YOU 04

62.9K 3.5K 64
                                    

Maaf ya kalau ada typo!

Happy reading guys!

Mulmed : Marlyna Syifana Halik versi gue ya! Versi kalian terserah siapa.

==========

Anta menatap Lina lekat-lekat, gadis itu menunduk takut.

"G-gu-gue gue takut..." Cicit Lina pelan.

Anta tersenyum kecut mendengar jawaban Lina. "Udah gue duga." Kata Anta ponggah.

Entah kenapa rasanya sangat sakit mendengar jawaban dari Lina tadi. Lina menatap Anta yang tiba tiba berdiri.

"Yuk pulang. Ntar orang tua kita nyariin." Ajak Anta sambil tersenyum. Tapi dari senyuman itu Lina bisa menangkap kesedihan disana.

"Lah... Kok pulang! Gue belum jawab tadi!." Kata Lina binggung sendiri, apa jawabannya ngak penting bagi Anta.

Anta memutar badannya menatap Lina. "Katanya Lo takut sama gue." Lina menggerjapkan Matanya binggung, yang malah terlihat menggemaskan disaat bersamaan.

"Kapan gue bilang takut sama Lo?! Gue Takut lo tatap kek tadi! Nyeremin tau! Lo kayak mau makan gue idup idup tau ngak!." Kata Lina sambil bergidik sendiri mengingat tatapan tajam Anta tadi.

Anta diam tak dapat berkata kata. Dia salah sangka ternyata. Sudut bibir Anta berkedut menahan senyumannya.

"Iih... Kalo mau ketawa ketawa aja, senyum senyum aja jangan ditahan! Bikin penyakit tau!." Dengus Lina. Dia memainkan kakinya membuat gerakan memutar mutar ditanah.

Anta tertawa saat itu juga. Lina menatap Anta tanpa berkedip. Dia hampir pingsan! Bayangkan aja, melihat Tersenyum saja Lina melumer rasanya bagaimana kalau tertawa!. Dunia Lina mau runtuh!

"Ganteng!" Gumam Lina entah sadar atau tidak. Anta menghentikan tawanya dan menatap Lina dalam dan Lembut?.

Lina tersentak kaget. "Jadi?." Tanya Anta lagi.

Lina menggerutkan keningnya binggung. "Jadi apa?." Astaga! Kenapa Anta bisa punya calon istri ajaib seperti ini tuhan!. Anta menggeram Frustasi dalam hati.

"Aaah... Yang Kepribadian Ganda tadi?!." Anta mengangguk lega karena dia tak harus menanyakan ulang pada Lina.

"Hm... Gimana ya?!" Lina menggetukkan jari telunjuknya di dagu sambil berfikir.

"Gue sih ngak masalah sih. Toh gue juga punya sodara dengan 3 kepribadian ajaib yang beda beda. Nambah Lo kayaknya ngak masalah! Asal ngak nyusahin aja sih." Kata Lina dengan santainya.

Anta bisa bernafas lega sekarang. "Yang harusnya tanya itu gue!" Anta menatap Lina ganti dengan binggung.

Dia menaikkan sebelah Alisnya. "Lo... Lo ngak keberatan nikah sama gue?! Maksud gue! Lo ngak kenal gue! Eh kita udah kenal sih barusan." Kata Lina sambil menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Gue itu Labil loh! Itu kata Kak Vander sih. Tapi menurut gue gue juga labil sih?! Ah bodo lah!."

Anta menatap Lina dalam diam, dia binggung sendiri mendengar pertanyaan Lina yang ujung ujungnya dijawab sendiri.

"Intinya... Lo yakin mau nikah sama gue, kita belum kenal banget loh. Gue aja baru tau lo punya Alter ego, eh iya gue lupa... Nama Alter lo siapa? Gue mau kenalan Dong." Mata Lina berbinar menatap Anta.

Astaga... Mulai sekarang anta harus membiasakan diri bersama dengan anak ajaib seperti Lina.

Anta memejamkan Matanya sebentar lalu terbuka kembali. Lina menatap Anta takjub. Sorot mata itu berubah dan Lina tau kalau yang ada didepannya ini bukan lagi Anta, tapi Alternya.

Antariksa [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang