Keesokkan harinya Raisa pergi lagi ke SMP Harapan 1, untuk mengikuti testnya.
"Aduh, test apa ya yang akan aku ikuti? Mudah-mudahan tidak terlalu sulit testnya." Raisa berkata dalam hati, dan jantungnya berdetak kencang.Ternyata aku masuk diruang 3, aku tidak menemukan teman se SD ku. Dan ternyata aku duduk dengan seorang laki-laki bernama Arif Putra, dan test pertama adalah 3 mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Itu semua bukan pelajaran favoritku, apalagi matematika. Tak lama pengawas datang, aku tidak mengenalnya. Ia membagikan kertas ujian untuk test
Bel pulang sudah berbunyi dan dilanjutkan esok hari lagi...
Aku menelpon ayahku, tetapi ia tidak mengangkat. Aku pun menunggu di halte dekat sekolah. Sudah setengah jam aku menunggu. Tiba-tiba ada yang memanggilku "Raisa, mari sini." Aku terkejut, aku ketakutan. Aku pun mencoba untuk menengok. Ternyata itu adalah tanteku yaitu Lia Shalsabiella, aku pun merasa lega, ternyata ayahku menyuruh tanteku untuk menjemputku. Aku diantar pulang.
Setelah sampai dirumah
Aku langsung naik kekamarku yang ada dilantai dua, ternyata ada pesan masuk dari Rara.
Rara : "Hy, Raisa. Apa kabar?"
Raisa : "Hy juga Rara, aku baik-baik saja(^v^)
Rara : "Wahhh, emoji yang bagus. Kamu dapat dari mana Raisa?"
Raisa : "Aku mendownload aplikasi Kiki Keyboard" ( jan didownload ya, itu hanya asal"an aja)
Rara : "Hyyy(^v^)(*^▽^*)(≧∇≦)/. Aku udah punya loo"
Raisa : "cantik yaa, nanti kita sambung lagi aku mau istirahat dulu"
Rara : "Iya"
*******
Hari ini terakhir test, aku mengikuti test pelajaran agama, aku sangat bahagia karena itu pelajaran favoritku.Sekarang waktunya pulang, aku pun segera pulang
"Aku tak sabar menunggu hasilnya besok, semoga aku lulus" aku bergumam dalam hati.
Raisa slalu berdoa agar ia lulus.
"Raisa, ayo ikut mama belanja" mamaku memanggilku dengan berteriak. "Iya ma, aku akan siap-siap" aku menjawab dengan ekspresi terkejut.
Aku pun segera turun kebawah, dan menaiki mobil. Kami berbelanja cukup lama. Akhirnya kami kekasir untuk membayar. Kami pun pulang.
Aku segera merebahkan badanku kekasur dan tertidur, saat bangun aku siap-siap untuk kesekolah, aku sholat shubuh, mandi, memakai seragam, dan makan, lalu berangkat.
"Raisa tidak sabar melihat hasilnya" aku berkata pada ayah didalam mobil. "Ya, semoga kamu lulus ya, sa." ayahku menjawab.
Kami tiba disekolah, saat aku masuk gerbang, bel pun berbunyi. Aku pun lari-lari masuk kelas, dimana kelasku waktu test. Tetapi, aku tidak duduk dengan lelaki itu kagi, tetapi dengan perempuan bernama Marcellyn Angelina dan ia bisa dipanggil Cellyn atau Angel, setelah kami berkenalan, tiba tiba guru masuk, dan membagikan kertas kepada murid-murid yang berisi lulus atau tidaknya kami. Cellyn dipanggil dia langsung keluar, tiba saatnya diriku, aku gemetar mengambilnya dan segera keluar.
Ternyata ayahku dan ayahnya Cellyn sudah kenal cukup lama, kami pun membuka surat tersebut bersamaan. Dan hasilnya aku dan Cellyn lulus.
Betapa bahagianya kami.
TO BE CONTINUE