EPISODE 1

23 2 0
                                    

Semenjak munculnya gastrea dalam waktu 2 tahun mereka mampu menguasai seluruh daratan eropa, Australia dan afrika. Hanya Negara-negara di asia dan sebagian Negara di timor tengah  yang memiliki sumber daya rubanium yang mampu bertahan dari serangan gastrea. Di Indonesia pulau yang sudah dikuasai oleh gastrea hanyalah pulau papua sedangkan kepulauan yang lain masih berjuang keras untuk melawan gastrea demi kelangsungan hidup manusia.

Semenjak muculnya gatrea aku sudah sangat muak terhadap keserakahan manusia yang telah menciptakan gastrea dan tentunya aku juga sangat membenci dan ingin membunuh gatrea yang telah menghilangkan satu anggota keluargaku.

Aku sendiri hidup dijawa tengah dimana didaerahku dilindungi oleh pasukan inti 4. Untuk membantu ekonomi keluarga Kaka ku pernah mencoba masuk ke pasukan inti namun gagal karena tubuhnya tidak cocok dengan senjata rubanium. Rubanium memang senjata yang sangat kuat terbagi menjadi 2 tipe yaitu penyerang jarak jauh dan tipe serangan langsung akan tetapi tidak sembarang orang bisa menggunakan rubanium tersebut. Hanya orang-orang yang memiliki DNA yang cocok yang bisa menngunakan rubanium tersebut.

POV

Hari minggu ditengah kacaunya dunia akibat gastrea kuhabiskan liburanku d pantai. Pantai terlihat agak sepi pengunjung, memang Semenjak gastrea menyerang memang orang agak jarang liburan apalagi main ke pantai mereka lebih memilih dirumah.

Liburan ku yang nyaman harus terganggu oleh bunyi alarm munculnya gastrea. Langsung saja orang-orang berlari menjauh dari pantai termasuk juga aku dan sahabatku pun ikut berlari. Kami semua berlindung di pos perlindungan pasukan inti terdekat. Terlihat semua pasukan inti sudah Senjata rubanium. Aku yang berada di lantai 3 melihat dari jendela yang terbuat dari kaca anti peluru, terlihat di pantai sudah ada 3 gastrea dan disana juga sudah terlihat beberapa pasukan inti. Mereka saling bertarung , terlihat pasukan inti yang terdiri dari 6 orang tidak terlalu kesulitan mengalahkan gastrea tersebut. Gastrea menembakan bola cahaya kearah pasukan inti namun dengan mudahnya mereka menangkis bola cahaya tersebut. Terlihat 2 orang sniper membalas tembakan kearah gastrea sedangkan 4 orang lainya melakukan serangan jarak dekat. Dalam waktu 14 menit para pasukan inti sudah berhasil mengalah kedua gastrea dan membuat gastrea yang ketiga luka parah. Baru saja akan membasmi gastrea ketiga terdengar kembali bunyi alarm  yang menandakan ada gatrea lainya. Terlihat gastrea ketiga tadi sangat ketakutan. Hal ini membuat para pasukan inti lebih waspada. 10 menit sudah setelah bunyi alarm yang terahir pasukan inti yang sedang siaga menunggu munculnya gastrea lainya tiba-tiba dikejutkan oleh munculnya gastrea raksasa  yang muncul dari dalam laut. Gastrea tersebut memiliki warna biru menyala dan terdapat aliran listrik yang mengalir di kulitnya.

Salah seorang pasukan inti dengan alat komunikasinya meminta bantuan ke pos pasukan  inti lain dia mengatakan bahwa gastrea kelas S tipe hazard telah muncul.

Ke 6 pasukan inti terlihat sangat kesulitan melawan Hazard. Hazard tersebut mampu menyalurkan dan menembakan petir dari seluruh tubuhnya. Grey yang merupakan penguna rubanium berelem petir mampu menetralisir seluruh serangan petir dari gastrea yg di sebut hazard akan tetapi serangan petir grey pun tidak mempan terhadap hazard tersebut. di sisi lain 2 orang sniper terus menembaki hazard dan ketiga orang lainya bertarung jarak dekat. Erik salah seorang petarung jarak dekat dengan elemen api yang mengubah bentuk senjatanya menjadi katana berhasil memotong salah satu tangan hazard akan tetapi karena arus listrik yang disalurkan hazard tersebut membuat erik sangat lemas dan lemah.

Grey yang menyadari bahwa erik sudah sangat lemah berhasil menangkis serangan hazard yang mengarah kepada erik. Grey pun memberikan kode kepada erik untuk segera menjauh dari pertermpuran. Hazard yang tengah lengah karena melihat salah seorang sneper yang menembakinya dari tadi membuat grey berhasil menusuk dada hazard tersebut akan tetapi rubanium yang menusuk di tubuh hazard tidak bisa dicabut dan digerakan lansung saja grey menerima cakaran yang sangat dalam tepat mengenai dada.
Langsung saja Karin yang berada paling dekat dng grey langsung menolong dan membawa. Langsung membawanya ke pos untuk dirawat medis khusus pasukan inti.

Baru saja aku berpikir bahwa pasukan inti tidak akan menang melawan 1 tipe Hazard 6 orang pasukan inti dari pos lain datang tepat waktu , yang tidak lama disusul oleh 12 orang lagi. 22 melawan 1, gastrea tersebut mungkin menyadari bahwa dia kalah jumlah dan mencoba melarikan diri. Ketika akan melarikan diri tiba – tiba meriam berhasil mengenainya dan membuatnya jatuh hal itu langsung dimanfaatkan pasukan inti dengan menembakinya bertubi-tubi yang langsung disusul tebasan tepat mengenai leher hazard yang sudah sangat lemah. Meskipun terbaring lemah terlihat di kulit hazard masih terdapat arus listrik yang mengalir. Supardi yang merupakan pasukan inti tipe api mendekati gastrea dan menusuk jantung gatrea tersebut. terlihat tubuh gastrea menghilang dan menyisakan sebuah batu berkilau yang merupakan inti dari energy gastrea yang bisa di gunaka sebagai energy dari senjata rubanium.

Aku yang melihat lansung pertarungan mereka cukup kagum kepada mereka yang berjuang mempertaruhkan nyawa demi orang lain. Wajar saja pemerintah daerah memberikan pajak yang mahal kepada kami untuk diberikan pada anggaran dana pasukan inti.

pov

Karin yang tadi membawa grey ke ruang medis terlihat pucat dan gelisah. Meskippun para inti memiliki kecepatan, ketahanan dan kekuatan yang jauh lebih kuat dari manusia biasa mereka juga akan mati jika lukanya sangat parah. Terlihat cakaran yang di terima grey menembus hingga tulang rusuk membuat Karin sangat cemas. Aku yang merasa kondisi diluar sudah aman dari gastrea aku keluar untuk pulang kerumah dan tidak mengetahui urusan para pasukan inti setelah itu.

Di rumah aku menceritakan ke ayah kalau aku mengagumi pasukan inti dan ingin menjadi bagian darinya, ayah yang tau aku dari kecil takut darah pun tertawa dan mengatakan “luk kamu lihat darah aja langsung lemas apalagi bertarung melawan gastrea yang disana akan ada banyak orang yang terluka lagian ingin begabung menjadi pasukan inti sangat sulit dan perbandinganya diterimanya hanya 1:500 ”. Aku  yg tak mau  kalah pun menjawab “takut darah kan dulu yah kalau masalah diterima tidaknya itukan takdir yang belum tau sebelum kita mencoba. Ayahku hanya menjawab yah terserah kamu sajalah.

Keesokan harinya aku datang ke markas cabang pasukan inti untuk mendaftar menjadi pasukan inti. Mereka mengambil sampel darahku untuk di teliti apakah tubuhku bisa menggunakan rubanium atau tidak. Aku disuruh datang 5 hari lagi untuk mengambil hasil tes dari sampel darah ku. Setelah 5 hari aku pun datang kembali dan hasil yang mengejutkan bahwa aku di terima dan akan menjalani masa uji coba  dan latihan selama 3 bulan.

Sesampai dirumah aku langsung mengabarkan kepada keluarga dan membuat syok orang tua ku. Mereka sempat tidak percaya kalau aku diterima namun setelah aku menunjukan surat keterangan mereka terkejut. Ibu ku sempat melarang ku bergabung ke pasukan pembasmi gastrea karena itu akan mempertaruhkan nyawa ku. Setelah aku meyakinkan ibu dan ayah yang membuat ibu tenang, ibu pun merelakanku bergabung menjadi pasukan inti. Kaka ku yang dari tadi Nampak berfikir memutuskan akan mendaftar menjadi operator di markas pasukan inti, dia mengatakan adiknya menjadi pasukan inti lalu dia yang menjadi operatornya agar bisa mengawasi adiknya. Kaka ku memang tipe orang yang cerdas dan cepat mengambil keputusan namun aku tak pernah berfikir dia akan menjadi operator pasukan inti karena menjadi operator tentunya sangat sulit dan lebih sulit dari pada menjadi pasukan inti.

GastreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang