Four

4.6K 106 7
                                    

Author Pov

Disebuah cafe ternama di jakarta Orland dan teman-temannya sedang asik berbincang. Pada saat mereka sedang asik berbincang tiba-tiba handphone Orland berdering.

"Bentar gue angkat telfon dulu." Ucap Orland dan Orland bangkit dari duduknya mencari tempat untuk mengangkat telfon tersebut.

"Hallo, maaf ini siapa?"

"Ini aku sayang Erin."

Orland terkejut pada saat yang menjawab itu seorang perempuan yaitu mantan dia yang di Ausi.

"Hallo, kok kamu diam aja."

"Mau apalagi lo nelfon gue. Belum puas lo nguras harta gue dan manfaatin gue hah."

"Aku cuma mau minta maaf sama kamu, aku tau aku salah makanya aku mau minta maaf sama kamu dan aku ga bermaksud untuk manfaatin kamu."

"Alahh bullshit. Gue ga akan pernah maafin lo."

Orland langsung mengakhiri telefon dari Erin. Ya Erin mantan Orland, dia dulu pacaran dengan Orland karna harta bukan karna cinta dan Orland tau bahwa Erin hanya manfaatin dia dan sampai akhirnya Orland untuk memutuskan hubungannya dengan Erin. Ia pun kembali ke tempat duduknya itu dengan raut wajah yang penuh amarah.

"Siapa Land yang nelpon barusan? Mantan?" Ucap Reza dengan mimik muka ngeledek. Orland melemparkan tempat tissu ke muka Radit.

Tukkk

"Awshhh, sakit ege Land. Gua nanya bukannya dijawab malah ditimpuk. Uhhh tega sekali dirimu padaku Land. Apa coba salah dede padamu." Dramatis Reza

"Lebay lo Za. Pantesan aja lo masih ngejomblo sampe sekarang, hahhaha." Ledek Liam

"Lo berdua bisa diem gak." Ucapnya kesal dan mereka berdua pun terdiam mendengar amarah Orland.

"Gue mau balik ke kantor." Ucapnya dan langsung pergi gitu aja.

"Woyy land, ini siapa yang bayar." Ucap Reza sambil memajukan bibirnya.

"Ngapain lo mulut lo segala di monyong-monyongin gitu. Mau di cium sama bebek lu hahaha." Ledek Liam.

"Engga. Gue maunya dicium sama lu aja Li." Ucap Reza yang sudah memajukan bibirnya.

"Ihhh sana lo jauh-jauh dari gue. Denger ya gue masih normal. Ogahh gue dicium sama lo." Ucap Liam dan pergi meninggalkan Reza

"Ehhh ini siapa yang bayar kampret." Ucap Reza. "Kan gue lagi pasti yang bayar. Dasar temen pada kampret semua." Gerutu Reza dan waiters pun datang menghampiri Reza.

"Permisi tuan. Ini daftar yang sudah anda pesan dan silahkan anda membayar semua pesanan anda." Ucap waiters itu. Reza mengeluarkan dompetnya dan ternyata isinya cuma ada 300 ribu.

"Alamak, duit tinggal 300 lagi." Ucap Reza pelan sambil menepuk dahinya dan melihat kembali daftar harga yang sudah ia pesan ternyata semuanya hampir 500 ribu

"Mampus aja nih gue. Mana kurang 200 lagi." Ucap Reza pelan sehingga pelayan tersebut tidak mendengar apa yang Reza ucapkan. Reza pun memberikan uangnya yang tinggal 300 ribu itu.

"Maaf mas ini masih kurang 200 ribu lagi." Ucap waiters itu.

"Hmm... ambil jam tangan saya aja mba. Ini jam tangan mahal loh." Ucap Reza dan memberikan jam tangannya.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi. Terimakasih." Ucap waiters itu lalu meninggalkan Reza.

Reza pun pergi meninggal cafe itu dan ia terus saja menggerutu kesal gara-gara Liam dan Orland langsung meninggalkan dia terpaksa ia harus membayarnya dan merelakan jam tangan kesayangannya. Reza menuju kantor Orland ia siap untuk meluapkan kekesalannya.

Brakk

Orland terkejut bukan main. Reza membuka pintu itu dengan kasar.

"Lo kampret banget ya. Gue malah ditinggal gitu aja di cafe abis itu si Liam juga ninggalin gue dan gue harus membayar semua makanan dan minuman yang tadi dipesan. Dan lo tau didompet gue cuma ada 300 ribu dan itu masih kurang karna semuanya seharga 500 ribu dan gue terpaksa merelakan jam tangan kesayangan gue itu." Omel Reza tanpa jeda sama sekali. Dan Orland hanya menjawab 'oh' sungguh itu menyakitkan bagi Reza karna cuma direspon dengan kata 'oh' oleh Orland.

"Lo cuma bilang 'oh' doang Land? Sungguh itu menyakitkan bagi gue." Ucap Reza yang mulai lebay kembali

"Sejak kapan lo jadi banyak omong terus jadi lebay?" Tanya Orland

"Sejak gue ditinggal oleh Kirana." Ucap Reza sedih.

Drtt drtt drtt

"Bentar gue mau angkat telpon dulu." Ucapnya dan Reza mengangguk. Orland melihat siapa yang menelpon dia ternya itu dari daddynya.

"Hallo dad, kenapa daddy telpon aku."

".............."

"Aku tidak bisa janji dad."

"......."

"Baiklah, akan ku usahakan untuk pulabg tidak terlalu malam."

Orland pun kembali keruangannya dan ia melihat Reza yang sedang senyum-senyum sendiri.

Sepertinya ia sudah gila.

"Tadi siapa yang telpon Land?" Ucap Reza dengan tatapan kepo.

"Daddy gue." Ucapnya dan Reza hanya menjawab 'oh' dan Reza langsung fokus kembali ke layar hpnya itu.

***

Di sisi lain Oliv yang sedang berkumpul dengan sahabatnya di cafe tiba-tiba saja handphonenya berdering dan ia melihat siapa yang menelponnya dan ternyata itu dari daddynya.

Kenapa daddy nelpon ya. Tumben banget. Batin Oliv

"Hallo dad."

"Oliv nanti kamu jangan pulang larut malam. Teman daddy akan datang kerumah nanti malam. Jadi kamu sore ini harus sudah berada dirumah."

"Tapi dad, aku ada urusan bersama temanku untuk melakukan kerja kelompok dan kali ini aku serius aku tidak bohong kalau aku kali ini benar-benar ingin kerja kelompok."

"Tidak bisa, kau harus pulang sore ini dan memangnya cuma kau saja dan teman dekatmu yang mengerjakannya? Pasti mereka akan membolehkanmu untuk tidak ikut. Kalau kau tidak datang para bodyguard daddy yang akan menjemputmu."

"Huh... baiklah baiklah dad. Aku akan pulang sore ini."

Daddynya pun mengakhiri percakapannya itu dan Oliv hanya pasrah saja apa yang akan daddy dan mommynya lakukan.

Apa gue mau dijodohin? Aaaaaa gak mungkin. Emangnya dikira ini zaman sitinurbaya apa. Emang dikira anaknya ga laku apa.

Oliv pun menggeleng-gelengkan kepalanya sehingga membuat sahabatnya itu heran.

"Eh lo kenapa liv?" Ucap Ranti

"Hah... Oh engga. Gue cuma pusing aja. Ohiya sorry ya nanti gue ga bisa ikut soalnya ada urusan sama daddy dan mommy gue." Ucapnya dan membuat sahabatnya kecewa.

"Yaudah guys, gue pulang dulu ya. Byee." Sambungnya dan ia pun masuk kedalam mobilnya dan mengendarai dengan kecepatan sedang.

Segitu dulu ya.... nanti di part selanjutnya bakalan ketemu tuh si Orland sama Oliv. Bagaimana ya reaksi mereka kalau tahu kalau mereka bakalan dijodohin. Apa mereka bakalan menolak perjodohan itu atau malah sebaliknya? Penasarankan.... hahaha. Jangan lupa Vote and Comment kalian yaa...

Bad Boy Vs Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang