Jealous

14.6K 729 59
                                    

"Krist, apa yang kau lakukan." jerit suara dari belakang saat melihat pemuda didepannya membakar sesuatu dibelakang rumah.

"aku sedang membakar, apa kurang jelas penglihatanmu?" jawab suara datar saat dia melihat pria disampingnya menahan emosi dan rasa khawatir. Dia tau apa yang dilakukannya salah, tapi dia tidak peduli.

"Krist ada apa denganmu?" tanya singto, dia hanya bisa menahan emosinya saat mendengar nada suara Krist yang acuh tak acuh.

Saat ini dia lelah, dan orang dihadapanya memancing emosinya. Dia ingin membentak Krist, tapi tidak, dia harus menahan dan dia tidak akan bisa marah atau membentak orang dihadapannya. sampai kapanpun dia tidak akan bisa.

"......"

"Krist?"

"Aku percaya dengan kalimat 'hanya kita yang akan memahami diri kita masing masing' aku sangat percaya, padahal dulu aku meragukannya." jawab Krist.

Jujur saja singto tidak mengerti, dia ingin Krist jujur bukan malah memainkan kalimat.

"Krist kalau kau ada masalah ceritalah padaku." Singto dengan suara lembut bertanya, dia khawatir dengan Krist, dia tidak mau orang dihadapannya memikirkan hal berat.

Plak

"Don't touch me, P'." Krist menghempaskan tangan Singto yang ingin menyentuh bahunya. Dan tentu saja Singto terkejut dengan respon Krist yang diberikan padanya.

Krist tidak pernah menolak Singto.

"Apakah aku salah?" Tanya singto lirih. Dia jujur kecewa, tapi pasti ada sesuatu yang salah sampai Krist seperti ini.

"Aku ingin tidur." Jawab Krist dengan suara dingin.



________



Saat Singto keluar dari kamar mandi, pemandangan punggung Krist yang dia lihat. Jujur dia lebih suka Krist yang cerewet dan tidak bisa diam, daripada mengacuhkannya seperti ini.

Singto menghampiri tempat tidur, dan membaringkan tubuh dan pikirannya yang lelah. Hei, dia baru selesai pulang Syutting, dan dia harus melihat kobaran api dibelakang rumah di saat Ia mencari keberadaan Krist yang tidak biasanya tidak menyambutnya pulang.

"Selamat tidur Phi Arthit".

"......" tidak ada balasan seperti biasanya. Singto tahu Krist belum tidur, tapi sudahlah dia lelah dan tidak ingin membuat suasana semakin rumit.


______


Tit tit tit tit tit tit

Suara alarm membangukan sosok laki- laki yang masih tidur. Sejujurnya dia masih mengantuk tapi dia harus bangun dan memulai aktifitas sehari-harinya.

"Eunghhh" lenguh singto saat dia tidak menemukan jam weker yang menggangu tidurnya.

Saat dia menoleh kesampingnya, dia tidak menemukan Krist. 'Mungkin dia sedang diruang tamu' pikir Singto. Dia bangun mengambil handuk dan berjalan kekamar mandi.

Setelah selesai dia berberes dia keluar kamar untuk menyapa Krist, tapi nihil dia tetap tidak menemukan Krist diruang tamu atau didapur. Dia duduk dan menghela nafas, dia khawatir saat ini. 'P'Off. Mugkin dia tahu kemana Krist' pikir Singto.

Tut

"Oh hai Singto." Jawab seseorang disebrang sana saat panggilan tersebut tersambung.

"Phi Off, apa kau tahu Krist dimana? Atau dia ada disana?" Tanya Singto tidak sabaran.

"Emmm dia ada disini, tapi dia tidak ingin diganggu. Sejujurnya aku tidak mengerti kenapa dia diam saja sedari tadi. Apa kalian ada masalah?" Suara Off yang terdengar seperti terganggu dengan Krist yang datang dihari libur.

JealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang