; 5

12.1K 386 11
                                    

Kepala yang berdenyut-denyut dibiarkan sahaja . Perut yang tidak berhenti memulas menambah keperitan . Ini merupakan kali ketiga aku keluar tandas . Tekak terasa loya namun tidak pula memuntahkan isi perutnya .

Aku pun tak tahu kenapa jadi macam ni .

" Min okey tak ? " ibu yang baru keluar dari dapur menyoalku . Perasan mungkin akan keadaanku .

" okey . Pening kepala je "

" kalau tak okey , jangan pergi sekolah . Hari ni bukannya belajar pun. Sukan tahunan kan ? "

Aku hanya mendiamkan diri . Ibu pula menggelengkan kepalanya . Faham sungguh dengan kerenah anak perempuannya seorang ini .

" Yazrid dah siap belum ? Cepat sikit "

•••

" yow , what's up " kami berlima pun bersalam . Bukan salam yang dahi dekat tangan sebab terlalu perempuan . Keperempuanan sangat .

Kejap , aku ni bukannya lelaki hahaha .

" Anis , bawa handphone ? " Anis terus tersenyum penuh makna . Kami pun ikut tersenyum " terbaiklah bossku " kami sambung gelak di tengah padang bawah cahaya terik matahari .

" weyh , orang lain pandang badi "

" apa susah , badi balik lah " Ain ni tak berpantang betul . Sekali dia buka mulut , ayat pedas je yang keluar .

Apa lagi , berdekak lagi lah .

" kurang cerdik betul Ain ni " Mia ni jenis mulut lepas pula tu .

" even I kurang cerdik , problem always I have not " Yus membalas .

" kenapa teruk sangat english kau ni ? It suppose to be , I always have no problem "

" alah , aku kan kurang cerdik "

" oral dah tak lama , kau bacalah kamus ya "

" tak ada guna baca kamus kalau dalam hati tu tak berniat nak belajar "

" Min dah . Jangan buka mulut , ayat deep deep je kau bagi "

" aku ade tips macam mana boleh hafal satu kamus dalam masa satu hari "

Sekali gus , kami semua pandang Intan .

" weyh , apa tips dia ? " aku tak sabar - sabar ni , erm .

" first , kau tanggalkan kulit kamus tapi kalau tak nak tanggalkan pun tak apa . Then , rebus dalam periuk . Last , air rebus tu kau minum "

Pap !

" aduh , sakitlah ! " Intan menjerit sambil mengusap kepalanya .

" tu lah , bengap sangat jadi orang " Anis bersuara " sedap tak ? " Mia menyoal " fuh , macam cappuchino kau , erm " balas Intan sambil buat muka .

" weh , musically jom "

Maka kami pun jadi penari jalanan eh salah , penari padangan sebab sekarang ni dekat padang . Tahu tak telefon siapa jadi mangsa ?

Telefon aku .

Tak tahu nak gelak ke nak nangis tapi dalam masa yang sama , dapat juga lah tenangkan fikiran memandangkan ujian bertutur dah semakin menjelang .

•••

Selepas pengetua mengumumkan rumah sukan yang menang , semua pelajar berlari menaiki tangga .

Macam kambing keluar kandang . Sekali pandang tak ada beza , dua kali pandang baru nampak macam manusia . Kejap , nak cakap sikit . Aku pun tergolong sekali hahaha.

" Min , cikgu nak jumpa sekejap " Aisyah menahanku . Aduh , ni yang lemah ni . Tak lain tak bukan tentang persembahan hari guru .

" weyh , Min ! " kedengaran Ain menjerit dari arah dewan sambil berlari anak ke arah ku yang menjadi tiang bendera depan bilik disiplin . Tunggu cikgu tak datang-datang .

" pahal ? " aku pun teruja juga ni bila dengar dia panggil aku dengan reaksi wajah yang ceria .

" dah jumpa Chia Jin ? " soalnya . Aku mengeluh dan membalas " belum " mukaku memaperkan riak wajah yang suram .

" jom , dia ada dalam dewan . Otaklah tinggi , woi ! Baju hitam ! " Ain terus menarik aku menuju ke dewan .

Dari luar aku dah nampak dah kekasih hati idaman malaya . Eh , idaman aku je , erm .

" nak ambil gambar tak ? Last jumpa ni " Ain membatu apikan aku .

" alah , malulah " okey , serius . Aku tak tipu . Memang malu . Muka aku ni dah merah rasanya .

" jap , aku cakapkan " Ya Allah ! Perempuan ni muka tembok betullah !

Aku perhati mereka dari sini . Mereka sedang berbual dan aku menunggu reaksi Chia Jin .

Chia Jin menunduk sedikit . Maklumlah , tinggi sangat .

Aku perhati dan tetiba Chia Jin tersenyum sambil mengangguk . Bibir , aku ketap . Pipi semakin memerah .

" siapa ? " soal Chia Jin . Ya Allah , suara dia . Jenis suara yang aku suka .

" dia " Ain menunjuk ke arah ku .

Terus sahaja Chia Jin mencari tempat yang sesuai . Kedudukan kami agak rapat .

Minyak wanginya menusuk hidungku . Erm , mohon aku tak pengsanlah kejap lagi .

Pehanya dapat dirasakan di tanganku . Okey , aku paras bahu dia . Bolehlah nak dikatakan tinggi tu .

Aku dah senyum bahagia . Si Ain ni asal lama sangat ambil gambar ?

" 1 , 2 , 3 . Dah " Ain akhirnya bersuara .

" thanks " ujarku namun dibalas senyuman dan tundukannya sahaja .

" terima kasih . Xie xie " sekali lagi aku ungkapkan kata - kata tersebut .

Dia membalas dalam bahasa mandarin . Ya Allah , bahagianya tidak terungkap ! Terus aku dan Ain berjalan keluar dari dewan .

Muka merah jangan cakaplah . Bukan merah nak cendol , merah sebab malu . Ain gelak je tengok aku .

" bahagia tak ? " dia menjungkitkan keningnya berkali - kali .

Aku tak boleh nak cakap . Tak tahu nak ungkap apa .

" bitch "

Aku dan Ain terus berpaling . Siapa yang berani cakap aku macam ni ?

Jantung seumpama berhenti berdegup . Bibir semakin kuat aku ketap .

" hi , Ayan " Ain menegur gerangan tersebut . Perasaan debar tadi menghilang . Entah kenapa tetiba rasa sakit hati .

" aku pergi dulu lah . By the way thanks for this " aku mencari alasan untuk tak bersemuka dengan dia .

Siapa ? Zafran Firdaus .

Namun lengan aku ditarik membuatkan aku terpaksa menapak ke belakang .

" kau tadi ambil gambar dengan budak cina kan ? Sekarang ambil gambar dengan aku . Ain jadi photographer " aku ditarik ke sebelahnya .

" aku asyik jadi photographer tak berbayar je . Sedih macam ni " ujar Ain namun tangannya sudah berada di posisi untuk mengambil gambar .

Aku berada di bahagian kiri manakala Zafran bahagian kanan . Posisi kami lebih rapat daripada posisi aku dan Chia Jin sebentar tadi . Ain yang sibuk mengambil gambar tidak dapat menangkap apa yang terjadi antara aku dan Zafran . Tangan kirinya memegang tangan kananku dengan erat . Membuatkan aku terkejut dan serentak aku memandangnya . Meminta penjelasan daripadanya dan dia kembali memandang aku dengan pandangan penuh makna . Bibirnya mengukir senyuman sinis yang kecil .

Aku menjengkitkan kaki untuk berbisik kepadanya .

" kau tak ada otak eh , ni kan sekolah , orang ramai , syaitan "

Kemudian dia menunduk , berbisik di telingaku .

" at least halal daripada kau tadi murah sangat " ujarnya . Kemudian dia bergerak ke arah Ain berkata sesuatu sebelum meninggalkan dataran kejat .

•••

" tak lama lagi oral " aku memberitahu ibu semasa di meja makan .

Kau tahu apa reaksi ibu ? Apa yang ibu balas ?

" haa , oral kan ? Minta tolong Aus , ajarkan . Nanti ibu bagitahu umi . Min duduklah rumah umi . Hari tu Min duduk sekejap je " ibu terus mengambil telefonnya .

Aku tak sempat nak berbalas apa-apa . Nak bantah apa entah lagi .

" Min , siap . Kejap lagi Aus datang ambil . Jangan lupa bawa baju lebih . Min duduk rumah Aus sampai habis oral sebab umi yang minta "

" haa ?! Alah , lama lagilah ibu " aku nak membangkang kali ni . Hak aku patut dipertahankan . Tak boleh jadi ni .

" no excuse . Min duduk rumah Aus "

" tapi ibu "

" tak ada tapi-tapi . Kemas baju sekarang "

Dengan keterpaksaan , aku pun naik atas . Kaki sengaja dihentak-hentakkan . Protes !

Tak masuk lagi bilik , suara orang memberi salam sudah kedengaran .

Lelaki ni dia bawa motor ke kereta api ?

Kedengaran ibu dan Zafran berbual kemudian rambutku ditarik dari belakang . Hampir sahaja aku terjatuh ke belakang , nasib sempat menahan pemegang tangga . Aku menoleh ke tepi dan terlihat Zafran di sebelahku .

Aku menampar bahunya meninggalkan tangannya di bahu , mengusap menghilangkan kesakitan . Kami berjalan je bilikku . Sampai sahaja dalam bilik , tanpa segan silu Zafran terus membaringkan tubuhnya di atas katil . Malas mahu bertekak mulut dengannya , aku biarkan sahaja dia .

•••

" Aus , panggil Min turun makan "

" alah , umi . Biarlah dia . Dia nak makan nanti , turunlah " entah secara tiba-tiba marah aku terhadapnya menggunung .

Nak tahu kenapa ? Dah tahu isteri orang tu , buatlah macam isteri orang . Ini , tak .

Macam perempuan murahan kau tahu ? Boleh dia berbual , gelak sakan dengan lelaki lain . Rapat-rapat pula tu . Batas pergaulan tak pandai jaga ke ?

Sekejap . Aku cemburu ke ? Minta-minta dijauhkan .

" ya Allah , anak umi sorang ni ! " lantas aku memalingkan wajah ke arah umi .

" ni , umi tengah bercakap , boleh pula dia termenung " aku hanya tersengih .

" haa , ni tersengih - sengih ni dah kenapa ? " umi sekali lagi mencuit bahuku .

" tak ada apalah umi " aku menggosok pehaku tanda malu . Sememangnya habit yang pelik . Kebiasaan , kalau lelaki malu , rambut atau tengkuk yang digosok . Aku pula berbeza . Unik bukan ? Tahu dah .

" haa , panggil menantu tersayang umi turun makan . Nanti lauk sejuk , dah tak sedap pula " dengan keterpaksaan , aku pun menaiki tangga . Rasa macam nak merangkak je naik tangga ni .

Pintu bilik dibuka dan Yazmin yang sedang membuat kerja sekolah dipanggil untuk turun makan bersama .

Yazmin menarik kerusi bersebelahan umi . Nasi di dalam pinggan dikuis-kuis .

" Min kuis je nasi tu dari tadi . Umi masak tak sedap ke ? " raup wajah umi berubah sedih .

Pantas tangan kanan umi , aku raih .

" tak lah . Umi masak sedap " aku menayang senyuman segaris .

" habis tu , kenapa Min tak makan ? " soal umi sejurus mengundang papa memandang kami berdua " Min cuma risau pasal oral " aku berterus-terang sahaja . Tak nak umi kecewa punya pasal " oh , umi ingatkan apa tadi . Tak apa , Aus boleh tolong Min . Kan , Aus ? " umi menyoal Zafran .

Zafran yang sedang mengunyah nasi , tersembur keluar .

" kamu ni dah kenapa Aus ? " tegas suara papa .

Air liur aku telan dengan kesat . Aku memandang Zafran dalam diam .

" tak ada apalah papa " ayat ditutur semula selepas mulut dilap dengan tisu " tulah , lain kali jangan gelojoh sangat makan tu " papa menegur Aus . Aku hanya menundukkan kepala sahaja .

" bolehkan Aus tolong Min ? " sekali lagi soalan itu diutarakan tetapi kali ini dari mulut papa.

" tak naklah " balasnya kasar .

Tipu kalau aku cakap aku tak terasa . Entah kenapa dua tiga hari ni dingin sahaja dia denganku . Nak kata aku buat salah , tak ada pula aku buatnya sakit hati .

" kenapa pula ? " umi pula bertanya .

" Aus tak suka perempuan murahan macam dia ni . Tak tahu batas pergaulan antara lelaki dengan perempuan "

°°°

Imamku badboyWhere stories live. Discover now