13

2.3K 419 2
                                    

Aku terbangun saat merasakan ada yang mengelus kepala ku.

"Seungwan,"

Suara itu.

Aku mengangkat kepala ku, menatap wajahmu yang masih dipasangi alat bantu untuk bernapas. Setidaknya, kau sudah bangun dari tidur panjangmu.

"Yoongi?" ujarku. Oh astaga, air mataku mengalir lagi.

Aku merasakan lembutnya jemari mu yang menghapus air mata ku.

Dirimu melepas alat bantu pernapasan milikmu dan itu membuat diriku terkejut.

"Kamu siapa Seungwan? Kenapa kamu selalu ada di mimpi aku?"

Aku yang awalnya ingin menghentikan gerakan tanganmu, terdiam saat mendengar pertanyaan mu.

Aku sendiri pun tidak tahu, Yoon.

Belum genap sebulan aku pindah ke sebelah rumah mu, bahkan kamu sendiri tidak mengenal siapa diriku.

Tapi, aku sudah masuk ke dalam mimpi tidur panjangmu.

Aku merasa, ada ikatan yang tidak ku ketahui namanya antara aku dan dirimu, Yoon.

Aku menatap wajahmu, jemari mu mengelus wajahku.

"Di mimpi ku, aku yang awalnya terjebak di sebuah ruangan gelap tanpa satu pun penerangan, aku merasakan ketakutan luar biasa. Tiba-tiba melihat sebuah cahaya yang menyilaukan. Aku berlari mengikuti arah cahaya itu."

Aku terdiam, menunggu.

"Dan aku berhasil. Aku masuk ke dalam sebuah ruangan yang sama persis dengan kamarku. Aku melihat sebuah piano di sana, aku memainkannya. Aku merasa bahagia luar biasa saat menyentuh alat itu. Aku memainkan alat itu setiap malam. Dan pada malam itu aku sadar ada orang yang memperhatikan aku—"

"—dan orang itu kamu, Son Seungwan."

Jemari mu masih berada di wajahku.

"Yoon,"

"Aku bingung harus gimana, aku berhenti main piano. Sampai akhirnya aku ngeberaniin diri aku buat noleh ke kamu. Aku ngeliat kamu bilang sesuatu yang aku nggak tau apa, tapi anehnya—"

Kau tersenyum kepada ku.

"—anehnya aku senyum ke kamu. Lalu, aku berlari. Aku berlari sekuat tenaga. Tanpa henti."

Piano; Wenga ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang