CHAPTER 2: TEMAN,MOBIL 4X4,PERJALANAN.

81 10 5
                                    

Salah satu Zombie sudah berdiri di depan pintu, karena terkejut aku langsung menebaskan sabit ku.

SYAATTS

Alhasil Kepala Zombie tadi langsung terpisah dari tubuhnya, dan meninggalkan noda darah di pakaian sekolahku.

"Mulai sekarang jangan ragu untuk membunuh mereka" ucap ku pada yang lain, "mereka bukan manusia, mereka pemangsa manusia" sambungku dengan kata-kata Indah.

"Yaelah sok-sok an loh" ucap Reza, sedangkan yang lain masih terkagum kagum. "He he he" jawabku dengan cengiran.

Kami pun berangkat ke rumah Reza, rumah Reza cukup dekat dengan komplek Rumah sakit, jadi kami hanya membutuhkan waktu singkat sampai ke rumah Reza.

Pukul 11:35

Kami sampai di rumah Reza, sama dengan rumahku, rumahnya juga terkunci.

Ia mencari di sekitar pot bunga di teras rumahnya, dan benar saja dia berhasil mendapatkan kunci cadangan rumahnya.

Setelah mencari kedua orang tuanya, ia yakin orang tuanya juga pergi, aku masih saja menatap rumah di sebelah rumah Reza walaupun yang lain sudah bersiap-siap pergi.

"Hei!! " ucap Reza seraya mengejutkanku, "apa yang kau lakukan?"sambungnya lagi

Aku mendengus kesal lalu menjawab pertanyaannya. "Coba kau lihat rumah Fazar" jawabku sembari menunjuk rumah tetangga Reza.

"Iya, emangnya kenapa? " tanya Reza penasaran. "Lihat deh, semua ventilasi udaranya ditutup, berbeda dengan rumah lainnya" jawabku meyakinkan.

"Iya yah, sepertinya ada sesuatu di dalam sana" ucapnya dengan mengelus ngelus dagunya, "bagaimana jika kita memeriksanya? " ujar Reza padaku .

"Yang lain bagaimana? " jawabku padanya. "Ya baiklah~baiklah, kita tanya pada mereka dulu" jawab Reza mengeluh.

Reza menanyakan pada yang lain, awalnya mereka tidak menyetujui hal itu karena mereka takut akan bahaya nya di luar ruangan.

Akhirnya aku mengusulkan aku dan Reza saja yang pergi dan yang lain tetap di rumah Reza, awalnya Aulia sempat ragu tentang hal itu namun akhirnya ia menyetujui hal itu.

Kami tidak menggunakan sepeda motor ke rumah Fazar, karena jaraknya dengan rumah Reza sangat dekat, sekitar 10/15 meter.

Aku masuk duluan kedalam rumah Fazar, kali ini berbeda, rumah nya tidak terkunci jadi kami bisa leluasa masuk kedalam.

Rumah Fazar sangat berantakan, banyak bercak darah di sekitar dinding nya, seketika kami mengaktifkan mode siaga, ada 5 ruangan di rumahnya. semua ruangan di rumah itu telah kami geledah semua, kecuali ruangan yang terletak di pojok rumah.

CKREEK

Aku membuka pintu kamar itu dan seketika pula.

CRAANGG

Suara besi yang terbentur satu sama lain tepat di atas kepalaku membuatku terkejut setengah mati, aku melihat Fazar mencoba menebasku dengan golok yang di pegangnya.

Namun aku beruntung karena Reza dengan sigap menahannya dengan ujung senjata yang di milikinya.

"Hei !! Apa kau ingin membunuhku?! " pekikku padanya, dia tampak terkejut dengan kedatangan kami.

"Maaf kami mengira kalian salah satu dari mereka" jawabnya setelah mengangkat senjatanya kembali. "Kami..?  Memang kau disini sama siapa?" tanyaku padanya lagi.

Dia tidak menjawabku dan hanya menunjuk ke salah satu lemari di kamar itu, dengan ragu aku berjalan mendekat ke lemari itu.

Namun sebelum aku mencoba membuka pintunya. "Hai" ucap Fita setelah keluar dari lemari itu.

SURVIVAL FROM ZOMBIE APOCALYPSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang