"Bagian hidup gue yang ini disebut penasaran"
Sudah satu bulan setelah mimpi itu datang tanpa hentinya , hingga Nia memilih untuk menyendiri karena rasa penasarannya terhadap mimpi itu tak henti-hentinya , dia memilih untuk duduk paling belakang pojok kelasnya, dan yang paling penting itu sendirian .
Teman sekelasnya mulai mengetahui perubahan yang sangat drastis dari gadis ini, Nia selalu tampak ketakutan karena merasa bahwa laki-laki yang akan datang padanya itu adalah orang yang akan mengakhiri hidupnya.
°•°•°•°•°•°•
Bel masukpun mulai terdengar ke penjuru sekolah ,semua murid di SMA 2 mulai berlarian menuju kelas masing-masing, salah satunya Nia , ya, gadis ini datang kesekolah selalu pada saat bel berbunyi ..
Wali kelasnya masuk ke kelas dengan sapaan kepada murid-muridnya "pagi anak-anak,sekarang kelas ini akan ada anggota baru"
Seketika mendengar kalimat itu ruang kelas mulai terdengar bising, tidak jelas apa yang mereka katakan.
Tidak lama kemudian masuklah laki-laki yang bertubuh tinggi,putih tapi pucat,dan matanya tajam, sifatnya tampak dingin. "Hai,kenalin gue Edward,gue dari Forks Amerika". Suara para gadis dikelas terdengar seperti kagum ,kecuali Nia yang merasa aneh karena mata Edward selalu melihat padanya yang membuatnya merasa tidak nyaman,bahkan Nia lebih terkejut setelah Edward memilih duduk di samping gadis yang berubah ini. "Kenapa harus gue? mampus gue",gumamnya.
Edward mulai mendekati meja Nia ,dan matanya seakan tertancap dalam pada wajah Nia.
Kedua anak remaja ini hanya diam sampai waktu istirahat pertama tiba,Nia memilih untuk tetap dikelas karena dia tidak menyukai jajanan di sekolahnya,tapi anehnya Edward juga memilih di kelas,Nia tidak tahu apa yang pria ini fikirkan.
Fikirannya berkata "ngapain sih ni orang masih di sini,dia gak tahu kantin dimana kali ya?" .
"Kamu lagi mikirin apa?" suara Edward memecah keheningan saat itu,sekaligus membuat Nia serasa dikejutkan bom atom, "eh,ng.. Nggak ada,". Jawab Nia dengan wajah pucat. Suasana kembali diam setelah pembicaraan itu ,
"Kamu nggak mau ke kantin?gak tahu jalan ke kantin?", tanya Nia untuk menjawab rasa penasarannya. Tetapi lelaki itu hanya menjawab "ya" ,begitu jutek hingga membuat Nia mengangkat kedua alisnya.
"Mau aku antar ke kantin?" Nia menawarkan Edward untuk makan "nggak" cetus Edward ,
Suasana kembali diam. Tetapi nia sibuk menulis pada buku kecilnya yaitu sahabatnya
"Gue mulai penasaran sama anak baru di kelas,gue bakalan cari tahu ni orang sifatnya gimana!! *tantangan baruu*" begitulah curhatannya, tak terasa jam istirahatpun berakhir , murid-murid kembali ke kelas dan melanjutkan pelajarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vampire is Real
Roman d'amourseorang gadis yang awalnya berfikir bahwa vampire adalah sesuatu yang tidak nyata,tapi ia mulai menyadari bahwa vampire adalah sesuatu yang nyata setelah ia merasakan hal yang aneh yang belum pernah terjadi pada dirinya.