Smile For You

187 24 3
                                    

Hallo!

HAPPY BIRTHDAY SEHUN!  🎉🎉
Wish you do the best in this year! 🎉

Terima kasih untuk yang sudah vote di one-shoot ini. Saya senang sekali ada yang suka cerita ini.

Satu komentar anda adalah seribu kesan membahagiakan bagi saya.

Part 1 update tanggal 12 April 2018

Part 2 update tanggal 20 April 2018

(Note : Cerita ini sudah satu tahun di draft, sejak 2017. Niatnya mau publish tahun lalu pas ultah Hunhan, tapi karna keterbatasan kuota dan lupa jadi males ehe)

.
.
.

Happy Reading

Dia. Oh Sehun. Seorang laki-laki yang aku kagumi dan selalu aku cintai.

Teman masa kecilku yang sangat kuncintai.

Pemuda tampan yang selalu memberi warna pada hidupku. Membuatku tertawa kala dia mengatakan huruf 'S'.

Setiap hari perasaan cinta ini akan selalu bertambah. Jika seperti ini aku menjadi nostalgia.

Kisah cinta kami penuh cerita berliku. Aku bahkan harus memohon kepada Baba untuk menjodohkanku dengannya. Jika diingat kembali. Sehun sama sekali tidak mencintaiku kala itu. Mungkin.

"Baba! Kumohon, Lulu mohon.'' Ujarku seraya berlutut di depan Baba.

Baba membantuku berdiri dan membawaku duduk di salah satu sofa ruang tamu kami. "Xiao Lu, Baba sangat ingin mengabulkannya. Tapi, apakah kau tidak kasihan dengan Sehun?''

Aku mematung mendengar pertanyaan Baba. Benar. Baba berkata benar.

"Apakah ini alasan Baba tidak mengabulkannya?''

Baba mengangguk pelan. Aku menunduk lesu. "Ta-tapi, permintaan Lulu hanya sebentar. Setelah itu Sehun akan bebas dari Lulu.''

Baba mengelus pelan puncak kepalaku. "Xiao Lu, dengar. Sudah Baba katakan, Baba ingin mengabulkannya. Tapi apakah kau bahagia dengan pilihan ini?''

"Lulu tahu, Lulu egois. Tapi bolehkah Lulu merasakan bahagia dengan orang yang Lulu cintai? Apakah Lulu tidak bisa merasakan cinta juga, Baba?'' Tanyaku seraya perlahan air mata ini ikut mengalir

Baba memandang sendu kearahku seraya memelukku erat. "Xiao Lu sayang. Baba akan mengabulkannya asal kamu mau ikut kemoterapi yang sudah diajukan dokter.''

Aku menggeleng cepat. "Tidak mau! Kemo itu sakit! Lulu benci!''

Baba melepaskan pelukanku. "Kamu mau jadi pasangan yang tidak berbakti bagi Sehun. Jika kamu sakit, Sehun tidak akan mau menikah denganmu, sayang.''

Aku merenung mendengarnya. Jika memang jalan sulit harus kulalui untuk Oh Sehun, kenapa tidak? Tapi, apakah Sehun akan membalas cintaku? Walaupun tidak, itu tak apa. Mungkin ini akan menyakitinya. Diriku merasa hina saat menyakitinya tapi aku benci diriku jika tak bisa memilikinya.

Aku menghela nafas kecil. "Lulu mau ikut kemo! Asal menikah dengan Tuan Oh Sehun!'' Dan Babaku mengangguk kecil.

Begitulah aku. Bertindak seperti anak kecil di hadapan Baba jika meminta sesuatu. Setelah permohonan konyolku. Aku menjalankan kemo selama hampir setengah tahun setelah kesehatanku membaik. Tentu tanpa sepengetahuan sahabat kecilku, Sehun.

Tears In December [BOYXBOY] [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang