Masa Mos

57 8 0
                                    

Bulan Juni 2015 adalah awal aku masuk sekolah menengah pertama (SMP). Dan yang ada dipikiranku adalah dimana anak baru di SMP harus di MOS ( Masa Orientasi Siswa) oleh kakak kakak OSIS. Dan belum lagi pakaian, makanan, atribut yang harus dibuat dan dikenakan itu sangatlah memalukan dan menyusahkan. Tetapi, aku juga bahagia bisa masuk disalah satu SMP favorite di kota ku. Disaat aku tiba disekolah, aku langsung menuju papan pengumuman yg berada di aula sekolah dengan kerumunan siswa lainnya. Dan aku pun masuk di gugus 7 dari 9 gugus. Kakak osis yang ngemos ku juga baik dan ramah. Bahkan ada yang bisa nge reff, yaitu kak iif. Setelah semua kegiatan mos sudah selesai dalam 3 hari, dilanjutkan untuk pembagian kelas. Kelas di tahun ku ada 8 kelas. Aku masuk di kelas 8.1. Siswa di dalamnya awal awal terlihat diam, kalem, dan baik. Tetapi, ada seorang siswi yang bernama chindy yang pada saat itu dia sangat sibuk berkenalan diri kepada semua anak kelas. Lari kesana, lari kesini, tiada hentia dia melambai dan memperkenalkan diri. Dalam hatiku berkata " Anak ini, sepertinya sewaktu baru lahir bukannya menangis melainkan mengoceh tiada henti. Dan sampai besar pun dia masih seperti ini. Sangat memalukan bila aku berteman dengannya". Lalu, ada juga seorang anak laki laki yang besar, tinggi, kulit berwarna coklat kehitaman. Aku kira awalnya dia adalah kakak kelas yang tidak naik. Aku tidak berani menatap matanya. Aku hanya duduk termenung dengan kawan sebelahku Ariq yang dulu juga satu kelas dari kelas 1 SD. Aku juga heran kenapa aku dengan dia dari kelas 1 Sd sampai sekarang selalu sekelas.

Slice Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang