1

884 43 11
                                    

Ada saat kita harus benar-benar sadar dengan apa itu halusinasi. Ya ... wajar sih, halu itu hal yang sudah biasa buat kita sebagai orang awam, tapi apa wajar kalo kita halu tapi tidak bangun-bangun. Dan tanpa kita sadari halu ini jadi keterusan. Bahkan, ketika kita sudah sadar dan mencoba untuk tidak halu terlalu tinggi, tapi hasilnya selalu gagal.

"WAKE UP, PLEASE!"

Ku tepuk kedua sisi pipiku, agar diri ini sadar dan tidak melewati batas.

"Kenapa semakin ke sini haluku semakin ngawur sih?" Aku memutuskan untuk berjalan kedapur untuk mengambil air minum.

"Apa aku terlalu bucin sampai-sampai haluku melebihi batas?" Aku masih berdiri didepan kulkas, dengan memegang segelas air.

"Yap, aku harus mencari kesibukan lain untuk menghilangkan halu yang berlebihan ini." ucapku mantap.

Setelah menghabiskan air minum, aku kembali ke ruang tamu. Kembali kepada kesibukanku. Ya ... apa lagi? Kalau bukan berkencan dengan laptop.

Tanpa kusadari kantuk pun datang. Akhirnya aku memilih untuk menyudahi kencan malam ini, "Tidur akan membuatku lebih baik." Monologku.

*****

Saat pagi tiba, siklusku tetap sama. Sebagai sosok wanita karier yang bekerja di salah satu rumah sakit. Setelah menyiapkan sarapan, aku berinisiatif untuk menikmati suasana segarnya pagi tanpa adanya polusi. Ku buka pintu teras dan mulai menghirup udara pagi yang sungguh-sungguh membuat hati tenang.

Aku melirik jam tanganku sekilas, "Siplah masih bisa ada waktu sekitar satu setengah jam."

Aku menoleh kanan-kiri, tapi ada sesuatu yang aneh, yang ya ... mungkin asik buatku. "Itu sebelah ada orang kok pintunya kebuka?"

Sambil mengingat, aku pun jalan masuk untuk mengambil sarapanku.

Tapi saat aku ingin memakan sarapanku, aku tersadar, kan tempat itu kosong (?) Jadi apa ada kemungkinan, aku punya tetangga baru?

Tanpa ku sadari, saat aku menerka-nerka, sosok yang menempati itupun keluar menuju teras. Tapi ada yang aneh saat aku melihat postur tubuhnya.

"Please dah, ah ... masak iya pagi-pagi aku halu lagi? Gak masuk akal lama-lama halunya."

Aku pun menutup mata sambil menangkup kedua pipiku. Aku menggelengkan kepala pelan dengan sendok makan masih di mulutku.

Saat ku buka mataku, dan ...

Galaxy & MagmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang