2• Second

21 2 0
                                    

Pagi-pagi sekali Retha sudah bangkit dari alam mimpi. Maklum masih anak baru,jadi sok disiplin gimana gituh..

Pukul 6.20 Retha sudah siap untuk mengayuh sepedanya lagi.

Sesekali ia menyenandungkan lagu sambil menghirup udara segar. Masih jarang kendaraan lewat. Ia selalu suka dengan keadaan seperti ini.

Saking semangatnya ,Retha sampai tak sadar di depan ada jalan berlubang.

Bruakk!

Retha jatuh tersungkur.
"Aaa njirr, kok gue bisa jatuh. Nih juga lobang kenapa kudu di sini. Udah tau gue lagi semangat ini ehh ada lobang nyamperin,kalo cogan sih mending yang dateng.. lah ini?". Bukannya ia bangun, tapi malah sibuk ngumpat.

"Ahh ini juga, gue jatuh gak ada yang nolongin gituh? Jomblo lama aja gue strong, masa jatuh gini gak bisa bangun. Aiisshh"

Retha bangun dengan susah payah. Ia dengan segera membersihkan rok birunya. Waktu sudah menunjukkan pukul 6.45.

Ia bergegas menuju sekolah,karena upaara hampir saja mulai. Biat mau berangkat awal ehh malah nyungseb.

•••••

Upacara sebagai penyambutan siswa baru telah usai. Para siswa meninggalkan lapangan dan menuju kelas masing-masing.

Retha menuju kelasnya yang paling ujung. Wajar saja karena ia kelas 7H.

Ia memasuki kelas dengan senyuman khasnya. Retha termasuk orang yang supel jadi baru beberapa menit dia masuk sudah mendapatkan teman. Dalam hati Retha bersyukur karena ia mendapatkan teman.

Obrolan dengan teman barunya terpaksa harus berhenti karena wali kelas memasuki kelas untuk memberikan arahan.

Bel istirahat berdering. Retha bersama Shania,teman sebangkunya berjalan menuju kantin. Sebenarnya Retha belum mengetahui dimana letak kantin. Tapi tak apalah ia akan berjalan-jalan sambil mengenal kembali sekolah ini.

Ia beruntung mendapat teman seperti Shania. Retha merasa sangat nyambung jika mengobrol dengan Shania.

Akhirnya Retha sampai ke kantin. Ia mengedarkan pandangan mencari bangku kosong. Keadaan kantin memang sangat ramai,walaupun baru masuk setelah libur panjang.

Ia duduk dikursi itu sambil menunggu Shania memesan makanan. Ia mengamati keadaan kantin sekali lagi. Dan pandangannya bertubruk pada seseorang. Ia terpaku selama beberapa detik,sebelum Shania datang membawa pesanan.

Ia mulai menyantap makanan di depannya. Dan mengabaikan kejadian tadi.

•••••

Bel pulang adalah suara termedu bagi para siswa. Suara bel pulang itu juga membuat siswa yang tadinya mengantuk menjadi sangat berghairah dan semangat. Sungguh manjur bunyi bel pulang.

Retha segera membereskan peralatan sekolahnya.
"Eh gue duluan yak, jangan pada kangen gue,haha bye!".
Pamit Retha dengan PDnya.
"Ehh kutil kuda,PD amat lu. Yaudeh sono. Hati-hati oy!"
Jawab Resthi,teman barunya.

Retha beranjak dari kelasnya menuju ke kelas teman sekaligus tetangganya.

Ia harus berjalan dari ujung ke ujung, yah karena kelas Nadine di kelas A. Saat ia berjalan di koridor, Retha merasa ada sepasang mata yang menatap nya.

Deg!

.
.
.
.
.
.
Jangan lupa voments dan komen yaa..

Say SomethingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang