Violin POV
Hari ini di mulai dengan sarapan pagiku bersama keluarga. Kebetulan hari ini adalah hari pertamaku pergi ke sekolah. Ayahku mendaftarkan ku di Heaven Academy. Sekolah bagi seseorang yang memiliki kekuatan dari zodiak miliknya. Entahlah, aku belum tahu apa kekuatanku, tapi yang terpenting zodiakku adalah Sagitarius.
Omong- omong aku tinggal di Lotus, kota bagi ratusan pemilik kekuatan dari zodiaknya masing- masing. Kota ini juga di pimpin oleh seorang ratu yang sangat agung. Banyak yang bilang ratu itu memiliki batu permata putih.
Kebetulan aku belum pernah bertatap muka dengannya, hanya sekedar dari televisi saja. Di kota Lotus ini juga banyak asrama dan sekolahan yang bagus. Tapi dari seluruh asrama dan sekolahan, aku lebih memilih Heaven Academy karena ini termasuk favoritnya di kota ini.
* * * * * * * *
"Violin mari turun... Ibu dan Ayah menunggumu untuk sarapan." Ujar seseorang yang paling aku sayangi yaitu Ibuku sendiri.
"Baiklah bu." Violin menjawab panggilan Ibu dan segera turun ke ruang makan.
"Bagaimana nak kesiapanmu di hari pertamamu untuk masuk ke Heaven Academy?" Ayah violin bertanya padanya.
"Aku sangat siap ayah.. ini adalah hari yang sangat-sangat ku tunggu"
"Baiklah kalau begitu". Violin menyelesaikan sarapannya dan bergegas pergi ke sekolah dengan Ayahnya.
* * * * * * * *
Setibanya di sekolah.
"Baiklah Violin kita sudah tiba di depan gerbang Heaven Academy yang kau tunggu- tunggu." Ujar sang ayah.
"Yayy... Terima kasih Ayah sudah mengantarku sampai di sini" Violin mengucapkan terima kasih kepada ayahnya dengan gembira dan rasa tidak sabar untuk memasuki Heaven Academy.
"Iya anakku tersayang.." Ayahnya membalas dengan senyuman yang merekah, dan segera meninggalkan Violin di depan gerbang Heaven Academy. Akhirnya Violin masuk dan melewati kerumunan orang yang ingin memasuki Heaven Academy juga. Violin pun langsung bergegas mencari informasi tentang kamar mana yang akan ditempatinya dan di mana kelas yang akan dia tempati pula.
"Aduh" Sepertinya ada seseorang yang tidak sengaja menabrakku hingga terjatuh.
"Oh maafkan Aku, Aku tidak sengaja karena aku terburu- buru untuk mencari kamar nomer berapa yang akan ku tempati" Ujar seorang gadis dengan rambut cokelat panjangnya dan iris mata berwarna kuning sambil mengulurkan tangannya.
Violin pun akhirnya membalas uluran tangan dari gadis itu dan berkata "Iya tidak apa-apa, lagi pula tidak terlalu sakit kok... Oh ya, terima kasih juga ya.."
"Iya, ngomong- ngomong siapa namamu?" Violin bertanya pada gadis itu dengan memberikan senyuman manisnya juga.
"Namaku Flora Stevien, dan siapa namamu?"ujarnya.
"Violin Gabriella Jhonson, Panggil saja Aku Violin." Aku menjawab dengan senyuman terbaikku.
Setelah berkenalan kami langsung mencari nama kami di papan yang letaknya tidak jauh dari kami.
* * * * * * * *
"Oh Aku mendapatkan kamar nomer 86 dan akan mendapat kelas Junior Fire Blaze karena Aku berelemen api, Bagaimana denganmu Flora?" Violin bertanya kepada Flora dan berharap mendapatkan kamar yang sama dengan Flora.
"Yayy.. Violin kita berada di kamar yang sama, nomer 86. Tapi sayangnya zodiakku pisces, jadi akan berada di kelas Junior Water Flow" Sahut Flora sambil memeluk Violin karena rasa senangnya.
Setelah tiba dikamar, mereka mendapati seorang gadis yang tengah merapikan bajunya ke dalam lemari. Karena dalam setiap kamar di asrama akan diisi oleh tiga orang siswa. Aku bersama Flora akhirnya bertanya kepada gadis yang memiliki rambut sebahu berwarna hitam dan beriris mata hitam juga, kami menanyakan namanya, dan lantas ia menjawabnya
"Namaku Fallen Angelica, Panggil saja Fallen. Senang bertemu kalian." Fallen yang mimik wajahnya terlihat dingin tapi ternyata ia gadis yang baik, ya meskipun ini kali pertama aku bertemunya.
"Senang juga bertemu denganmu Fallen." Kami membalasnya dengan antusias.
"Oh ya Fallen, kelas mana yang akan kau tempati?" Flora bertanya sembari ia merapikan pakaiannya ke dalam lemari.
"Berhubung zodiakku aries, jadi aku akan menempati kelas Junior Fire Blaze." Balasnya.
"Benarkah? Kita berada di kelas yang sama kalau begitu.." Aku langsung membalas perkataan Fallen tadi, karena ku pikir itu akan menjadi hal yang menyenangkan sekali karena bisa mendapatkan teman sekamar yang juga berada dikelas yang sama.
"Iya benar sekali, Aku senang mendengarnya" ujar Fallen yang tengah berbaring di kasurnya karena barang bawaan yang ia bawa sudah rapi dan tinggal istirahat saja.
Hari ini kami hanya merapihkan barang- barang bawaan kami, karena pelajaran pertama akan di mulai esok hari. Hari ini kami isi dengan obrolan obrolan ringan dan menceritakan asal- usul kami. Seperti dari kota mana diriku berasal atau pun hobi- hobi kami. Aku merasa senang mendapatkan Flora dan Fallen sebagai teman di asrama ini. Mereka teman yang seru dan apa adanya. Aku tetap berharap semoga hari selanjutnya akan berjalan dengan baik.
~~~~~~~~~~~
Halo readers (:Gimana nih ceritanya? ga seru ya pasti .. hehehe😅
maklum aja nih ini kali pertama aku nulis cerita 😁. Ini cerita dari imajinasi aku aja, dan mohon maaf aja kalo banyak kalimat atau ejaan yang ga sesuai 🙏🙏.
•••••
Give me support and advice, karena akan sangat membantu agar lebih semangat buat publish next chapternya😊.
And btw, thanks yang udh mau baca ceritanya yaa~~
•••••
Enjoy the story😊a lot of love from me ❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven Academy
FantasyDunia ini butuh seseorang yang bisa menghancurkan kutukan pada salah satu kotanya yang terkena kutukan dari sebuah permata hitam. Dan kutukan tersebut hanya bisa di hancurkan oleh empat permata yang berbeda warna dan makna. Akankah dunia ini tersela...