We Met - 2

29 6 4
                                    

knowing he doesn't even know me is the worst thing that could happen right now.

Viera pulang ke rumah dengan wajah kusut. Ia segera berjalan menuju dapur dan memakan biskuit sambil bermain hp. Tidak lama kemudian Nathan turun dan melihat adiknya yang sedang makan.

"Eh, udah pulang?" kata Keenan.

Viera hanya mengumam dan tidak memedulikan kakaknya.

"lo kenapa sih? masih marah gara-gara tadi pagi ya?" tanya Keenan, "muka kok kusut gitu" lanjut Keenan menarik hidung adiknya.

"iss lo nyemak aja sih." jawab Viera ketus. Kedua nya lalu terdiam sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"kak gue mau ngomong" ucap Viera yang sedari tadi diam. Nathan pun segera duduk di sebrang Viera yang sedang berada di meja bar.

"go ahead"

"lo taukan kalau gue suka sama Fero?"mulai Viera.

"gosh. ini lagi?" jawab Keenan sambil menepuk dahinya. "jangan bilang kalau lo ada rencana mau--"

"denger dulu" potong Viera. "gue bukan mau bilang itu. gue mau nanya menurut lo gue harus move on atau engga?"

Setelah bebicara seperti itu Keenan lantas menaikkan kepalanya. "lo serius nanya gue gituan?" Viera hanya menganggukkan kepalanya ragu.

"AKHIRNYA YA AMPUN!!!" sorak Keenan sambil berdiri kegirangan.

"Sssttt!! lo kenapa sih??"

"gue udah nunggu dari dulu buat lo move on dari seorang Fero" ucap Keenan tersenyum lalu duduk."menurut gue lo itu harus move on dari Fero. Kenapa? Karena gue tau dari dulu Fero ga akan nganggap lo ada."

"Gue tau perkataan gue mungkin bakal nyakitin perasaan lo tapi lo bayangin aja orang kayak Fero itu susah di jangkau. Dia orang nya bergaul cuma orang yang sekitarnya doang. Belum tentu dia kenal teman seangkatannya. Udah gitu boro boro dia kenal adek kelas lagi" lanjut Keenan lalu berdeham.

Yang dikatakan kakaknya benar juga. Karena bagi Fero, Viera hanya sebuah bayangan. Hanya sebuah sosok yang tidak pernah muncul di hidup Fero. Seakan akan tidak ada orang bernama Viera di dunia ini. Dan itu suatu alasan mengapa Viera ingin move on dari Fero.

"lo nanya gue kenapa gue tau semua ini? kalau lo lupa gue dulu kapten basket dan Fero itu junior gue. "

Viera mengerti kenapa kakaknya bisa tau banyak tentang Fero. Keenan itu bisa dibilang ajaib. Sekali ketemu orang dia bisa saja membaca sifat orang tersebut lewat gerak geriknya.

"jadi? gue harus move on?" tanya Viera.

Keenan hanya menganggukkan kepalanya.

"tapi gue belum siap"

Keenan menghembuskan napasnya pelan. "then tell me when you're ready" ucap Keenan sambil menyentuh hidung adiknya sekilas dan meninggalkan adiknya.

--

Viera berjalan beriringan dengan Keenan di sebuah mall besar di Jakarta. Tadi setelah 'sesi curhatan' mereka selesai Keenan mengajaknya makan di mall. Kebetulan Viera juga ingin membeli sebuah novel.

Mereka sekarang sedang berjalan menuju toko buku dan Viera segera mencari ke bagian novel. Ia sedang asik membaca bagian belakang buku. Seperti biasa jika ia mendapat novel yang menurutnya seru ia akan menanyakan pendapat kakaknya.

Di tangan Viera sudah ada 6 novel. Ia berjalan menuju sesi komik karena kakaknya selalu ada di situ. Viera berjalan sambil membaca bagian belakang buku sampai-sampai dia tidak melihat ada orang di depannya.

"damn it!" gerutu Viera saat dia melihat bukunya sudah berserakan di bawah.

"Ehh.. sorry sorry gue ga liat lo tadi" jawab orang yang Viera tabrak.

Reflek Viera melihat orang yang ditabraknya dan pipinya memerah. Fero. Orang itu sedang berada di depan Viera yang membantu nya memungut buku yang terjatuh. Setelah selesai mereka berdua berdiri dan Fero menyerahkan buku itu ke tangan Viera.

"sorry tadi gue ga sengaja" ucap Fero.

"Ehh.. itu salah gue kok gapapa"

Lalu Fero meninggalkannya sambil tersenyum ramah. Dari arah lain ia melihat kakaknya sedang asik menggoda nya dari jarak jauh. Keenan pun berjalan mendekat adiknya.

"Ciee ketemu doi ciee" goda Keenan sambil menusuk nusukkan jarinya ke pipi adiknya.

"ihh apaan sih" ucap Viera dan berjalan pergi sambil berusuha menutupi rona merah yang ada di pipinya.

"tuhkan gue bilang apa. Fero aja ga tau kalau lo murid Dirgahayu. Bayangin deh doi ga tau kalau lo ada, bayangin!" ucap Keenan sambil berjalan disamping adiknya.

"udah ah males gue bahasnya" jawab Viera ketus dan berjalan mendahului kakaknya.

--

600++ word, hehe. As always jangan lupa vote + comment. thank youu💞💞

Hidden FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang