"Al, tolong anterin ini ke Tante Veranda ya " ujar Shania pada Alka yang baru saja keluar dari dapur sambil memegang segelas air putih.
"Sekarang Ma ?" Tanya Alka sambil melirik pada jam dinding besar rumahnya yang menunjukkan pukul sembilan malam lewat.
"Kan deket sayang " Alka pun mengangguk, ia menerima paperbag yang di berikan Shania mamanya. Dan memberikan gelas minumnya pada Shania.
"Yaudah, Alka pergi dulu.. assalammualaikum " ujarnya, lalu pamit sambil mencium tangan Shania.
"Walaikumsalam " jawab Shania tersenyum memandangi kepergian Alka.
Alka memilih berjalan kaki menuju rumah kediaman Veranda. Itu karena rumah mereka yang memang dekat.
Saat membuka pintu gerbang dan masuk ia sedikit kaget tapi dengan cepat menguasai dirinya ketika berhadapan dengan Gracia anak sulung nya Ve dan Keynal.
Tadinya Alka ingin mengabaikan nya. Tapi ia memilih bertanya juga akhirnya.
"Mau kemana ?" Tanya Alka dengan sesantai mungkin.
"Ke depan, nyari sate mang Maman " jawab Gracia. Akhirnya Alka mengangguk saja lalu kemudian ia memilih berjalan melewati Gracia.
Alka dan Gracia dua anak manusia yang tidak bisa bersama karena ego yang entah sampai kapan akan di pertahan kan.
Sekembalinya Gre dari membeli Sate, ia kembali bertemu dengan Alka di depan gerbang ketika ia membuka pintu pagar. Ia berniat untuk melewatinya begitu saja, tapi Alka menahan lengan nya, membuat Gadis cantik berginsuk itu menoleh pada lengan mereka.
Gre memandangi Alka, cowok itu masih menatap pada tangan nya yang memegang lengannya. Menunggu apa yang akan di lakukan sang mantan kekasih, selanjut nya. Ia berfikir kalau Alka akan membuka suara lebih dulu. Atau membicara apapun tentang mereka, setelah pertengkaran mereka beberapa hari lalu kedua nya sama sekali tidak mengobrol satu sama lain lagi.
"Ka -" baru ia hendak bersuara. Cowok itu sudah mendorongnya bersandar di tembok gerbang dan memeluk nya membuat Gre terkejut dengan hal tiba-tiba seperti itu.
Saat ia tersadar, ia langsung mendorong Alka untuk menjauh.
"Al, lepas-"
Cowok itu menggeleng, bahkan semakin mengeratkan pelukkan nya. Gre masih berusaha untuk melepaskan pelukkan cowok itu. Namun, saat samar-samar mendengar suara isakkan, dengan perlahan ia berhenti melawan.
"Untuk terakhir, tolong izinin aku peluk kamu " kata Alka dengan suara yang teramat pelan.
Gracia terdiam, jantung berdebar lebih cepat. Kata terakhir kali nya itu. Entah mengapa begitu menyakiti nya. Cowok ini memang selalu tau cara membuat nya untuk menurut, dan selalu bisa menyakiti nya. Akhirnya, ia mengalah membiarkan Alka memeluk nya, menenggelamkan wajah nya di antara bahu dan leher nya. Meredam suara isakkan laki-laki itu.
Ia tidak bisa mengabaikan itu, air matanya jatuh dengan perlahan. Dan, tanpa di minta kedua tangan nya ikut membalas pelukkan Alka.
Terakhir kali nya. Benarkah ? Batin Gracia yang di rasakan sendiri begitu menyakitkan.
Bahkan, hati nya sendiri mengkhianati dirinya. Ia meminta Alka pergi dari hidup nya, padahal hati nya ingin cowok itu tetap berada disisi nya. Namun, ia tidak bisa untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Aku mencintaimu, Gre. Hanya kamu dan selama nya akan kamu "
---
Saya akan menyampai kan beberapa hal,
Pertama, cerita ini gak bisa up setiap hari. Jadi, gak usah di tagih.
Paling seminggu sekali, soalnya saya nulis kalau ada waktu luang aja.Kedua,..hmm... Udah itu aja deh.
Oya, jangan lupa vote dan coment nya. Saya butuh asupan semangat soalnya buat lanjut cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Firts Love (Kali Kedua)
أدب المراهقينMaaf buat semua rasa sakit yang pernah aku beri di masa lalu. _ Alka Arguna