Dua

68 45 42
                                    

"Aku gak mau kamu ninggalin aku ga"

.....

"Anggara Alfarel!!" teriak kak Andri yang telah membangunkan Anggara dari lamunannya.

"Eh iya saya di sini."

"Kamu dipanggil dari tadi gak jawab jawab mikirin apa?"

Tiba tiba ada seorang cewek yang berdiri dengan ekspresi antara kaget dan takut. "Hah?" ya, cewek itu Valencia, dia langsung menoleh kebelakang tempat duduk nya.

"Kenapa kamu?" tanya kak Andri.

"Hmm, kak aku boleh ke kamar mandi?."

Kak Andri tiba tiba kaget karena ekspresi Valen yang aneh membuat kak Andri semakin penasaran sama dia "Iya boleh,, silahkan"

.....

"Anggara? Apa itu dia?" batin Valen yang sembari membasuh muka dan kembali ke kelas.

.....

"Are you oke, Val?" tanya Afril setelah Valen duduk disampingnya lagi.

Valen cuma terdiam dan menggelengkan kepala bertanda *gpp*

......

"Kamu gak inget aku Val?" batin cowok yg bernama Anggara itu.

......

Pukul 12.00 WIB, para anak didik baru yang mengikuti MOS pulang ke rumahnya masing masing, begitu juga dengan Valencia yg sudah di tunggu kak Liora di depan pintu gerbang dengan mobil warna merahnya. Saat Valencia masuk mobil itu, tak ada sambutan apapun dari kakak nya, ya emang mereka berdua kurang akur, karena suatu kejadian di masa lalu. Mereka bicara saat ada hal yang penting, itu yang membuat Valencia gak betah di rumah.

.....

Sementara Anggara yg mengendarai motor melihat mobil milik kakak Valencia.

Flash back

"Kamu jangan pernah sekali kali nemuin adek ku lagi, anggap aja kalian gak pernah kenal"

"Tapi kak saya sayang sama Valen"

"Tau apa kamu tentang sayang ,cinta atau apalah itu? Rasa sayangmu hanya sebatas angan, dan mulai sekarang buang rasa sayang mu itu!!!"

.....

Tin.. Tinn..

"Oii,, kalau berhenti minggir dulu dong, jangan di tengah jalan" ucap salah satu kakak kelas Anggara yang menaiki mobil avanza putih.
Anggara yang tadinya ngelamun sekarang tersadar kalau dia emang di tengah jalan deket gerbang sekolah, tanpa basa basi Anggara langsung mengendarai motor nya ke rumahnya yang lumayan deket sama sekolah.
Kebetulan rumah itu pemberian dari almarhumah nenek Anggara, Anggara lebih suka tinggal disitu daripada dengan orang tuanya. Ya, selama 1 tahun dia tinggal disitu, karena ada konflik dengan orang tuanya.
Anggara masih belum bisa ngelupain semua kenangan pahit di masa lalunya.
Dia anak terakhir dari 3 bersaudara. Kakak kedua nya bernama kak Nita sifatnya yang selalu menekan Anggara menjadi salah satu alasan kenapa Anggara pergi dari rumah. Kak Nita juga menentang Anggara melakukan ini itu, terutama tentang masalah perasaan. Menurut Anggara kak Nita yang selalu berkuasa di rumah, padahal kak Aldi adalah kakak pertama Anggara. Berbeda dengan kak Nita, kak Bagas lebih mendukung masalah perasaan Anggara, kak Bagas selalu memberi semangat buat Anggara, tapi dia sekarang berada di luar kota.

"Menyendiri lagi, menyendiri lagi" gumam Anggara.

🎶 tringg.. tringg ..🎶
Hp Anggara berdering menandakan ada telefon masuk.

"Iya, siapa?"

"OMG ga, lo sekarang dimana? Lo tau gak Valencia sesekolahan sama kita!, dan gue lihat postingannya di sosmed, dia foto pake seragam sekolah kita sama cewek mungkin itu temen barunya namanya Afril" omel seseorang di dalam telfon itu

"Iya gue tau Fik, dia sekelas sama gue lagi. Entah apa yg tuhan rencanakan sekarang, kita semua gak tau kan, buat urusan yang dulu semoga gak terjadi lagi" ya nama cowok itu adalah Fikri temen SD Anggara dan Valencia.

"Sumpah lo? Demi apa? Lo sekelas sama dia? Hati hati lo Ga, jangan sampek kejadian itu terulang lagi, gue support elo Ga dan semoga kak Bagas balik, buat ngelindungin lo"

"Tanpa kak Bagas gue bisa ngatasi semua masalah gue, ya udah Fik gue sibuk.. Bye"

"Eh tunggu Ga-- tut tut tut" tiba tiba sambungannya terputus
"Asem lo Ga"

Anggara buru buru lihat postingan Valencia tapi alhasil sosmed Valencia di private. "Isshh, di private lagi." gumam Anggara. Tiba tiba Anggara menarik laci meja yang terletak di kamar nya, dia mengambil sebuah pigura, disitu ada foto Valencia dan Anggara waktu kelas 1 SMP, "Val aku kangen" ucap Anggara.

Hidup Sampai MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang