2. pindah

1.8K 73 0
                                    

Saat ini (namakamu) dan bi imah a.k.a pembantu yg bekerja di rumah ini, tengah sibuk menyiapkan sarapan. Pasalnya kedua orangtua ari akan berangkat ke australia karena ada bisnis disana. Mereka akan berangkat pukul 06.00 pagi ini.

"(Namakamu) kamu sudah bangun? Kamu ngapain? Kan sudah ada bi imah yg bikin sarapan" ucap mama.
"Iya ma, tadi sehabis sholat aku tidak bisa tidur, dari pada diam dikamar, lebih baik aku membantu bi imah" ujar (namakamu).
"Subhanallah, tidak sia-sia mama memilih kamu untuk jadi menantu" puji mama "yasudah, biar bi imah yg siapin dimeja. Kamu banguni ari sekarang, papa juga sebentar lagi turun" suruh mama pada (namakamu).
"Baik ma, (namakamu) ke atas dulu" ujar (namakamu) langsung naik ke lantai 2 tepatnya kekamarnya dan ari.

"Eh..a..ari kau sudah bangun? Ayo kita turun, mama sama papa sudah menunggu" ujar (namakamu) saat sampai dikamar.
~~~
"Kalian hari ini jadi pindah?" tanya papa memecah keheningan yg melanda didalam mobil saat perjalanan menuju bandara.
"Iya pa, nanti sekitar pukul 13.00 siang, biar sampainya tidak kemalaman" jawab ari yg tengah fokus menyetir.
"(Namakamu) kamu baik-baik ya disana nanti, jangan pernah bertengkar sama ai, kalau ai macam-macam sama kamu telpon mama aja ya?" ucap mama menasehati (namakamu).
"Iya ma pasti" jawab (namakamu).
"Ai juga, jangan ngelakuin hal yg aneh-aneh, kamu jagain (namakamu) ya, jangan bertengkar. Ingat tanggung jawab kamu sekarang besar i" kini giliran ari yg dinasehati.
"Iya mama, tenang saja. Ari tau mana yg baik buat ari" jawab ari bijak.

Satu lagi sisi ari yg baru (namakamu) ketahui lagi, ternyata ari orangnya juga bijak.
~~~
"Mama pergi dulu ya..hiks..kalian jaga diri kalian baik-baik. Maaf mama tidak bisa ikut membantu kepindahan kalian. Mama janji kalau mama sudah pulang, langsung mampir kerumah kalian" ucap mama pada (namakamu) dan ari sambil memeluk mereka-(namakamu)ari- dan tak lupa diiringi air mata yg menghiasi pipi mama dan (namakamu). Maklum saja perempuan, mudah tersentuh.

Meskipun baru dua hari ini (namakamu) mengenal dekat keluarga ari, tapi ia juga turut merasakan kesediahan saat ditinggal pergi walau hanya 2 bulan.

"Iya ma, mama sama papa juga jaga diri baik-baik" ucap ari
"Mama sama papa juga jaga kesehatan ya, itu juga penting" lanjut (namakamu).
"Papa titip semuanya ya i, papa percayakan sama kamu" kini giliran papa yg berpesan.
"Iya pa, insyaallah ari akan urus semuanya"
~~~
Saat ini (namakamu) dan ari tengah berada di perjalanan menuju jakarta. Tampak (namakamu) tengah menenggelamkan wajahnya di balik kedua lenganya dan bertumpu di dashboard mobil.

Ari yg melihat itu merasa kasihan dengan istrinya ini. Dengan satu tangan ari memindahkan kepala (namakamu) di bahunya. Wajar saja (namakamu) tidak terbangun ketika ari memindahkan kepalanya, pasti ia sangat kelelahan dan mengantuk, karna semalam ia harus membereskan barangnya dan juga ari untuk dibawa pindah, paginya ia bangun pagi sekali karna harus mengantarkan orangtuanya ke bandara.

"(Namakamu) bangun sudah sampai" ucap ari sambil menepuk pipi (namakamu). Menepuk? Apa gerakan halus itu disebut menepuk? Tidak, lebih tepatnya mengelus.

"Enngghh" erang (namakamu)
"Bangun juga, aku kira tidak mau bangun" ucap ari.
"Menyebalkan, kenapa kau tidak duluan saja? Kenapa harus membangunkanku?" kesal (namakamu)
"Hmmm" dehaman
Ari sambil menunjuk kepala (namakamu) yg masih menyender di bahunya dengan lirikan mata.
"O..oh..maaf" ucap (namakamu)
"Iya tidak apa-apa, ayo turun"

Saat memasuki rumah tersebut, (namakamu) merasa takjub dengan designnya yg simple tapi elegan, dan anehnya rumah ini bersih seperti ada yg menghuni.

Setelah membereskan barang-barangnya dan ari. (Namakamu) segera kedapur untuk menyiapkan makan malamnya dan juga ari.

Setelah siap ia segera membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Saat (namakamu) ingin kekamar terlihat ari tengah tertidur disofa ruang tamu. (Namakamu) mendekat dan memperhatikan wajah ari yg tengah tertidur dengan jarak yg dekat. Hatinya terasa damai ketika melihat wajah polos ari ketika tidur. "Tampan" fikirnya. Ketika (namakamu) asik memandang wajah ari tiba-tiba ari terbangun.

"Kenapa Kau memandangiku seperti itu?" tanya ari tiba-tiba
"A..emm..ak..aku mencari remote tv iya..aku ingin menonton" jawab (namakamu) gugup
"Itu remote tv" ucap ari sambil menunjuk remote yg terletak di samping tv "kenapa kau malah mencari disini?" tanyanya lagi
"O..ah..i..iya, aku tadi tidak melihatnya, ma..kanya aku cari disini" jawab (namakamu) tambah gugup
"Hmm, begitu ya? Yasudah tunggu apa lagi? Silakan tonton"
"Eh..tidak usah, tidak jadi, aku mau mandi saja" ucap (namakamu) lalu pergi.

"Hhha, aku tau sedari tadi kau memperhatikanku, makanya aku bangun dan lihat ekspresi gugupmu" gumam ari dengan kekehan kecil.
~~~
"Besok aku mulai masuk kerja, aku akan meminta istri sepupuku azka menemanimu disini dan mengajakmu keliling jakarta, biar nanti kau fasih dengan jalan-jalan yg ada di ibukota" ucap ari saat makan malam berlangsung
"Rasyifa maksudmu?" tanya (namakamu)
"Iya, aku tau kau pasti akan bosan dirumah"
"Ternyata kau pengertian juga,satu lagi sifatmu yg baru aku tau pengertian" batin (namakamu).
"Iya, terimakasih a..ri" ucap (namakamu) sedikit gugup.
~~~
"(Namakamu)" panggil ari, saat (namakamu) ingin memasuki kamar.
"Iya" jawab (namakamu)
"Boleh aku minta tolong?"
"Tentu, apa?"
"Bisakah kau menemaniku menonton?"
"Baiklah, tunggu sebentar aku ambil selimut dulu"

Tak lama (namakamu) datang membawa selimut. Dan langsung duduk disamping ari.

"Kenapa ya setiap aku didekat ari, aku selalu gugup walaupun tidak ada perlakuan manis dari dia" batin (namakamu)

Tak ada percakapan antara ari dan (namakamu) selama menonton.

Ari pov
Hening. Tak ada yg memulai percakapan antara aku dan (namakamu), entah mengapa aku merasa gugup dan canggung jika ada didekatnya.

Kulirik kesamping ternyata (namakamu) sudah terlelap.
Aku pun meletakkan kepalanya keatas pangkuanku lalu kuselimuti. Aku tersenyum memerhatikan wajahnya yg polos. Memperhatikan setiap lekukan wajahnya, entah ada hasrat dari mana aku menempelkan bibirku kebibirnya yg merah dan tipis itu, tidak aku apa-apakan hanya menempelkanya saja menyalurkan rasa sayangku. Ya aku rasa aku mulai menyayanginya. Tapi aku terlalu gengsi untuk mengutarakanya. Suatu saat pasti akan aku ungkapkan.

Bersambung

951 words, cieeee dicium arii cieee, noh ari udah jujur tu sama dirinya sendiri tapi. Gak papalah yaa, setidaknya ada perkembangan dengan rumah tangga kalian tuh.
Btw, gua butuh banget vottment kalian guys..
Mau promosi dikit ya
Yg mau curhat sama gua tentang apa aja pacar, gebetan, keluarga, sahabat dll apa aja dah gua siap jadi pendengar yg baik buat kalian, bisa hubungi:
Id line: fadillaaa12
Fb: Fadillah
Ig: @fadillaaa12
Twitter: @fadillaaa1
WA: 082375831019
Boleh hubungi melalui apa aja dijamin gua orangnya asik. Sebenernya sih gua sepi nih kagak ada yg chat hhhaa peace v
Yaudah byeeeeee

The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang