Hukuman - 1

25 7 2
                                    

Even though i tried to deny it, at the end of the day you're still on my mind.
-unknown-

Viera berjalan menuju tangga dan menaikinya. Perasaannya sedang kacau. Keenan yang notaben nya kakak Viera membangunkannnya di jam 3 pagi dengan alasan Keenan tidak bisa tidur dan butuh temen. Bella tidak bisa tidur sejak itu. Kesal? tentu saja.

Ia berjalan gontai ke kelas dan duduk di meja. Ia menenggelamkan kepalanya ke dalam lipatan tangannya. Kepalanya terasa penat hari ini dia tidak tau mengapa.

Bel masuk pun berbunyi dan pelajaran di mulai. Viera mengikuti pelajaran dengan malas. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur.

"ALVIERA SAFFRON! kamu kenapa tidur di pelajaran saya?" tanya Bu Eli, guru matematika. "Kamu keluar dari kelas saya, sekarang!"

Viera pun mulai berjalan keluar dengan langkah gontai. Ia tidak tau mau kemana. Akhirnya ia memutuskan untuk ke rooftop.

Di perjalanan ia melihat Fero sedang bermain basket. Viera menahan nafas nya dan menonton. Matanya tidak lepas dari cowok yang sedang mendribble bola. Moodnya seketika naik dan ia tersenyum tipis dan mulai berjalan ke rooftop.

Sesampai di rooftop Viera duduk di salah satu kursi dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

--

Fero. Cowok itu selalu ada di pikiran Viera. Entah kapan dia mulai suka dengan cowok itu. Kepalanya terasa pusing kembali saat memikirkan cowok itu.

Viera melihat jam di hpnya. Waktu sudah menunjukkan jam 10.00 artinya sudah istirahat. Ia pun memutuskan untuk menelfon Derran.

"Ran, lo ke gazebo sekarang!" kata Viera setelah panggilannya di jawab Derran.

"mau ngapain sih? gue mau ke kantin ama doi." kata Derran kesal.

"anjir lo. Gue di nomorduakan sekarang, oke fine!" jawab Viera.

"emang kenapa? salah?"

"issh cepetan Ran!"

"ga mau gue"

"Derran!"

"still no"

"kalau itu gunanya sahabat oke! silahkan!"

"ishh iya iya! otw gue nih. ngambekan ih ga asik lo!"

"b aja" jawab Viera dan memutuskan telfonnya.

--

"gue harus gimana lan?" tanya Viera frustasi.

"Kan gue udah bilang lupain dia Ra. dia bahkan ga tau kalau lo ada." jawab Deran.

"Tapi gue ga tau gimana caranya." ucap Viera lesu. "Bantuin gue Ran please."

"Oke oke" jawab Derran lalu menghembuskan napas. "lo harus move on, Ra."

Hallo!! I'm back! agak terbelit belit i know😂 well, yang penting jangan lupa vote + comment nya guys! thank youu💞💞

Hidden FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang