Perjodohan?

11.3K 324 6
                                    

Duduk diantara rerumputan dan bunga yang sedang bermekaran merupakan hobi baru bagi Sasa di kampus. Menikmati udara yang sejuk dan pagi yang cerah nampaknya matahari bersahabat sekali hari ini.

Sasa tersadar dari lamunannya, mengambil ponsel dan membuka whatsapp yang barusan masuk.

Nabila Senja

Saaa....kamu dimana?

              
                                                           Anda
                  Di taman seperti biasa, sini gih

Nabila Senja

Ok...OTW

Tak sampai 10 menit Nabila sudah bergabung bersama Sasa di taman.

"Bete jam pertama malah kosong, padahal aku udah semangat  buat ngikutin mata kuliah pagi ini" curhat Nabila sambil selonjoran.

"Bukannya enak kalau kelas kosong? biasanya kamu langsung balik kerumah buat rebahan" ejek Sasa

"Itu kan biasanya, tapi hari ini tuh luar biasa tau Sa. Ada alasan kenapa aku semangat banget ngikutin matkul kali ini"

"Dosennya cakep ya? "

"Kok kamu tau? " tanya Nabila sambil berbinar

"Apalagi emang yang bikin seorang Nabila jadi rajin ngampus pagi-pagi begini selain itu? "

Sasa tau apa godaan terbesar bagi sahabatnya itu, kalau bukan makanan enak yah cowok cakep. Dan kali ini jawaban kedua yang paling tepat.

"Hahaha...jiwaku lemah kalau lihat cowok cakep, Sa" jawab Nabila sambil tertawa.

"Emang dasar, awas zina mata kalau kebanyakan liat cowok cakep"

"Kan ada kamu yang ngingetin aku terus wleee" jawab Nabila enteng.

Sasa hanya bisa menggeleng, sudah dibilang kalau Nabila ini lemah hati kalau lihat cowok cakep. Sasa saja yang nggak pernah capek ngingetinnya.

"Kantin yuk mumpung belum ramai, aku belum sarapan nih" ajak Nabila lalu bangkit dari duduknya dan diikuti oleh Sasa menyusulnya.

🍁🍁🍁

Sasa dan Nabila duduk di bangku sambil menunggu pesanan. Seseorang datang dan langsung bergabung dengan mereka.

"Hai, Sa" sapa laki-laki yang baru saja datang.

"Ucap salam dulu kalau baru datang tuh" celetuk Sasa.

"Eh iya, assalamualaikum Sasa" sapanya lagi sambil tersenyum.

"Waalaikumsalam Kak Adit" jawab Sasa kemudian.

Laki-laki yang baru saja bergabung itu namanya Adit. Temen satu semester Sasa dan Nabila. Adit menyukai Sasa sejak pertemuannya dengan gadis berhijab lebar itu di kelas manajemen bisnis. Menurut Adit, Sasa tuh cantik, ramah dan keibuan.

"Oh jadi Sasa doang nih yang disapa?" protes Nabila.

"Gitu aja ngambek, nggak asik ah"

"Iya lah, kamu anggap aku ini apa?" ujar Nabila mendramatisir.

"Geli gue" kata Adit menimpali

Sasa hanya tersenyum, heran sekali dengan tingkah mereka berdua. Nggak ada akur-akurnya kalau ketemu.

"Tumben Kak Adit udah ngampus jam segini? padahal kelas baru mulai nanti jam sebelas" tanya Sasa heran.

Tak lama kemudian pesanan pun datang. Sasa dan Nabila menata makanan mereka di meja. Menu ringan mereka pilih untuk sarapan pagi ini.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang