !! Lagian anaknya sahabat papa juga kan beda 7 tahun sama aku!! " Vanilla menatap mama dan papanya dengan kecewa.

"Sayang kamu tahu sendirikan tujuan kami untuk melakukan ini? Ini juga demi kebaikan kamu! Papa hanya takut kamu salah pilih! Tolong ngertiin posisi papa dan papa gak menerima penolakan !! "

"Papa egois papa gak mikirin perasaan vanilla!! Bang bantu nilla bilangin ke papa nilla gak mau sama perjodohan ini" Ujarnya terisak pelan.

Darrel yang melihatnya pun tak tega "Pa vanilla kan umurnya masih 17 tahun apa ini gak terlalu cepet pa?? Masa depan nilla kan juga masih panjang" bela darrel.

Bram pun menghela nafas panjang ratih yang melihatnya pun menggenggam erat tanggan suaminya itu. Dia juga sebenarnya tidak setuju tapi mau gimana lagi dia ingin yang terbaik untuk anak perempuannya itu.

"Papa tidak menerima penolakan apapun!! Dua hari kedepan keluarga wijaya akan datang kesini !! Papa harap kamu dapat menerimanya! Papa berangkat dulu " Ujar bram meninggalkan mereka.

Sweet Stranger And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang