Nama: Andre Dharma
Jumlah Word: 1563 words
Genre: Mystery + Thriller
Judul cerita: Despair
Selamat membaca!
DESPAIR
"Paman, bangun dong!" teriak Bondan, "ada hantu!" Aku takut nih!"
Paman Sam terkejut dan terbangun. Ia segera duduk sambil menyibakkan selimutnya.
"Hantu? Kau yakin?"
"Iya!"
"Oke, tunggu sebentar, paman ambil senter dulu." Dengan wajah yang masih tak percaya, paman perlahan membuka pintu belakang rumah dan membuat suara gesekan mengerikan.
"BOOO!!!" seru paman kencang sambil menyinari mukanya dengan sebuah senter yang sudah berdebu.
"AAA!"
Mendengar hal itu, Alex, sang kakak, terbangun dengan kasar.
"Berisik, kampret!" seru Alex.
Bondan tak acuh. Ia tak memedulikan kakaknya tersebut, ia terus melanjutkan pencariannya terhadap suara aneh tersebut.
"Hanya seekor tupai kecil, bukan apa-apa kok," ujar paman sambil menyinari tupai tersebut.
Bondan menghela nafasnya, ia melepaskan kekhawatiran. Alex yang memandangi mereka dari balik tirai memutar kedua bola matanya, dan mendecih perlahan.
"Ayo masuk!" Paman merangkul bahu Bondan dan berjalan masuk kedalam rumah. Alex kembali menutup tirai, namun sesuatu yang tak lazim menarik perhatiannya.
Sebuah bayang-bayang seperti kain kafan nampak melintas empat meter di depan wajah Alex. Ia spontan mengusap kedua mata sayu tersebut.
"Ah, bukan apa-apa!" Alex kembali merapatkan tirainya, menarik selimutnya, lalu kembali tidur. Ia memejamkan mata, berusaha kembali ke alam bawah sadarnya.
Di kala terakhir ia berusaha melupakan apa yang terjadi, sebuah suara membisik di telinganya.
"Tolong."
**
"Kebakaran!!!!" seru seorang warga sambil menunjuk kearah sebuah ruko.
"Ambil air woiii, cepetan!!!"
"Pademin apinya!!!" Beberapa orang berlarian membawa seember air untuk memadamkan api yang menggelora dari dalam ruko tersebut. Sementara mereka sibuk berurusan dengan si jago merah, di dalam ruko tersebut terdapat sebuah keluarga yang terjebak dalam hangatnya bencana alam. Tuan Reynald, istrinya Rachel, serta anaknya sedang berusaha mencari jalan keluar dari tempat tersebut. Anak mereka yang bernama Alex, masih berumur lima tahun, tidak mengerti apa bahaya yang sedang menerka mereka. Ia hanya dapat menangis.
"Alex, ayo!" seru sang ayah sambil memegang Alex kecil, sedangkan istrinya masih terus mencari surat-surat berharga untuk diselamatkan.
"Rachel! Lupakan tentang surat-surat itu!"
BRAK!!!
Sebilah potongan plafon jatuh, mengenai sumber api dan membuat kobaran api meluas dari sebelumnya. Hal ini membuat sang istri menjadi panik.
"AAAAAAA!!!!!"
DUAR!!!
Tangki gas yang terletak di dapur pun meledak, menyebabkan semakin banyak puing-puing berterbangan dan berjatuhan ke arah mereka.