5

22 4 10
                                    

Ps: Nama-nama tempat yang ditulis disni hanyalah sebuah imajinasi, jadi mungkin tempat itu tidak benar ada (mungkin)
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

"Nek, saya boleh numpang ke toilet?" kata Fira kepda nenek-nenek itu.

"Iya cu, silahkan. Toiletnya ada disebelah sana,  Nanti masuk aja terus belok kanan ." jelas nenek itu.

Fira hanya mengangguk dan masuk ketempat yang tadi dimaksud.

"Duh, ini gelap banget sih? mana bau bunga lagi. Gue paling nggak suka sama bau kayak gini." kata Fira di dalam hatinya.

Akhirnya Fira menemukan tempat yang dimaksudnya. yaitu TOILET.

"Hih, kirain deket ? jauh gini kok." kata Fira.

setelah Fira memasuki kamar mandi tersebut terlihat seperti kamar mandi yang aneh. Bukan seperti kamar mandi di tempat-tempat lain. tapi kamar mandi ini sangat besar, dan terdapat foto serta bungga di dekat sebuah kotakan. Awalnya Fira mengira itu peti. Tapi mana mungkin peti ada di kamar mandi?

"klipp.. klipp.." lampu itu meredup dan menyala.

"tok.. tok.."

"srttt... sertt.."

suara ketukan pintu dan suara orang yang berjalan sambil menyeret kakinya seakan-akan seperti kakinya yang tidak dapat berjalan dengan tegak.

"Ih, siapa sih! orang lagi pipis digangguin. Ini pasti kerjaanya Ila." kata Fira dalam hatinya.

Lalu Fira membuka pintunya dan ternyata tidak ada orang disitu.

Malah bau busuk yang tercium. Aneh deh, tadi bau harum bungga sekarang malah bau busuk.

seketika Fira merasa merinding.

"Hihh, gue kok merinding sih? udah ah, balik aja." kata Fira dan pergi meninggalkan kamar mandi tersebut.

-

-

-

-

"Makasih ya nek. ngomong-ngomong jauh juga ya nek kamar mandinya." kata Fira.

"Lho cu, kamar mandinya kan tinggal belok kanan?" Kata nenek itu.

"Yah nek, tadi masih lurus kok. Agak jauh lagi kamar mandinya. Oiya nek, kenapa dikamar mandinya ada foto sama bungganya nek? " tanya Fira penasaran.

"Jangan bilang kamu masuk kesana!" kata nenek itu dengan nada tinggi.

"Itu kamar mandinya kan nek?" tanya Fira kaget.

"Nenek udah bilang! kamar mandinya tinggal belok kanan! kenapa kamu malah masuk ke sana?" kata Nenek itu.

"S.. saya nggak tau nek. Tadi saya nggak lihat ada pintu di sebelah kanan. Jadi saya pikir toiletnya bukan disitu." kata Fira.

"Firaa." kata teman-temannya sambil berlari menuju tempat Fira dan nenek itu mengobrol.

"Kenapa sih Fir?" tanya Ila.

"Gue salah masuk toilet La."

"Memang toilet yang dimasuki Fira tempat apa sih nek?" tanya Dirga.

"Sebaiknya kita masuk dulu. Nenek akan bercerita di dalam." kata nenek itu dan meninggalkan merek ber empat.

"Ish, lu sih Fir. Pake acara salah masuk kamar mandi." kata Angga menyalahkan Fira.

"Ya man gue tau? Orang gelap kok. Ya gue gak keliatan." kata Fira membela dirinya.

"Sstt, udah ayo masuk." kata Dirga.

Mereka pun segera memasuki rumah nenek itu.

Pengap, gelap, itu yang mereka rasakan saat masuk rumah itu.

hanya ada satu cahaya dari lilin di meja yang dikelilingi mereka semua.

"Cu, sebenarnya cerita ini tidak boleh disebarkan kemana pun. Jadi setelah nenek menyeritakan kepada kalian semua, berjanjilah untuk tidak memberitahun kepada siapapun." kata nenek itu.

"Baik nek, kami berjanji." kata Angga.

"Jadi, dulu ada seorang perempuan yang sangat cantik. Rambutnya digerai panjang dan menggunakan gaun putih.  Dia tinggal tepat di depan rumah nenek. Suatu hari ia membuka toko di depan rumahnya, dan toko itu sangat laris. Tidak seperti toko nenek yang sepi pengunjungnya. Padahal sebelum ada toko perempuan itu, toko nenek sangat laris dan ramai pengunjung."

"Lalu nek?" tanya Fira.

"Nenek pikir dia mengunakan pesugihan, dan saat tengah malam nenek berniat untuk membunuh perempuan itu." kata nenek itu.

"K... kenapa nenek bunuh dia?" tanya Ila.

"Nenek tidak tau, tapi nenek seperti tidak sadar telah membunuh perempuan itu." lanjut nenek itu.

"Kenapa bisa tidak sadar nek? lalu mayat perempuan itu nenek letakkan dimana?" tanya Dirga.

"Di.." kata nenek itu belum selesai bicara Fira melanjutkannya.

"Tunggu! jangan-jangan mayat perempuan itu nenek taruk di kamar mandi yang tadi ku masuki?" tanya Fira.

"Fuuh.." suara tiupan membuat lilin yang berada di tengah mereka mati.

"Lho, siapa yang meniup lilinnya?" tanya Dirga.

"B..bukan aku.." kata Ila mulai ketakutan.

"Hiii... Hihi..." suara itu terdengar jelas di telinga mereka.

"Nekk, itu suara siapa?" tanya Fira panik.

Tapi tidak ada jawaban dari nenek itu.

Tiba-tiba entah darimana asalnya lilin itu dapat menyala kembali dan dilihatnya nenek itu sudah tidak ada disebelah mereka.

"Nenek!!" panggil Angga.

"Nek!" mereka  terus memangil nama NENEK tapi tidak juga ada suara apapun dan Nenek itu menghilang entah kemana.

Kemana perginya nenek itu? Dan sebenarnya siapa nenek itu? Misteri itu masih belum terpecahkan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Terimakasih telah membaca cerita ini. Jangan lupa klik ★ (Vote) yaa, vote dari kalian sangatttt berharga. Kalau mau kasih saran juga  bisa comment.

Sekali lagi terimakasih 😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Creepy HolidayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang