Malam itu sekitar pukul 22.30 Eka telah sampai dirumahnya.
Berjalan dengan kepala tertunduk,hingga membuatnya tidak memyadari keberadaan Reza yg duduk disebuah sofa diruang keluarga.
"Kakak"panggil Reza.
Merasa ada yg memanggil dirinya,Eka pun mengangkat kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke sumber suara.
"Papah?"seru Eka setelah melihat sosok yg dirindukannya beberapa hari ini.
Tanpa ragu,Eka pun berjalan menghampiri Papah.nya yg tetap stay duduk disana,dan kemudian ikut duduk disebelahnya.
"Gimana?kakak suka rumahnya?"tanya Reza pada anak pertamanya.
"Suka"jawab Eka singkat.
"kakak habis dari mana?"
"cuma jalan sama temen"
"Pah,aq mau kekamar,capek"seru Eka sambil bangkit dari duduknya.
"Ok"balas Reza.
Kemudian Eka pun berjalan menuju ke kamarnya.
( >_<# )
Duduk termenung sendirian dibalkon kamarnya sambil melihat bintang.
Dengan sesekali melihat lengannya yg telah terbebas dari gips berkat kata2 menipunya.
"Rochman"panggil seseorang dari belakang yg membuat si empunya nama berbalik badan menghadap si empunya suara.
"Bunda?"
"kamu belum tidur?"tanya Tsani sambil berjalan menghampiri anaknya yg masih stay dibalkon kamarnya.
"belum"jawab Rochman singkat,yg kemudian dilanjutkan dengan dirinya yg kembali membalik badannya menghadap keluar.
"ngapain sih?kamu lagi ada masalah?"tanya Tsani lagi,sambil mensejajarkan tubuhnya disebelah anak semata wayangnya.
"Nggak ada apa2,cuman pengen liat bintang"jawab Rochman seadanya.
"Bunda masuk dulu,nggak usah pakek acara begadang,Oke"
"Iya"
Kemudian Tsani kembali masuk,dan disusul Rochman,setelah kepergian Tsani dari kamarnya.
( >_<# )
Setelah selesai membersihkan badan,Eka pun hendak langsung tidur.
Tapi niat baiknya itu menguap seketika ketika tiba2,Zee memasuki kamarnya.
"Zee"seru Eka melihat Zee didepan pintu kamarnya.
Kemudian Zee terlihat menutup kembali pintu kamar Eka,dan berjalan mendekati Eka yg sudah berada diranjang.
"Kenapa?"tanya Eka yg langsung to the point.
"Malam ini tidur sama aq ya kak,aq pengen curhat"mohon Zee pada Eka,dan Eka slalu menerimanya dengan suka rela.
Setelahnya Zee mengambil posisi disebelah Eka dan mulai menyandarkan kepalanya dipundak Eka.
"Kak,aq bingung"seru Zee yg hendak memulai curhatannya "Aq bingung sama pemikirannya Papah,Kakak inget kan waktu masih dimalang,katanya Papah bakalan ngizinin aq naik mobil lagi,kalo aq mau ikut pindah keJakarta,tapi sekarang mobil Zee sama mobil Kakak malah ditinggal dimalang,maksudnya apa coba?"
"Mungkin bukannya ditinggal tapi belum dibawa"balas Eka berpositif thinking.
"Nggak kak,aq tau mobil itu ditinggal,soalnya aq sempet denger Papah sama Mamah ngomongin tentang mobil kita,waktu sebelum makan malam tadi,Papah bilang kalau mobil kita sengaja ditinggal supaya kita nggak balapan lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream...
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang bagaimana perjuangan para pemimpi. ~Eka Kaila Kalyani~ "Keringat dan air mata adalah anak sungai yg akan terus mengangkut sampan impianku, Diatasnya, Akan kutumpangkan impian impian manis banyak orang, Sebab sampan ini...