Maaf

3 2 0
                                    

Alasannya selalu sibuk menyusun skripsi dan tak pernah menjemputku sepulang sekolah lagi,jangankan menjemputku menghubungi ku saja jarang, hingga akhirnya dia meninggalkan ku begitu saja. Dan pindah ke kota lain setelah ia wisuda, bahkan aku tak diajaknya untuk melihat dia wisuda. Sakit..sungguh..!

Dan sekarang pria yang memberiku luka sakit itu tengah duduk dihadapanku, dia itu Adnan , Adnan Desril .

*****

Mata ku terasa panas,sepertinya ada yang akan keluar dari mataku. Namun,ku berusaha untuk menahan nya.

Sebuah jari telunjuk menyentuh dagu ku dan menuntun nya menatap sang pemilik jari itu.

"Kamu gak suka lagi sama ayam penyet nya cit ?" Tanya mas Adnan.

"Suka kok mas" jawab ku pelan.

"Trus kenapa gak dimakan ? Apa sambal nya kepedesan sampe mata kamu berkaca-kaca gitu ?"

" Iya mas,pedes banget" jawab ku bohong.

"Oh ya ? Tapi sambal punya mas biasa aja gak pedes kok" tuturnya seraya memberikan sebotol air mineral pada ku.

"Minum dulu gih Cit biar pedes nya berkurang"

Aku segera meneguk air dalam botol itu hingga tinggal separo.

Mas Adnan menhabiskan suapan terakhirnya lalu,meminum es teh manis yang merupakan minuman favorite nya ketika makan.

Ia menatapku lembut,lembut sekali seakan ku terbuai dalam mata coklatnya itu.

"Loh kok bengong Cit" mas Adnan melambaikan tangan nya di depan wajahku.

"Ng-gak papa mas"

"Kalau emang pedes,yaudah gausah dimakan lagi Cit . Kamu pesan yang lain aja lagi " ujarnya.

"Gak kok mas,aku makan yang ini aja dari pada mubazir" jawab ku kembali menyendok makanan ku sampai habis. Karna,sebenarnya sambal ayam penyet kesukaan ku ini memang sama sekali tidak pedas bagi ku,kalaupun pedas aku malah makin menyukainya.

Aku hanya mencari alasan agar mas Adnan tidak tahu bahwa aku menangis tadi.

Aku adalah Citra khairunnisa,seorang dokter spesialis anak. Kenapa aku lebih memilih menjadi dokter spesialis anak ? Karna aku sangat menyukai anak kecil,aku sering bermimpi kelak aku akan memiliki anak dari mas Adnan dan hidup berbahagia dengan keluarga kecil kami.

Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara . Ayah ku bernama Hega Fairuz dan ibu ku adalah Camara Yusfi Agustina. Ayahku adalah pemilik beberapa hotel bintang lima di Jakarta sedangkan ibu ku adalah ibu rumah tangga biasa.

Ayah melarang ibu untuk bekerja,ayah ingin agar kami tidak kekurangan kasih sayang sedikitpun. Perintah ayah sungguh tidak bisa dibantah meskipun membuat gelar Insinyur ibu ku terbuang sia-sia. Ayah tidak pernah memperdulikan itu,ayah masih bisa menghidupi kami dengan sangat layak tanpa ibu harus bekerja.

Aku memiliki seorang adik perempuan,ia bernama Sonia Aurellia. Saat ini ia masih berkuliah di salah satu Universitas swasta di Jakarta,ia sangat manja namun aku sangat menyayangi adik manja ku itu.

Aku dan Sonia selalu hidup berkecukupan dan sangat dimanjakan oleh orang tua ku. Namun,aku tidak ingin terus-terusan bermanja ria pada mereka. Biarlah adik ku saja yang terus bersembunyi diketiak ibu ku.

Setelah mendapatkan gelar Dokter ku,ayah memberiku sebuah klinik di Bekasi untuk ku sebagai hadiah karna nilai ku yang bagus.

Aku yang meminta tempat klinik itu di Bekasi,karna aku ingin hidup mandiri. Walaupun ada penolakan dari ayah dan ibu,aku tidak pernah berhenti merajuk kepada mereka dan mengeluarkan puppy eyes ku hingga akhirnya mereka bersedia melepaskan ku tinggal di sebuah apartement milik ayah di Bekasi.

The Love Carries OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang