Sehun seorang pria manis, menarik dan tampan bahkan cenderung cantik yang menjadi primadona di kalangan para pria maupun wanita.
Sayangnya, selama ini ia tak pernah serius menjalin hubungan kekasih dan hanya bermain-main, karena baginya tak ada yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_PARK CHAN YEOL_
"Lepaskan!" Nada itu pelan namun tajam dan sanggup mengintimidasi lawan bicaranya. Namun si lawan bicara masih enggan melepas genggamannya.
"Sehun... kumohon jangan tinggalkan aku... aku masih..."
"Cukup! Aku tidak mau dengar lagi, Kim Jongin. Kita sudah berakhir." Jawab Sehun sembari menyentak tangannya hingga genggaman Jongin terlepas.
"Tapi..." Jongin hendak melanjutkan ucapannya namun Sehun, pria pujaan hatinya tersebut telah berlalu begitu saja meninggalkan dirinya yang masih diam ditempat bersama sahabat jangkungnya, Park Chanyeol yang hanya menatap datar adegan yang berlangsung di hadapannya.
******
Di sebuah club dimana merupakan tempat perkumpulan orang-orang yang gemar menghabiskan waktu mereka untuk bersenang-senang, melepas stress, atau sekedar menghamburkan uang mereka untuk kepuasan sesaat.
Di sudut ruangan yg pencahayaannya sedikit lebih terang dibanding tempat kerumunan orang berdansa itu, beberapa pria remaja hingga paruh baya terlihat berkumpul di sebuah meja bundar yang ditengahnya terdapat tumpukan kartu remi serta beberapa uang, berhiasan, dan beberapa benda berharga lainnya.
"Kali ini aku pasti menang! Ini baru saja dimulai. Kalian jangan meremehkanku dulu!" Ucap seorang pria paruh baya dengan begitu yakinnya. Lalu meneguk wine yang salalu menemani kegiatannya saat ini. Wajahnya sudah memerah tanda efek alkohol sudah mendominasi pikirannya.
"Meskipun kau dijuluki si Raja judi. Bukan berarti kau tidak akan pernah kalah, Insung-ah.. Kau terlalu percaya diri. Kurasa kau harus berhati-hati dengan lawanmu saat ini.." Kwangsoo teman dari pria paruh baya yang dipanggil Insung tersebut mencoba mengingatkan sahabatnya dengan berbisik.
Namun Insung tampak tak perduli. Ia merasa semakin tertantang untuk melawan pemuda di hadapannya ini. Selama ini ia selalu memenagkan permainan. Meskipun pada di pertengahan ia mungkin sempat kalah tapi dialah pemenang pada akhirnya. Dialah yang selalu membuat lawan mainnya berlutut dan memohon disaat mereka sudah kehabisan harta benda dan bahan taruhan mereka. Karna itulah julukan si Raja judi disematkan oleh orang-orang di club ini yang sudah mengenal trik dan kemampuan judinya tersebut.
"Diamlah, Kwangsoo-ya! Kau hanya perlu diam dan menonton. Setelah aku menang nanti aku akan membagikan beberapa untukmu. Tenang saja!" Insung menjawab dengan nada yang mulai ngelantur. Kwangsoo jadi tidak yakin apakah Insung masih akan mengingat janjinya tersebut yang bilang akan memberinya hadiah mengingat sahabatnya itu tengah dalam pengaruh alkohol juga saat ini. Entah mengapa perasaan Kwangsoo saat ini tidak enak.
Insung kemudian mengambil gilirannya dan melempar kartu yang sedari tadi ia kumpulkan. Tinggal satu kartu lagi maka miliknya akan lengkap dan ia akan keluar sebagai pemenangnya. Ia mulai menyeringai.
