"Kim Jongin, anda siap?"
Jongin menghelan nafas perlahan. Melirik Baekhyun yang sedikit gelisah membuatnya tersenyum tipis. "Ya, aku siap"
Jongin menggenggam erat tangan Baekhyun. Mencoba meyakinkan keyakinan Baekhyun akan dirinya walaupun mata Baekhyun tak bisa berdusta. Mata itu menatap obsidian lain. Tangannya mendingin, ragu akan sesuatu dan Jongin tahu. Seharusnya Jongin tahu bahwa Baekhyun tak mencintainya. Semua pernikahan ini hanya atas dasar kasihan padanya, mungkin. Atau perasaan Baekhyun butuh sandaran saat Sehun menyakitinya. Entah, ia tak mengerti.
Yang pasti, ia yakin akan keputusannya. Menjadikan Baekhyun satu satunya.
"Saudara Kim Jongin, bersediakah anda berjanji untuk mencintai dan menghargai, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, di dalam susah maupun senang, seseorang di sebelah anda yang sekarang sedang anda pegang? Apakah anda berjanji untuk menempatkan dia sebagai yang utama dari segala hal, menjadi yang baik dan beriman, menjadi tempat bergantung bagi dia, dan hanya bagi dia, selama-lamanya hingga akhir hidup anda? Bersediakah anda?"
DEG
Baekhyun memejamkan matanya. Ini jalannya, ia yakinkan ini jalannya. Tangannya ia remas. Ia takut. Ia takut mengecewakan semuanya. Ketika ia tak bisa memberikan rasa cinta pada Jongin. Dadanya bergemuruh, bayangan Sehun berputar di otak. Membayangkan Sehun pergi dengan langkah kecewanya sanggup membuat kakinya saat ini melemas. Tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Saat ini yang akan ia dengar, setelah Kim Jongin berkata bersedia, ia juga harus mengikutinya. Berkata bersedia pula menjadi pasangan Kim Jongin. Ia harus siap mendengar perkataan Jo--
"Aku tidak bersedia"
Dan Baekhyun membulatkan matanya. Menolehkan kepalanya menatap Jongin dari samping yang belum sama sekali menatapnya balik. Ia bingung. Apa yang Jongin katakan hingga ia menambahkan kata 'tidak' antara ia bersedia menjadi pendampingnya.
"Akan sangat jahat jika aku memaksakan pernikahan ini karena seseorang disampingku..." Nafas Jongin tercekat. Tak tahu mengapa ia kesulitan melepaskan Baekhyun dari hidupnya. "...tidak mencintaiku" Jongin meremas tangan Baekhyun, tanpa melihatnya, tanpa bermaksud melihat mata Baekhyun. Ia takut pertahanan dan keyakinannya goyah. Ia tetap menatap kedepan, menatap pastur, memegang tangan Baekhyun kuat sembari menahan segala sesak di dadanya.
"Kim Jongin, apa yang kau la--"
"Aku batalkan ini semua, aku merelakan dia dengan yang lain. Aku bahagia jika ia bersama yang ia sukai. Aku mencintainya, hanya saja cintaku kalah jika disandingkan dengan cinta antara Baekhyun dengan seseorang yang ia cintai" Jongin menunduk. Menahan setiap bulir air mata yang akan turun dari matanya. Ia terkenal tidak suka menangis dan saat ini ia bahkan hampir menumpahkannya hanya karena Baekhyun. "Bahagialah dengan jalanmu, Byun Baekhyun. Aku melepasmu"
SRET
Tangan Jongin terlepas. Ia pergi dari atas altar menuju pintu keluar. Menyisakan Baekhyun yang terdiam. Ia membeku. Tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan. Ini bukan kemauannya. Jika dipaksa, ia pun akan siap menerima jika Jongin menjadi pasangannya. Ini diluar dugaannya. Apakah Jongin mengetahui perasaannya selama ini? Mengetahui kisahnya dengan Sehun? Tangannya ia remas. Ini terlalu sakit. Sakit sekali. Sama sakitnya saat Sehun menyatakan perasaannya pada Luhan.
BRUK
"Hiks"
"Baekhyun!"
YOU ARE READING
Bittersweet of Love [Completed]
Fiksi PenggemarHUNBAEK OR SEBAEK FANFICTION Setidaknya aku pernah mengajarimu Bagaimana caranya mencintai Meski perihal objeknya Kau lah yang berkuasa Lalu apa kuasaku Hanya melihatmu Dari kejauhan Dengan rasa rindu yang membunuhku perlahan Dan menyapaku kembali d...