Dia itu Adnan

13 2 0
                                    


Cerita ini cuma fiksi belaka author minta maaf kalau ada kesamaan nama,tempat,atau latarnya sama sekali bukan niat buat plagiat atau gimana cuma gak sengaja bikin nya itu kebanyakan imajinasi dan sifat dari author sendiri . Mohon maklum yaa 😁😁

Aku mengerjapkan mataku,meraih ponsel ku yang ada diatas nakas.

Ponsel pintar itu terus berdering hingga membangunkan ku,ada 4 panggilan tak terjawab yang tertera di layarnya.

Aku memperhatikan baik-baik nama si penelpon di layar terang itu . Mata ku membulat,jantung ku berdegup kencang. Antara percaya dan tidak,aku menatap jam dinding di depan ku.

Pukul 5.20 wib,ini sudah pagi pikirku. Aku segera meloncat dari ranjang Queen size ku menuju kamar mandi,membasuh wajah ku perlahan dengan air hangat.

Aku menatap cermin besar yang ada didepan ku,pantulan cermin itu memperlihatkan mata ku yang sembab dan tak ada air kehidupan di wajah ku.

Aku cubit perlahan pipi chubby ku
"Aww..rasanya sakit" lirih ku.
Otak ku bekerja dengan keras,hingga akhirnya aku tersadar bahwa aku sedang tidak bermimpi sekarang.

Aku secepat kilat berlari menuju ranjang ku,meraih ponsel dan segera melihat panggilan tak terjawab disana.

4 panggilan tidak terjawab
From Adnan

Aku mengeja sekali lagi nama itu
A-d-n-a-n

Aku gak mimpi aku gak mimpi teriak ku kegirangan diatas ranjang ku seperti seorang anak kecil.

Tiba-tiba ponsel ku kembali berdiring tanpa pikir panjang ku segera menslide tombol berwarna hijau.

"Hallo?"

"Citra? Kenapa lama sekali mengangkat telpon nya?"

Suara yang sudah enam tahun tak ku dengar itu seketika menghangatkan hatiku memberi rasa rindu yang semakin menggebu.

"mas Adnan" lirih ku suara ku terasa bergetar

"Hm,apa kamu gak dinas hari ini?"

"Enggak, mas .. aku" belum sempat ku menyelesaikan kata-kata ku mas Adnan sudah mengatakan hal yang ingin ku katakan itu terlebih dahulu

"Mas juga kangen kamu Cit,bisa gak kita ketemu jam delapan nanti?"

"Hmm" gumam ku menahan tangisku yang hampir pecah menahan rindu.

"Yaudah,ntar mas smsin ya dimana kita ketemu"

"Baiklah mas"

"See you" ucap mas Adnan sebelum menutup telpon.

Aku gak bisa membendung air mata ku lagi,benda bening dan basah itu mengalir tanpa terkendali di pipiku. Akhirnya setelah enam tahun Tuhan mengabulkan doa ku.

Ku buka almari ku mencari sebuah buku yang sangat penting , buku itu tak lain adalah catatan harian ku. Disinilah semua cerita bermula tentang aku dan Mas Adnan,ku ambil selembar foto yang sengaja ku selipkan diantara ratusan helai kertas itu.

Aku menatap sendu kearah wajah pria yang tengah memeluk ku dalam foto itu,ia terlihat begitu bahagia bersamaku. Seketika ingatan ku berputar ke enam tahun yang lalu dimana banyak kenangan indah ku bersama mas Adnan.

Kenangan yang takan pernah terlupakan oleh ku bahkan hingga detik ini. Ku cium selembar foto itu berulang kali ku lekatkan ke dada ku.

Mas Ad...nan,cin..taku,s..sayang..ku..

ke..ka..sih ku

akhirnya kamu kembali ma..ss..

Citra.. kan..ngen.. sangaat

The Love Carries OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang