***
"Kamu adalah api bagi lilinku, tanpamu aku bukan apa-apa. Kau melengkapi hidupku."
***Sakura melangkahkan kakinya melewati gerbang sekolahan. Tidak ada seorang pun kecuali dia dan satpam SMA Konoha. Yah, sekarang masih pukul 06.15.
'Maklum, masih pagi. Tapi, kok,horror banget ya? Seperti ada yang ngikutin aku.' batinnya.
"DORR!! " teriak suara di belakangnya.
"AHH!! SASUKE!!"
"Kaget, ya? Hey, ada apa dengan wajahmu? " tanya Sasuke. Lalu, menyentuh jidatnya. Sakura tersipu malu.
"Huh.. Ya, kau mengagetkanku. Lagi pula, ada apa dengan wajahku, ada sesuatu, kah? " sahut Sakura dengan wajah bingungnya.
"Ya, apakah kamu lupa untuk berkaca setelah memakai bedak muka? " jawab Sasuke.
"Huh? Memangnya kenapa? Masih putih? Atau belepotan bedaknya? Aku harus ke kamar mandi dulu. Dah Sasuke.. "
Sakura baru saja berniat untuk pergi ke WC, tapi tubuhnya ditahan oleh tangan kekar Sasuke.
"Bercanda. " kata Sasuke datar.
Sakura menggembungkan pipinya dan berpura-pura menjadi cemberut.
"Hey,hey, jangan gitu dong, maksudku, wajahmu tidak seperti biasanya, lebih ceria dan terlihat bebas. Apakah karena kejadian kemarin? " jawab Sasuke sambil menyentuh hidung Sakura. Ia tertawa terbahak-bahak.
Sakura tersipu malu. Semburat merah mucul di pipinya. Mendengar Sasuke hanya tertawa, ia menyikut perut Sasuke, sampai Sasuke merintih kesakitan.
"Pertama, kau mengangetkanku. Kedua, kau menggodaku dan menjahili aku. Sebenarnya mau kamu apa sih? " Sakura memasang muka marah.
"Hei, jangan marah dong, aku serius bertanya. "
"Baiklah. Huh.. Aku sudah berniat untuk tidak bersedih lagi, tidak mempedulikan orang-orang yang membenciku ataupun yang membuatku sedih. Karena aku tahu, ada kamu yang selalu di sampingku, Sasuke-kun. "
Sasuke terdiam.
"Sejak kapan kau bisa gombal, huh? "
Sakura hanya tersenyum dan menuju ke kelasnya, menaruh tas dan pergi ke taman belakang sekolahannya.
"Sasuke, hari ini aku tidak mau pulang denganmu, aku ada janji dengan teman-teman lelakiku."
Sasuke memasang muka sedih.
"Sejak kapan kau punya teman lelaki? Kau tidak pernah memberitahuku. "
"Awww, Sasuke cemburu.. Hahahaha.. " tawa Sakura pun lepas.
Gyutt!!
Sasuke memegang pipi Sakura dan mencubitnya.
"Jangan menggodaku. " jawab Sasuke singkat.
"Ya, ya, ya.. Baiklah Sasuke. Tapi, aku baru tahu, Sasuke bisa cemburu juga. " Sakura tertawa kembali.
KRINGG!!
Bel masuk berbunyi, setelah mengucapkan salam perpisahan, mereka pergi menuju kelas masing-masing.
Skip Time
Benar apa yang dikatakan Sakura pagi tadi. Pulang sekolah, Sakura tidak ada di tempat biasanya ia menunggu Sasuke.
Sasuke's POV
Ke mana dia? Apa benar dia pergi bersama lelaki?
Ya. Memang aku cemburu, tapi, aku tetap percaya pada Sakura, dia tidak akan 'selingkuh' kan. Memikirkannya saja sudah membuatku ingin tertawa. Yah, waktunya aku pulang.
Aku berjalan ke lokerku, membukanya dan terkejut melihat bingkisan kecil yang duduk manis di sudut terdalam lokerku. Tak ingin menarik perhatian orang lain, aku langsung membawa bingkisan kecil itu ke WC. Setelah sampai, aku membuka bingkisan itu. Isinya membuatku sangat terkejut. Terdapat sepucuk surat warna pink di dalam bingkisan itu.
~~~
From : (?)
Sasuke-kun, di dalam bingkisan ini, ada sebuah kenangan yang tidak akan pernah kita lupakan.
*Meet me at the Gajumarunoki (!)
♡ Sasuke ♡
~~~
Warna merah muda, embel-embel '-kun', tulisan tangan jelek ini. Aku tahu ini dari siapa. Ya, Sakura. Aku baru tahu dia bisa romantis seperti ini. Haha.
Tunggu, di bawahnya ada tulisan bahwa aku harus menemuinya di bawah pohon beringin.
Baiklah, aku akan menemuinya.
***
To be continued
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wounded Butterfly (COMPLETED)
RomanceThis is a Fanfic about Sasusaku. Di balik senyumannya, ada luka yang teramat dalam. Sakura selalu memendam perasaannya. Ia tidak pernah bercerita tentang kehidupannya kepada orang-orang di sekitarnya. Kecuali, Sasuke. Sasuke adalah sahabatnya dar...