Tiga gadis itu masih sibuk memilih film untuk tugas bahasa inggris mereka. Menyatukan perbedaan-perbedaan pendapat. Memaksakan kehendak masing-masing. Dan membanggakan film kesukaan masing-masing.
Sampai akhirnya pilihan jatuh di film The amazing spiderman.
#Zena Pov
"Akhirnya kalian batal ngirim film Fifthy shades of grey ini ke Mr. William. " Ucap Gua lega.
"Hais. Padahal gua lebih suka film itu" Balas Sherly
"Lo mau remidi seumur hidup? "
"Ogah"
"Yaudah, kita kerjain nanti malem di rumah gua. Lo pada jadi nginep di rumah gua kan? "
"Iya dong" jawab bella semangat
"Eh, tapi kenapa ga langsung aja sih pas pulang sekolah? " tanya sherly
"Gua mau jalan Sama Zio pulang sekolah nanti" jawab gua dengan senyum manis.
"Mevahhh.. Gakuat gua ampun" teriak bella.
"Asik banget jalan bareng lagi" kata sherly mangkin memperpanas suasana.
"Berlebihan" jawab gua. Sebenarnya banyak kata yang ingin di luapkan. Tapi gua harus menghemat tenaga untuk berkeliling di mall dengan zio nanti.
Rasanya ingin secepatnya mendengar bell surga berdering Tiga kali. Bell yang mampu membuat semua siswa mengatakan terimakasih Tuhan. Bell yang mampu menghentikan proses kerja otak yang dipaksa bekerja keras. Bell yang mampu membuat guru tidak lagi memiliki alasan untuk berdiri lebih lama di depan papan tulis dan berbicara tanpa jeda.
"Padahal dalam hati udah kegirangan" kata sherly sambil menyentil jidat gua
"Kebiasan sih nyetilin jidat gua. Sakit tau ga? " Bentak gua kesal. Sudah menjadi ritualnya setip hari menyentil kepala orang.
"Kagak" balas sherly sambil tertawa kencang tanpa memperdulikan gua yang masih setia mengusap jidat malang ini.
"Diem lah, Pusing gua denger suara lo-"
***
Batal mengunjungi Mall, dikarnakan Zio harus mencari buku-buku untuk bahan belajarnya.
Zena tahu, kalau Zio memang gemar membaca. Dia juga tidak kalah kagum dengan benda persegi yang memiliki massa yang berbeda-beda itu.
Mereka memiliki kesamaan yang terlihat tidak menarik bagi kaum pembenci buku tebal yang berisikan jutaan kata. Dan membuat menguap saat menatap benda itu selama lima menit.
Tapi bagi mereka berdua buku sudah seperti obat Penenang mereka.
mereka memutuskan untuk ke pusat perpustakaan. Berjalan tanpa lelah.
Masing-masing sibuk mengagumi buku-buku yang berbaris rapih. Mereka ingin sekali memindahkan semua buku itu di ke rumah mereka dan membaca semuanya hanya dalam satu malam.
Berlebihan..
Zena mendatangi salah satu petugas perpustakaan.
"Mba, ada buku the master key ga?" tanya zena kepada penjaga tersebut.
"Ada dik, Tapi buku itu ndak bisa di beli. Cuma bisa di baca di sini. " kata sang petugas.
Dan satu kalimat panjang dari petugas itulah yang sekarang menjadi alasan mengapa dua insan itu masih bertahan di atasa kursi perpustakaan.
Keinginan kuat zena untuk membaca buku itu juga menjadi alasan mengapa mereka masih saling memfokuskan diri pada Benda Berkarisma itu.
Zio yang sadar bahwa perpustakaan sudah mulai sepi, akhirnya berinisiatif untuk mengajak zena meninggalkan istana buku tersebut.
"Zen, Udah dulu bacanya. Ini udah sepi. Mending kita pulang, sebelum di usir petugas perpus" kata zio sambil menutup bukunya
"Tapi gua maaih mau baca. Ini banyak banget kata-kata motivasinya yang bisa bangkitin semangat gua" Balas zena sambil cemberut.
Zena hendak menundukn kepalanya kembali untuk membaca buku tersebut. Tapi Zio langsung merebut bukunya dari zena.
"Besok lagi zena. Kita kesini lagi. Oke? " tanya Zio sambil tersenyum manis.
" Janji? " tanya zena seraya mengulurkan kelingkingnya.
"Iya janji" balas Zio sambil menautkan jari kelingkingnya dengan Zena.
"Oke deh" kata Zena pasrah.
Setidaknya dia memiliki tiket emas untuk beekencan lagi dengan Zio.Sebenarnya ini tidak bisa di sebut kencan. Tapi dia tetap akan menganggap yang barusan ini adalah kencan.
Bukankah perpustakaan juga layak di sebut latar kencan?
***
Setelah menyelesaikan tugas bahasa inggris mereka yang menghabiskan waktu 2 jam. Akhirnya Gadis-gadis itu bercerita ria.
Memamerkan Cerita indah mereka. Mengucapkan ratusan kata yang di bentuk untuk membuat lawan bicara mereka terkesima.
Sampai larut malam. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk tidur.
Berdoa bersama, memohon untuk dijaga dalam ridur mereka. Juga merendahkan diri dan Memohon berkat dari Tuhan yang maha esa.
Sampai dititik mereka membaringkan tubuh masih masing di atas kasur, Mengistirahat kan kerja otak mereka. Dan membiarkan alam bawah sadar yang memegang kendali.
***
Tersenyum..
Itulah ekspresi Mommynya Zena ketika melihat putrinya tidur sambil berpelukan dengan teman-temannya.
Dia merasa bersalah, karna sering pulang larut malam.
Dia berusaha untuk meluangkan waktunya untuk putra dan putrinya. Tapi pekerja'annya tidak mengizinkan hal itu terjadi.
Dia pulang tidak menentu. Dia menghabiskan 90% waktunya untuk pasien gangguan jiwa. Bahkan Zena sering iri melihat pasien sakit jiwa itu.
Tapi Brittany, pasti tetap menjaga komunikasi mereka. Saat sarapan pagi, dan saat mengantar Zena ke sekolah. Dia akan selalu bertukan fikiran dengan anaknya itu.
Dia tidak mau anaknya menjadi salah satu pasiennya di kemudian hari karna pergaulan yang salah.
Brittany dan Andrew tidak mau anak-anaknya berhenti mengejar cita citanya.
Mereka akan selalu mendukung Kegiatan-kegiatan positif mereka. Dan menyediakan yang mereka butuhkan. Walau mereka tau, bahwa Materi dari mereka, tidak akan bisa mendidik anak-anak mereka. Maka dari itu mereka tetap berusaha meluangakan waktu untuk anak-anaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/104698894-288-k505096.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPORARY
Fiksi RemajaHabis di tindas karna berusaha nge-balance. Akhirnya nyoba hold out yang ujungnya di kasih tampang pity. Inisiatif melakukan penyelidikan beruntut sampai akhirnya sadar kalau dia lebih extracted sama temen deket lo sendiri (?) Fix. kutukan. - Elang...