Part7

18 3 0
                                    

"Oke sekarang lo harus simak baik-baik apa yang gue omongin." Ucap Rea serius.

"Iya, gue udah siapin telinga gue dengan baik-baik Re." Ucap caca sambil menarik kedua telinganya.

"Oke gue ada berbagai Rencana! Tapi gue kasih tau rencana yang pertama dulu, kalau yang pertama udah selesai baru rencana selanjutnya gue kasih tau."

"Hmmm." Caca menatap Rea dengan serius.

"Kita buat kejutan ulang tahun buat si Dava!". Ucap Rea dengan nada bangganya.

"HAA! Kejutan ulang tahun? Elo bego apa bego?!" sahut Caca dengan kesal. Sahabatnya ini sedang kebentur apa gimana, katanya mau ngerjain si Dava tapi sekarang malah mau siapin kejutan ulang tahun.

"Udah deh Ca lo diem aja! Ikutin semua perkataan gue."

"Untung gue ini baik." Sahut Caca.

"Kita mulai ini besok." Ucap Rea dengan seringai di bibirnya itu.

"Siaappp tempurrr". Ucap Caca dengan menyodorkan tangannya untuk ber-highfive dengan Rea.

❤❤❤

'Jalanan yang sepi. SEPI kayak hari-hari gue.' Ucapnya dalam hati dan dia hanya tertawa kecil. Bisa terdengar seperti tawa yang sangat miris dari lelaki yang kesepian. Kesepian dari lahir? Apa ini sebuah Kutukan atau Takdir yang ditulis Tuhan. Jika Takdir? Kenapa takdirnya sungguh seperti ini.

Dia mencoba untuk menangani Takdirnya ini sebaik mungkin, sebisa dia untuk menangani. Mencoba untuk berdiri tegak dibalik kelemahan. Mencoba untuk bangkit walaupun tidak ada yang menopangnya. Dia sempat berfikir untuk mencari penopangnya itu. Lagi lagi dia hanya menghela nafas dengan kasar.

'Betapa Tuhan begitu baik jika memberiku topangan, selain orang tuaku. Ya, aku tau. orang tua pasti akan selalu ada untuk anaknya tanpa anaknya butuhkan. Dan kali ini aku membutuhkan lebih dari orang tua. Seseorang yang mampu ada di sisiku bagaimanapun keadaanku. Seseorang yang menopangku untuk bangkit, dan membuatku selalu bahagia berada di dunia yang kejam ini. Dunia yang selalu membuatku menjadi lelaki lemah, yang tak berdaya.' Ucapnya lagi dalam hati.

'Gue harus kuat, bagaimanapun gue nggak sendiri. Di luar sana banyak yang jauh lebih parah dari gue. Harusnya gue bersyukur. Tuhan masih memberikan gue banyak kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Kenapa gue harus merasa seburuk ini, merasa gue selalu menjadi lelaki yang tak berguna. Lelaki yang nggak bisa di banggain. Gue harus buang fikiran negatif gue jauh-jauh.' Ucapnya dalam hati dengan perasaan teguh dan membangun kepercayaan diri yang sudah sering kali luntur.

Dia terus menyusuri jalan dengan santai sambil menikmati sejuknya udara di pagi hari. Menikmati indahnya pepohonan yang tumbuh dengan subur di tepi jalan. Tiba-tiba fikirannya terbayang sosok gadis periang yang cantik dan manis. Gadis yang selalu bertingkah konyol dan aneh. Lebih tepatnya gadis yang tiba-tiba mencuri perhatiannya. Padahal sejak dia lahir sampai seumuran sekarang ini, ia tidak pernah tertarik dengan seorang gadis manapun. Pasalnya dia memikirkan dirinya yang mungkin tak pernah pantas untuk berdampingan dengan gadis manapun, maka dari itu ia selalu mundur sebelum tempur. Anehnya ia sekarang merasa biasa saja saat berdekatan dengan gadis itu, merasa tidak ada penghalang sekalipun. Dia selalu bertanya pada dirinya sendiri, kenapa kali ini ia merasa sangat percaya diri bahwa gadis ini akan menerimanya. Walaupun ada keraguan di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Tapi dengan keteguhan hati ia akan mencobanya, jika gagal yasudah. Dia akan pasrah dan menyerahkan takdirnya kepada Tuhan. Bagaimanapun kita tidak bisa melawan takdir bukan?.

'Gue suka lo tanpa alasan apapun! asal lo tau itu. Gue sendiri bingung sama perasaan gue. Gue pernah coba buat merenung dan mencari-cari alasan kenapa gue suka sama lo. Tapi kenyataannya gue nggak nemuin sama sekali. Cinta gue murni tanpa ada alasan apapun. Alasan yang buat gue takut. Takut kalau alasan itu nggak ada, gue berhenti cinta sama lo dan ninggalin elo. Gue akan selalu merenung dan berfikir bahwa memang cinta gue ke lo tulus tanpa alasan, gue bakal pastiin kalau gue udah sayang sama cewe gue bakal jagain dan nggak bakal lepasin. Karena, untuk gue jatuh cinta itu salah satu hal tersulit yang gue lakuin seumur hidup dan gue bakal berhati-hati untuk itu!'. Jelasnya dalam hati dan tersenyum mengingat momen dimana ia menjatuhkan hatinya pada seorang gadis. Momen yang sangat langka untuk lelaki seperti dia. Karena untuk memikirkan dirinya saja itu sangat sulit apalagi untuk membahas tentang pacaran, jatuh cinta dan sejenisnya itu sangatlah sulit.








I need your vomments!!
Terimakasih, LANJUT YA? ;;)

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang