Flashback mode on
Hari ini hari pertama kami masuk kesekolah setelah 2 Minggu kami libur setelah ujian akhir semester. Aku berjalan lesu diantara koridor-koridor kelas, mencari kelas baruku.
Masih dapat kulihat wajah bahagianya tadi, ketika dia memberi tahuku bahwa dia masuk kekelas ×1 Ipa 1. kami berbeda program study, dia mengambil jurusan Ipa sedang aku Ips. Kami tidak akan satu kelas lagi, tidak akan satu bangku lagi, semuanya tidak akan sama lagi. Tanpa terasa air mataku menetes membayangkannya, segera ku usap dengan punggung tanganku, kucoba tersenyum walau rasa hatiku terasa pedih. Jangan katakan aku berlebihan, karna memang inilah yang aku rasakan. Aku akan merasa kehilangan dia walaupun kami masih satu sekolah, namun semuanya tidak akan sama lagi.
Bahuku tiba-tiba dipegang oleh seseorang, dengan lesu aku menoleh kebelakang dan kudapati senyuman manis itu. Senyuman yang membuat duniaku tak sama lagi, senyuman yang telah mencuri hatiku.
"Kok nangis??" Tanya adit sambil mengusap pipiku
"Ee..eenggak..siapa yang nangis" jawabku gugup sambil melepaskan tangannya dari wajahku
"Kita bukan orang yang baru kenal ann..." ucapnya lagi dengan wajahnya yang berubah serius "kamu sedih karna denzel gak satu kelas sama kamu lagi kan?" Tanya dia. Shit.. persetan sama denzel yang aku mau itu kamu, umpat batinku kasar. Kutatap wajahnya dengan sebal
"Ya, aku sedih karna gak bisa satu kelas lagi sama denzel" ucapku sebal sambil berlalu dari hadapannya.
Bisa-bisanya dia kira aku sedih karna denzel. Apa dia beneran mengira aku suka sama denzel?? Apa dia beneran gak tau isi hatiku?? Yang aku cintai itu kamu dit, dan klo pun sekarang aku sedih karna gak bisa sekelas itupun bukan karna denzel tapi karna kamu. Kamu kamu kamu, cuma kamu dit, seseorang yang mencuri hati ini, sampai aku hampir tak bisa bernafas karnanya. Karna kamu dit. Ingin kuteriakkan kata-kata itu didepan wajahnya, namun aku terlalu malu untuk mengakuinya. Ya, lagi-lagi karna aku tersadar oleh status sosial kami.
Hari-hariku tak sama lagi semenjak tidak satu kelas dengan lelaki iseng itu, lelaki yang sering menggodaku dan membuat jantungku berdetak tak karuan. Kini hari-hari disekolahku terasa flat. Berangkat-belajar-pulang. Kami jarang bertemu walaupun kami satu sekolah. Dia slalu sibuk dengan tugas-tugas laboratoriumnya, kami hampir tidak pernah ngobrol lagi.
Seperti saat istirahat tadi, aku sedang duduk dibangku pojok seperti biasanya. Dan kulihat dia berjalan mendekatiku, senyumku mengembang sempurna melihatnya namun dalam hitungan detik senyumanku pudar saat melihat dia menggandeng seorang gadis, teman sekelasnya. Dia membawa gadis itu duduk disebelahnya, didepanku.
"Ann, kenalin ini cindy teman sebangkuku, cindy ini ivanna sahabatku" ucapnya memperkenalkan kami berdua
"Hai ann, aku sering dengar tentang kamu loh,, gila kamu kok betah sahabatan sama orang gaje ini ya.." ucap cindy riang
"Enak aja bilang aku gaje, kamu lebih gaje dari aku tau..." balas adit sambil menyenggol bahu cindy
"Kamu raja gaje" balas cindy tak mau kalah
"Okey..okey...aku kalah.." ucap adit sambil menyedot es tehnya
Sementara aku hanya bisa tersenyum kecut memandang mereka berdua yang begitu serasi, namun keserasian itu menyesakkan dadaku. Aku segera berdiri dan menatap nanar adit
"Aku kekelas dulu ya.." aku pamit sambil berusaha menahan sesuatu yang akan menetes, dan segera berpaling dari mereka.
Kulangkahkan kakiku menjauhi mereka. Sampai dipintu kantin tanganku segera ditarik olehnya. Dia mengajakku menjauhi kantin dan membawaku ketempat kami berdua biasanya. Dibelakang kelas kami dulu
"Kamu kenapa sih?" Tanya adit sambil menatapku yang hanya menundukkan kepala "kamu marah ya sama aku?" Tanya dia lagi
Kugelengkan kepalaku dan kurasakan sebuah dada hangat mendekapku,aroma nyaman itu menyeruak kembali diindra penciumanku, kutenggelamkan wajahku didada bidangnya. Dan kurasakan tangannya mengusap lembut rambut panjangku
"Kamu kenapa?" Tanya dia lagi, dengan nada yang lebih halus
Aku mendongak menatap wajahnya, mata teduhnya menenggelamkanku. hatiku tersenyum lega bisa menatap lagi mata itu, bisa sedekat ini dengannya, membuatku bersemangat lagi.
"Aihh..gitukan manis, klo senyum gitu kamu keliatan cantik" goda dia sambil memencet hidungku pelan
"Gombal..." ucapku sambil mengalihkan pandanganku kearah lain
"Mau cerita kenapa kamu tadi kabur gitu aja?" Tanya dia lagi, sambil duduk dirumput dan aku ikut duduk disebelahnya
"Aku kangen masa-masa seperti ini.." ucapku sambil memetik ilalang disebelahku dan meniupnya sehingga bunganya berterbangan
"kan kamu tinggal bilang aja, aku pasti langsung nyamperin kamu.." ucapnya sambil memandangku "dan maaf ya akhir-akhir ini aku gak bisa nemenin kamu, tugas kelasku padat soalnya..." sambungnya sambil membetulkan anak rambutku yang tertiup angin.
Aku mengangguk dan tersenyum, tangannya memegang tanganku dan memainkannya
"Aku juga kangen masa-masa seperti ini ann, aku sangat merindukannya" ucapnya sambil tangannya memainkan tanganku dengan pandangan lurus menatap rumput ilalang yang bergoyang oleh desiran angin. Kusandarkan kepalaku dibahunya, dan dia menyandarkan kepalanya dikepalaku.
Rindu ini telah menguap sejak dada bidangmu meraihku, menenggelamkanku kedalamnya, dan mata teduhmu menarik jiwaku menuju hatimu. Namun aku tak yakin dengan arti semua ini. Aku tak yakin apakah kamu memiliki perasaan yang sama denganku. Ataukah hanya aku disini yang melibatkan hati. Entahlah.. Apapun itu aku tak perduli, aku hanya ingin bersamamu, itu saja.
---------
Mianheyo.... udah lama gak up date,,
Lagi buntu ide soalnyaBtw semoga bisa menghibur
Jangan lupa klik bintang orange disebelah kiri
MakasihBwi
March,29-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love (Complete)
RomanceAndriana Smith harus menerima kenyataan pahit disaat calon suaminya Adittya Putra meninggalkannya sebelum pernikahan mereka dan yang lebih menyesakkan lagi ketika Andriana tahu bahwa bukan dirinyalah cinta pertama dan terakhir dihati adittya, melain...