22

8.1K 209 5
                                    

Hati-hati ada typo jadi mohon bersabar

Team Rinda
Rinda pov

Hmm Bentar lagi gue tanding paintball gak takut sih gue punya tim yang handal gue Tasya dan Rizki itu sering ikut kompetisi paintball jadi ngadepin sih Berly mah kecil gak ada apa-apanya.

Tring
Tring
Tring

Bentar handpone gue bergetar hmm ada yang nelpon gue baca id caller dan ya yang nelpon si Rizki.

'Halo'
'...!'
'Iya ini gue bentar lagi nyampe'
'...!'
'Emang lo udah nyampe'
'...!'
'Dih bisa gitu'
'...!'
'Ogah udah ah gue lagi nyetir nih'
'...!'
'Terserah'

Telephone langsung gue matiin sepihak suka kesel gue kalo lagi ngobrol sama Rizki salah sedikit jatuhnya pacar kan bikin orang baper.

Team Berly
Berly pov

Gue masih berlatih sama team gue, gue yakin gue pasti bakal menang Rinda belom tau kalo gue jago dalan sasaran gue gak peduli walau team dia handal semua gue yakin gue bisa ngalahin dia.

"Harusnya kan lo bilang gue gak yakin lo bisa berfikir dia ada dalam fikiran lo"teriak Dimas.

"Dia tiba-tiba bilang nama lo ya gue diem aja gak tau harus ngomong apa"bentak Nabila.

Hmm tuh dua orang masih aja berantem karena nama bodo gue siap-siap aja, oke gue udah selesain dengan perlengkapan gue dan yah kedua remaja egois itu masih berantem.

"Terus gue gim-"ucapan Dimas gue potong bodo.

"Let's friend we have to practice"ucap gue dan Dimas hanya diam menatap gue kayanya dia masih gak terima gue ajak main ginian.

"Up to you Berly"ucap Dimas dan langsung kelapangan gue sama Nabila cuman saling menatap dan mengedikan bahu.

Kurang lebih dari satu jam kami selesai berlatih dan yah latihan kali ini ada peningkatan gue cukup percaya sama tim gue.

"Ber lo yakin kita bisa menang"tanya Nabila saat diruangan ganti.

"Yes i am believe"jawab gue.
"Kok lo bisa yakin"tanyanya lagi sumpah nih anak gak percaya diri.
"Lo harus yakin sama kemampuan lo dan lo harus percaya kalo musuh lo akan kalah"jawab gue panjang dia cuman ngangguk dan melakukan aktivitasnya.

Setelah selesai mengganti baju gue pulang tentu gue pamit dulu sama tuh dua anak, gue masuk kemobil dan menyalakan radio hmm dua hari lagi gue gue bakan bertanding sama si Rinda dan besok sekolah dia pasti mancing emosi gue lagi dan gue harus sabar.

Keesokan harinya di sekolah
Author pov

Daisy dan temannya kekantin bersama mereka mencoba mencari tempat duduk yang kosong namun nihil semua penuh.

"Yah penuh mau duduk dimana nih"ucap Vanya.

"Hmm gimana ya apa mau makan diluar sekolah aja"usul Stella.

"Boleh tuh tapi emang boleh ya"tanya Berly.

"Boleh kok tapi sepuluh menit sebelum masuk harus kembali"jelas Daisy dengan santai.

"Buset ribet amat sepuluh menit sebelum masuk harus balik siapa sih yang ciptain tuh peraturan"protes Berly,

"Gue kenapa?"ucap Daisy dan memberi tatapan kearah Berly (iya deh yang ketua osis mah bebas.-).

"Hehe nothing, peace"ucap Berly sambil menunjukan kedua jari.

"Yaudah kita makan ditaman belakang aja gimana"usul Nabila.

Kapten basket dan ketua osis (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang