; 2

16.7K 423 15
                                    

" Min , aunt rasa yang ni sesuai dengan Min " seorang wanita sebaya ibu menghulurkan sebentuk cincin permata . Lawa , warnanya berkilau dan agak berbeza daripada yang lain .



Aku teragak-agak untuk menerimanya .



" Min , ambil jelah . Kesian bakal mertua Min " kata-kata ibu membuatkan aku terpaku . Terus sahaja aku menelek cincin tersebut . Bagaimana jika cincin tersebut di jariku ? Cantik lagikah ?



" macam mana ? Okey tak ? " aku mengangguk sahaja . Puan Farisha tersenyum melihatku dan aku membalas senyumannya . Hatiku secara tiba-tiba menguntum bunga-bunga bahagia .



•••



Semua sudah ada begitu juga saksi . Gemuruh di hati bertandang , mahu sahaja jantungku terkeluar saat ini . Debaran di dada tidak tahu bagaimana mahu mengungkapnya . Ayah diberi kebenaran oleh wali .



" Muhammad Zafran Firdaus bin Othman "



" ya , saya " Zafran menghembus nafas perlahan dan tangannya terlihat bergetar ketika menyapa tangan ayah .



" aku nikahkan dikau dengan anak perempuanku , Nur Safiyyah Yazmin binti Amirul dengan mas kahwinnya sebanyak RM30 tunai "



•••



Aku tak percaya . Dalam usia 15 tahun , aku dah bergelar isteri orang . Peperiksaan awal tahun pun tidak lagi diambil tetapi aku sudah mempunyai bebanan yang setimpal .



Aku menarik nafas panjang sebelum menghembus kembali .



Tok tok tok



" masuklah " aku membenarkan orang tersebut masuk ke bilikku dan muncullah muka suami dua jam yang lalu lengkap dengan baju melayu berwarna putih bersama songkok hitamnya . Aku yang mempunyai busana warna yang sama telah menukarkan pakaian kerana busana berkain keras itu memanaskan . Lantas aku mengambil selimut dan menutup kepalaku yang menampakkan rambutku .



" sorry " secara spontan sel-sel mulut ini bergerak " haa ? " soalnya yang sedang menanggalkan songkok di kepala dan diletakkan di atas meja solek " sorry sebab terjebakkan kau dalam masalah aku " terangku sambil menundukkan mukaku " kau memang ! Tak pernah tak menyusahkan aku " dia meninggikan sedikit suaranya . Tipu jika aku tidak terasa hati . Tersentak jugalah . Hati , mohon tabah . Baru sahaja aku ingin membalas , pintu diketuk lagi . Kali ini lebih kuat dan agak laju .



Aku terus bangun dan buka .



" ken - ayah kritikal ! " tak sempat aku nak tanya kenapa , Yazrid terus berkata .


Bagaikan aku dipukau oleh sesuatu . Aku mendiamkan diri , tidak tahu ingin membuat apa . Kebarangkalian perasan akan tingkah laku aku , tubuh aku ditarik seseorang dan menangislah aku sepuasnya di dadanya yang masih lagi tersarung baju melayu pernikahan kami .



Zafran meminta untuk meninggalkan kami bersendirian dan Yazrid yang memahami , menutup pintu bilikku . Semakin kuat tangisanku , perasaan sedih yang menyelubungi hati semakin menebal . Lama kami berkeadaan begitu dan sepanjang itu jugalah dia memelukku erat bagaikan menyalurkan kekuatan dalam diriku . Sesekali rambutku diusap perlahan dan perkara ini membuatkan aku tidak bisa menghentikan tangisan .



Ayah selalu mengusap rambutku tika aku sedang bersedih dan kali ini dia pula yang menggantikan ayah , mengusap rambutku . Mungkin pemergian ayah diganti dengan kehadiran dia yang akan ada jika aku sedang dilanda kesedihan . Namun sayang , perasaannya lain sekali kerana kasih sayang ayah terhadap anaknya berbeza sekali dengannya . Usapan kasih sayang ayah dan usapannya sungguh berbeza walaupun perkara yang dibuatnya ialah sama .

Imamku badboyWhere stories live. Discover now