"Itu Eka?"tanya Rochman entah pada siapa ketika ia mendapati Eka berdiri dibalkon rumah sebelah.
"Siapa peduli"lanjut Rochman yang kemudian pergi masuk kedalam kamarnya.
( >_<# )
Sejak pulang sekolah tadi,Eka tidak keluar dari kamarya,ia hanya menonton pertandingan dilaptop.nya.
"Ya..."seru Eka ketika mengangkat panggilan dari pak Budi.
"Latihan sekarang"balas Pak Budi pada Eka.
"Otw"tanpa persetujuan,Eka langsung saja memutus sambungannya dan bersaip untuk pergi latihan.
Dengan berlari Eka keluar dari kamarnya tanpa mempedulikan siapapun yang ada disekitarnya.
"Mau kemana?"tanya Gisel pada Eka yang berlari melewati dapur.
Eka hanya berlari,hingga ia terkejut saat ia sudah berada diluar rumahnya,bagaimana tidak didepan rumahnya kini penuh dengan pengawal.
Tapi Eka tidak gentar,ia tetap berjalan hendak keluar dari area rumahnya,dan sesuai dugaan,ia tidak akan bisa keluar dari sana.
"Noona mau kemana?"tanya salah seorang pengawal.
"Latihan"jawab Eka singkat.
"Kalau begitu tunggu disini sebentar,saya ambil mobil dulu"seru pengawal tersebut.
"Saya mau berangkat sendiri"balas Eka yang membuat langkah pengawal tersebut terhenti.
"Anda tidak boleh keluar rumah sendirian"
"Emang kenapa?"
"Dijalanan berbahaya,apalagi ini sudah sore,pasti banyak perampok,pencopet,begal,cowok berandalan,dll"
"Terus saya harus takut gitu?"
Dan setelah perdebatan singkat antara pengawal tersebut dengan Eka,tiba2 ada mobil masuk diarea rumahnya.
"Papah"seru Eka ketika ia melihat Papahnya yang ada didalam mobil.
Tanpa ragu Eka berjalan menghampiri mobil tersebut,dan ketika Reza keluar dari mobil,Gisel dan Zee juga ikut keluar dari rumah.
"Papah ngapain penuhin rumah ini sama pengawal2 papah"seru Eka sedikit membentak pada Reza.
"Biar kamu sama Zee nggak macem2"balas Reza.
"Macem2 apa sih Pah?Papah takut aku sama Zee balapan lagi,Pah....kalo kita emang mau balapan,kita mau balapan pakek apa?mobil kita aja masih dimalang,dan aku tau kalau mobil itu akan tetap dimalang,iya kan"seru Eka dengan mata yang sudah penuh dengan air mata.
"Papah tau kalian nggak bodoh,banyak mobil balap disini,kenapa nggak bisa?"
"Pah,please ngerti.in kita,Renang itu impianku,tapi balapan itu hobby aku dan Zee,bahkan dunia untuk Zee"ujar Eka dengan air mata yang sudah mengalir deras "Oke kita emang salah,nggak seharusnya kita balapan liar,tapi itulah dunia kita,itulah kita"lanjut Eka yang kemudian melihat kearah Zee dan Gisel.
Ia hanya mendapati Zee dan Gisel ikut menangis karenanya.
"Maaf"hanya itu yang ia ucapkan,setelahnya ia berjalan pergi dari rumahnya tanpa mendapat halangan apapun.
Ia hanya berjalan dan terus berjalan,hingga ketika ia baru saja keluar dari perumahan,ia pun terduduk ditrotoar sambil menenggelamkan wajahnya diantara tangannya yang ia tekuk diatas lutut.
Hingga ia merasa ada mobil yang berhenti tepat didepannya,ia pun mendongak dan mendapati sebuah mobil Jeep Wrangler dan seorang pengemudinya yang terlihat tidak asing dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream...
Teen FictionKisah ini menceritakan tentang bagaimana perjuangan para pemimpi. ~Eka Kaila Kalyani~ "Keringat dan air mata adalah anak sungai yg akan terus mengangkut sampan impianku, Diatasnya, Akan kutumpangkan impian impian manis banyak orang, Sebab sampan ini...