Kabur

58 5 4
                                    

Dihari berikutnya, Delin, Devin, Dinda, Putri, Fina, Nur, Bila, Fani, Tika pergi ke foto copy untuk menyelesaikan sesuatu disana. Mereka menghabiskan waktu yang lama disana. Hampir 15 menitan mereka disana. Setelah selesai, mereka kembali ke kelas dan melanjutkan belajar. Hari ini kami semua belajar Matematika. Tentunya dengan ibu Yulia. Entah kenapa hari ini ibu Yulia sangatlah baik. Beliau mengajar sambil membuat lelucon. Yang dia buat supaya semua murid yang dia ajarkan tidak bosan dan bisa mengerti. Soalnya materinya kali ini mulai sulit. Si Dinda duduk persis di depanku. Dia bercerita tentang dia di SD dulu.
"Tau gak. Aku dulu sewaktu SD, aku pernah juara lomba lho...." Dinda mulai bercerita
"Oh ya? Lomba apa? Tingkat apa?" Tanya ku dan kawan sebelahku Nugroho dengan spontan.
"Lomba TO se Kota. Hadiahnya laptop. Bagus banget. Aku beruntung lho, karena aku gak usah minta mama dan keluat duit lagi untuk beli laptop. Aku aja gak nyangka kalo bisa juara se Kota." Jawab Dinda dengan semangat
"Ha? Yang bener? Se Kota?" Nugroho terkejut dan heran
"Iya. Ini laptop nya." Rupanya, Dinda membawa laptop nya ke sekolah untuk presentasi Prakarya.
Laptopnya bagus. Warnanya hitam dan putih.
Setelah pelajaran ibu Yola selesai, kami pun menuju kantin. Ternyata, saat di kantin, Ika bertemu pacarnya yaitu Rio kelas 8. Ika malu bertemu dan bertatap muka dengannya.
"Aku kok heran ya sama si Ika itu..." Kata si Fina
"Iya. Sama. Masa ketemu pacarnya malu terus kabur sih?" Jawab Fani
"Dia itu malu. Maklumlah kalo pacaran sama kakak kelas." Kata si Tika

Kami semua sedang duduk duduk di teras kelas. Disamping kelas kami itu adalah labor IPA. Dan labor itu dijaga oleh seorang staf TU. Ibu yang menjaga labor itu adalah ibu Ratih. Ibu Ratih sangatlah cerewet. Dia juga pernah mengambil ember kelas kami. Dan dia mengambil ember kelas tanpa izin. Disaat kami sedang bermain dan duduk di teras, ibu Ratih keluar. Dan kami semua langsung masuk ke kelas. Kami masuk semua dikarenakan ibu itu sering menyuruh anak dengan suara yang melengking. Kami sering menyebutnya kalo dia sedang mencari mangsa. Kalo dia sudah menyuruh anak, dia akan terus menyuruh terus. Nah pada saat kami sedang berlari masuk, kawan ku Fiah, Dilla, Ika sedang berjalan dari kelas sebelah. Mereka pun dipanggil oleh ibu Ratih. Tetapi mereka malah berlari masuk kelas dan langsung bersembunyi. Tiba tiba, ibu Ratih masuk kelas dan mencari kawanku yang 3 tadi.
"Hey!!! Mana yang tadi ibu panggil???" Teriak ibu Ratih sampai orang di kantin menoleh ke kelas kami
"Eh... maaf buk, ibu nyari siapa ya?" Tanya ketua kelas
"Saya mencari 3 orang anak yang saya panggil tadi tetapi dia masuk ke kelas." Cerita ibu Ratih
"Keluar ajalah. Gak usah sembunyi" kata si Dinda
Mereka bertiga pun keluar dengan ketakutan.
"Kenapa kabur?!" Tanya ibu Ratih dengan menatap mereka bertiga
"Maaf buk, kami tadi di panggil kawan" Ika mengelak
"Dipanggil? Kamu aja lari ke kelas terus sembunyi. Mana mungkin dipanggil!!!" Kata ibu Ratih
"Sini ikut ibu." Ibu ratih menarik mereka bertiga ke labor
"Bersihkan labor sampai bersih." Ibu Ratih menyuruh merema bertiga

Kami semua tertawa melihat mereka bertiga disuruh bersih bersih labor.
"Hey teman, lain kali kalo dipanggil atau disuruh guru, jangan lari. Apalagi sama ibu Ratih. Kall lari, ini nih akibatnya" Kata si Zafa ketua kelas kami.
Setelah kejadian ini, kami semua kalo dipanggil ibu Ratih tidak kabur lagi. Tetapi masih saja ketakutan kalo dipanggil olehnya.

Slice Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang