Author POV
Di SMA DARMAWANGSA saat ini para muridnya sedang beristirahat dan melakukan berbagai aktivitas seperti berlari.
Yap, sama yang dilakukan oleh Neyla dan temannya Cindy. Cindy saat ini sedang berlari mengejar Neyla yang telah mengambil kuncir rambutnya sehingga membuat nya gerah karena rambut panjangnya yang telah terurai."Woii,Hhh.. NEYLA hh..KEMBALIIN hh..hh..KUNCIR MILIK GUE.." ucap Cindy terengah engah yang kini telah berhenti mengejar Neyla karena ia yang telah kecapean mengejarnya.
Namun di sisi lain Neyla masih berlari sambil memegang kuncir milik Cindy, karena ia tidak mendengar suara Cindy lagi dia pun menoleh ke belakang dan mendapati Cindy yang sudah tidak ada dibelakangnya, lalu diapun kembali menoleh ke depan.
Brukk..
"Aaww" rintih Neyla saat bokongnya mulus mendarat di lantai
Dan ia melihat tangan yang tengah terulur di depannya, tanpa pikir panjang dia menerima uluran tangan tersebut dan membuatnya kembali berdiri.
"Lo bisa gak kalau lari tuh liatnya ke depan bukan ke belakang biar lo gak nabrak orang yang ada di depan lo" ucap laki laki yang berada dihadapannya.
Neyla yang sedang mengusap pantatnya, langsung menoleh ketika laki laki tersebut menyalahkannya.
"Eh, ini semua bukan salah gue sendiri, ini kan juga salah lo, kalau lo tadinya ngehindar, kan gue gak akan nabrak lo dan buat pantat gue sakit" ucapnya kesal"Seharusnya gue yang kesakitan bukan elo" ucap laki laki itu sambil menyibakkan bajunya dan menampakkan pinggangnya yang telah dijahit yang tampak basah karena darahnya yang mulai mengalir
"Gara gara lo, luka gue jadi basah lagi, tuh liat tuh darah nya keluar lagi kan" ucapnya lagi
Dan, Neyla yang melihat itu langsung kaget dan membuatnya merasa bersalah.
"Aduh, sori banget ya, gue gak tau kalau jadi kayak gini"
Laki laki itu pun tersenyum miring "kalau gitu sebagai gantinya lo harus jadi asisten gue, setidaknya sampai luka gue sembuh"
"Tapi-" ucap Neyla yang terpotong karena laki laki tersebut langsung menyeretnya entah kemana, sehingga membuat mereka dilihatin oleh para siswa.
Dan mereka pun telah sampai di ruangan sekolah yang berisi obat obatan dan para siswa yang sakit, apalagi kalau bukan UKS.
Laki laki yang tengah memegang tangan Neyla dilepaskannya dan duduk di atas kasur, dan membuat Neyla kebingungan kenapa ia dibawa kesini.
"Lo ngapain berdiri disana, cepat ambilin gue obat lukanya" ucap laki laki tersebut saat ia yang masih melihat Neyla yang sedang kebingungan.
"Kenapa harus gue, lo aja yang ngambil,kan lo punya tangan sama kaki" balas Neyla yang tidak terima.
Laki laki itu berdecak " Lo kan udah jadi asisten gue, jadi lo harus nurutin semua kemauan gue"
"Sejak kapan gue nyetujuin kalau gue bakal jadi asisten lo" kesal Neyla. Neyla yang tadi merasa bersalah karena telah melukai laki laki itu kini berubah menjadi jengkel karena ia dijadikan asistennya alias babu.
"Gue gak ngasih pertanyaan tapi itu pernyataan dan lo setuju gak setuju harus nerima dengan sepenuh hati" peringatnya
"Gue gak akan mau jadi asisten lo sampai kapanpun. TITIK"
"Oo, kalau gitu yang lo mau, gue bakal buat lo keluar dari sekolah ini atau gak masuk penjara karena lo telah melukai gue sampai berdarah, gimana hah?"
Neyla pun terdiam dan takut karena ucapan laki laki itu, karena jika dia dikeluarkan dari sekolah maka dia pasti akan dimarahi habis habisan oleh orang tuanya, apalagi jika dia dimasukkan ke dalam penjara bisa bisa masa depannya akan hancur, matilah keu Neyla.
Karena melihat Neyla yang masih terdiam dia langsung bergerak turun dari ranjang "Yaudah kalau gitu yang lo mau gue juga gak bakal keberatan kok, bye gue-"
"Eh tunggu, iya iya gue mau, tapi pliss.. jangan katain ya"
Laki laki itu pun kembali tersenyum miring "Sipp, nah sekarang tunggu apa lagi cepat ambil obatnya"
"Iya iya"
Neyla POV
Setelah gue mengobati laki laki tadi gue langsung keluar menuju kelas sambil berpikir kenapa takdir gue jadi begini, ya mungkin ini karma kali ya karena gue yang suka ngerjain Cindy.
Tapi tunggu, tadi laki laki itu siapa ya? Dan gue pun mengingat ingat dan yap, akhirnya gue ingat bahwa laki laki itu adalah MALVIN ALVAREZ, pantesan aja saat gue lagi di seret sama tuh anak banyak ngelihat ke arah kami.
Duh, kenapa sih gue selemot ini, dan gue sekarang ini yakin bahwa hidup gue bakal sengsara karena gue jadi asistennya badboy DARMAWANGSA.
"Nah, akhirnya ketemu juga lo Ney, mana dia kuncir rambut gue?" Tanya Cindy yang datang entah darimana
Gue pun langsung ngambil kuncirnya dalam saku gue "Nih, ambil tuh kuncir lo, gak butuh gue"
"Dasar lo, eh btw lo darimana aja sih, gue cariin juga lo daritadi"
"Tau gak, gara gara kuncir lo itu gue jadi dapat masalah"
"Huu, siapa juga yang nyuruh lo ngambil kuncir gue. Tapi emangnya masalah apasih sampai ngebuat lo badmood kayak gini?"
"Asal lo tau ya- dan mengalirlah cerita dari mulut Neyla yang kemudian didengar oleh Cindy.
"Yang sabar ya Ney, ini mungkin karma buat lo yang udah sering ngerjain gue" ucap Cindy dengan wajah sok sedihnya
"Iih, lo kok gak ngasih solusi sih buat gue malah elonya dengan enak nyindir gue"
"Tapi ya, kalau gue jadi elo pasti gue ngerasa beruntung banget karena gue bisa deket sama Malvin"
"Apanya yang beruntung coba, gue malah dapat musibah kalau kayak gini" ucap gue sewot
"Yaudah deh, nanti aja ya lo sambungin omelannya, lebih baik kita masuk ke kelas, tuh liat tuh musibah yang berbeda juga akan datang ke kelas kita" ucap Cindy sambil menunjuk bu Ely yang merupakan guru terkiller di SMA DARMAWANGSA yang sedang menuju ke kelas kami.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're MINE
Teen Fiction-Malvin Alvarez Cowok badboy, famous, digemari oleh cewek cewek di sekolahnya, kapten futsal dan juga dia belum pernah pacaran selama hidupnya. -Neyla Natasya Cewek yang biasa saja dan gak famous di sekolahnya, dan merupakan seorang babu dari seora...