Temporary 1

32 4 2
                                    

Elang punnya sejuta Cara untuk membuat Zena kesal. Sebenarnya Dia tidak pernah merencanakannya, semua ide jahilnya itu  muncul begitu saja setiap melihat Zena.
Elang terkekeh pelan saat melihat wajah kesal Zena yang sedang sibuk memecahkan teka teki fisika itu.

"Katanya pinter, gitu doang kagak bisa?" Tanya Elang sambil tersenyum meremehkan.

"Kepinteran gue Ilang kalo lo ada di deket gue." Jawab Zena  sinis.

"Oh ya? Gue ke toilet 5 menit. Dan pas gue balik tu soal harus udah kelar"

Zena melotot garang.

"Oke ga? " tanya elang sambil menaikan alisnya.

"Oke, siapa takut" Balas Zena

Setelah tiga menit berkutik, dia tetap tidak menemukan jawaban dari soal fisika sialan itu. Terkadang Zena merasa senang bergulat dengan rumus-rumus itu. Tapi saat menemukan soal yang sulit, dia pasti berkata
"Kenapa sih harus ada pelajaran fisika. Ngapain juga Bola di lempar harus di itung percepatannya? "
Entahlah, kadang dia merasa dia pengidap Alter Ego.

" Udah 5 menit lewat 3 detik, dan lo belom dapet jawabannya. Fix, lo emang bego sebenernya Zen." Kata Elang dengan menampakan Wajah sok prihatin.

"Kalo gua bego kenapa gua bisa dapet 8,7 di ulangan gua kemaren? Lo aja cuma dapet EMPAT " Kata Zena sambil menekankan kata 'Empat'

" Lah? Gua mah emang bego, gua ga sok pinter kayak lo. Kemaren lo dapet 8,7 mah cuma lagi beruntung doang"

" Ya udah gua juga bego kalo gitu. Nih kerjain sendiri soal lo. " Kata Zena sambil menaruh penanya di atas meja dan berjalan pergi ke dapur rumah Elang.

" Yaelah ngambek aja lo. Gua becanda doang Zen-zen" Teriak elang.

"BODO AMAT" Balas Zena dan meneruskan langkahnya.

Elang tertawa sendiri memikirkan wajah kesal zena jika mengetahui kenyataan  yang sebenarnya.

Zena datang dengan Dua gelas Jus jeruk. Memberikan satu gelas kepada Elang.

"Gua mau pulang ah, udah malem banget" kata Zena dan meneguk satu gelas jus jeruk tersebut sampai tandas.

"Silahkan" jawab elang sambil meminum jus nya dengan santai.

Zena sudah membereskan buku-bukunya dan memasukan ke dalam tas nya.
Saat dia hendak berdiri, Elang menariknya sehingga dia terduduk di sofa.

"Zen, gua mau jujur sama lo" kata Elang dengan wakah serius.

"Apaan sih? " Jawab Zena kesal.

"Sebenernya gua bohongin lo, itu soal memang ga ada jawabannya. Kemaren waktu les udah di bahas sama guru les gua." Kata Elang sambil tersenyum Tampan.

Zena hanya melongon di tempat, dia bahkan tidak sadar bahwa mulutnya bahkan terbuka.

"Gua syok berat gila, lo jahat banget sih lang sama gua. Otak gua udah mau pecah. Gua udah nyumpah-nyumpahin fisika, padahal seharunya gua nyumpahin elo" teriak Zena keras.

"Sorry" kata Elang sambil cengengesan.

"LO. GILA." Kata Zena sambil menunjuk wajah elang. Dan membawa tasnya keluar dari rumah itu.

Elang tertawa keras. Dia benar-benar puas. Dia hanya perlu mengirim pesan  maaf pada Zena 5 menit lagi, dan setelah itu dia bisa  menjahili gadis itu lagi.

***

Zena sangat kesal dengan perbuatan Elang tadi. Siang tadi Elang datang ke kelasnya dan memohon-mohon supaya Zena  mau membantu mengerjakan tugas kelasnya. Zena sudah mengorbankan Waktu Bebasnya hanya untuk mengajari Elang, tapi Elang malah mengerjainya. Kelewatan. Harusnya Zena ingat kalau Elang sudah ada guru Les. Bodoh sekali.

"Gue ga bakal sudi ngajarin tu oncom lagi" kata Zena menggerutu kesal.

Zena masuk ke kamar mandi dan mencuci wajahnya. Dia sudah siap untuk tidur. Dia akan sangat nyenyak tidur jika sedang Badmood.

Zena mengecek ponselnya yang baru saja di rasa bergetar.

Elang P : Maafin gue.

"Oncom sialan" gerutu Zena.

Zhizena V :  Ogh

Elang P : aku jelasin.

Zhizena V: Slhkn.

Elang P : tapi ceritanya panjang.

Zhizena V :  Mt ae u

Elang P : maksudnya?

Zhizena V: MATI AJA LO!!

Elang P: Uh... Gemes.. gemes.. gemes..

"ELANG NAJIS.. " Teriak Zena.. lalu mematikan Datsel ponselanya.












TEMPORARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang