SK

3.2K 294 106
                                    

Brakkkk

"Jika p' tidak bisa mengerti yasudah, aku pun tidak memaksamu mengerti."

"Krist...."

"Memaafkan diri sendiri lebih susah daripada memaafkan orang lain"

Brakkkkk

Krist membanting pintu ruang ganti dengan keras, dia tidak peduli jika Jane dan Kwang menegurnya, dia masa bodoh soal semuanya. Persetan dengan menahan amarah.

"Singto?" Jane memanggil Singto yang masih terdiam melihat pintu, dia terkejut akan respon istrinya. Dia bukan bermaksud membahas masa lalu mereka.

"Biarkan dia tenang p'Jane." Lirih Singto.

"Tapi.."

"Acara akan dimulai, lebih baik kita persiapan saja. Ada waktu yang lebih tepat buatku untuk menjelaskan pada Krist akan masalah yang ia pikirkan." Singto memotong kalimat Jane, dan Jane setuju dengan apa yang Singto ucapkan. Acara Y I Love You akan dimulai, dan lebih baik jika mereka fokus pada acara ini dahulu.

Singto menghela nafas dan menaruh tasnya ditempat tas Jane ditaruh. Dia manatap tas Krist yang tergeletak begitu saja.

'Krist'

_________________

Singto tahu kenapa Krist menangis disetiap lagu yang ia nyanyikan dengan dirinya. Singto tahu kenapa tatapan Krist padanya selalu seperti itu saat mereka menyanyi bersama. Bahkan Singto pun tahu, kenapa Krist mencengkram kerah lehernya saat lampu panggung dimatikan. Singto terlalu paham akan Krist, sampai dia pernah berharap dia ingin sedikit saja tidak sepaham ini pada istrinya tersebut.

"Semuanya menangis, hanya saja tidak separah Krist." New berujar tanpa memahami situasi disekitar Singto dan Krist. Dan tentu saja mengundang gelengan orang-orang disekitar mereka.

Bahkan Off dan Gun saja paham bagaimana situasi dan kondisi pasangan yang terlalu membawa perasaan saat penampilan mereka tadi.

"Aku pulang duluan, permisi." Singto menatap punggung istrinya yang berlalu. Dia mengurut pelipisnya dan menghela nafas, dia harus bagaimana.

"Jelaskan padanya, aku sudah mendengar darinya, dia hanya bingung." Off meremas bahu Singto sebagai dukungan kalau semuanya tidak apa-apa.

Singto mengangguk dan mengambil tasnya.

Setidaknya kemeriahan dan kedatangan Fansnya pada Y I Love You sedikit membuatnya bahagia dan melupakan masalahnya dengan Krist.

____________

Krist tidak pulang, ia lebih memilih pulang kerumah orang tuanya. Dan Singto tahu karena Kwang memberitahunya. Tentunya Singto sedikit kesal karena tingkah istrinya, tapi jika Singto memikirkan masalah mereka, ia paham jika Krist butuh waktu.

"Mau aku bantu menjelaskan pada Krist, Singto?"

Singto yang sedari tadi diam sedikit merasa terkejut dengan suara Pin yang didepannya.

"Tidak perlu p'." Sahut Singto dengan senyuman.

____________

Krist menatap ponselnya, dimana Wallpapernya terdapat Singto dan dirinya yang tengah berfoto bersama. Dia merindukan Singto.

'Lagu yang dibawakan Krist dan Singto seperti pengalaman pribadi mereka, jadi tidak akan susah untuk mereka memahami dan membawakan perasaan mereka.'

Krist mengingat kalimat yang ia dengar, atau komentar dari Fans atau hattersnya. Dia membaca tiap komentar fansnya, dia senang saat tahu kalau orang-orang pun terbawa perasaannya saat melihatnya menangis. Karena memang ia menangis, tapi dia juga berasa ditampar dengan arti liriknya. Dan betambah Praew mengunfollow akun Instagramnya.

JealousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang