Seharusnya lo sadar apa yang lo lakuin itu salah.
Siang pun berganti menjadi malam. Waktu begitu cepat berlalu. Kini, jam dinding bergambar kerropi miliknya menunjukkan pukul 21:25. Sudah larut malam. Biasanya, jam segini Fani menyudahi aktivitasnya dan akan kembali ke alam mimpi. Namun, kini sulit baginya untuk tidur. Mata nya enggan terpejam. Ia masih mengingat kejadian siang tadi di kantin. Mengapa cowok bernama Devan itu harus berpura-pura mengakui bahwa dirinya adalah calon tunangan nya? Kepala nya mendadak pusing memikirkan hal itu. Terlalu sulit untuk di pikirkan.
Fani mendengar ponselnya berbunyi di atas nakas, lagu Animal milik Maroon 5 mengisi kesunyian di ruang kamarnya. Fani menggambil ponselnya.
Satu pesan dari Karin.
Fani membuka pesan dari sahabatnya yang di kirim lewat Line, paling tidak sahabatnya itu menanyakan tugas yang harus di bawa besok. Dan jika sahabatnya itu belum mengerjakan, Fani lah yang dengan senang hati meminjamkan tugasnya kepada Karin. Lebih tepatnya adalah nyontek.
Karin Cabe : Fan, lo udah tidur?
Fani langsung mengetik beberapa kalimat untuk membalasnya.
KinanTiffaney : Udah.
Dua detik kemudian Karin membalasnya.
Karin Cabe : Mana mungkin lo udah tidur bisa bales sms gue? Lo ngetik sambil merem, Fan?
Karin oh Karin mengapa engkau kunyuk.
Sudah tahu Fani belum tidur masih saja di buat lelucon.
KinanTiffaney : Tadinya gue udah tidur, abis gitu gue mimpi Justin Bieber ngajak gue ngedate, abis gitu gue langsung kebangun karena gue tau kalau itu cuma mimpi hahaha.
Fani tak kuat menahan tawa atas lelucon yang ia buat sendiri.
Bahagia itu kita yang ciptain ya gengs.
Satu menit kemudian, Karin membalasnya.
Karin Cabe : Pinter juga lo ngelawak, Mba. Nanti gue daftarin di Stand Up Comedy dah ya biar ketemu sama Ucok Baba.
Fani tertawa melihat balasan dari Karin.
KinanTiffaney : Lo pikir Ucok Baba ada disitu hahaha.
Karin Cabe : Kenyang njing gue ketawa mulu.
KinanTiffaney : Oke serius. Lo ada apa ngeline gue malem begini? Tumben amat. Nanyain tugas kan ya? Oke, gue tugas Kimia udah selesai, Mba. Kalau lo mau salin jawaban gue, dengan berbaik hati saya memberikan.
Mata Fani rasanya sudah perih. Ia sudah mengantuk berat.
Dua menit kemudian Karin baru membalas.
Karin Cabe : Bukan itu, Fan. Tapi masalah tadi lo sama Kak Devan.
Mata nya hampir terkatup rapat. Namun nada dering di ponselnya membuat ia terlonjak kaget.
Mata nya melebar saat ia membaca pesan serius dari Karin.
Jari nya mulai mengetik pesan dan mengirimnya kepada Karin.
KinanTiffaney : Kenapa lagi sih. Rin? Gue ngantuk, seriusan. Udah ya besok kita ngomong seriusnya di kelas aja, Bye cabe busuk kiloan di pasar induk. Mwah. Good night.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiffaney & Devano
Teen Fiction[#2 TEEN FICTION 2.5.17] Kisah cinta anak remaja SMA. Devano Aldebaran Gatara Seorang Bad Boy yang menghabiskan masa-masa remaja nya dengan membuat onar di sekolah, mulai dari merokok, membolos saat jam pelajaran atau tawuran antar-pelajar. Hanya it...