CHAPTER 3: PERJALANAN

55 7 1
                                    

Seluruh kota telah hancur, mobil-mobil di tinggalkan begitu saja di bahu jalan. Semua orang sibuk berlarian kesana kemari, menyelamatkan diri sendiri tanpa menghiraukan keluarga mereka.

Bagi sebagian orang yang melihat ini, mungkin mereka pikir ini adalah kiamat. Kami terus berjalan tanpa menghiraukan yang lain, karena kami sama seperti mereka, kami takut.

PUKUL 09:32,AEK KANOPAN.

mobil kami terhenti karena sebuah mobil di depan kami menghalangi jalan. Aku terus melihat sekeliling lewat jendela mobil, di seberang jalan aku melihat terminal bus yang sudah tidak beroperasi lagi.

Mungkin karena wabah Zombie ini, semua orang tidak mempedulikan apapun. Aku bingung kenapa ada banyak Zombie di sekitar loket bus.

'Ada apa dengan mereka' pikirku dalam hati, 'Aku rasa ada yang aneh disana'  sambungku lagi.

"Hei lihat para Zombie itu" ucap Fazar sembari menunjuk loket bus yang kuperhatikan tadi, aku tidak mempedulikan hal itu.

"Apa kalian tahu apa yang sedang mereka lakukan? " ucap Fazar lagi dengan mencoba membuat teka-teki.

"Kalian tidak tahu kan? " tanyanya lagi pada kami yang tengah mencari jawabannya.

"Mereka itu awalnya orang yang akan pulang kampung. terus karena terlalu lama menunggu, mereka akhirnya duduk di dekat loket " ucap Fazar menjawab pertanyaan nya sendiri.

"Tiba-tiba salah satu Zombie menggigit mereka, hingga akhir nya mereka jadi Zombie juga. Namun karena mereka masih kesal dengan penjaga loket yang belum memberi mereka tiket, jadi tetap menunggu di situ. Ha ha ha" jawabnya lagi sembari tertawa.

Krik... Krik... Krik... (Suara jangkrik)  garing.

"Kenapa kalian tidak tertawa, itu pertanyaan yang lucu?. Ha ha ha" ucap Fazar terus tertawa.

"ITU PERTANYAAN YANG, BODOH !!!" ucap Feny geram. "TIDAK LUCU SAMA SEKALI !!!" sambung Aulia.

Mereka terus memukuli Fazar karena pertanyaan bodohnya itu. selagi mereka semua memukuli Fazar, aku masih asik dengan lamunanku.

Hingga akhirnya aku melihat seseorang dari dalam loket bus. melalui salah satu kaca di loket bus tersebut, Aku bisa melihat dia tengah mencoba mencari pertolongan.

Aku terus melihat kearahnya guna memastikan dia bukan salah satu Zombie, aku membuka kaca mobil tempat aku melihat keluar.

Setelah kaca terbuka, aku dapat mendengar suara samar-samar karena tertutup dengan suara dari dalam mobil.

Aku menajamkan pendengaranku, mencoba mencari tahu suara itu.

"To"

"Tolo"

"Tolong "

"Tolong... Ak... " suara itu terdengar samar.

Aku melirik kedalam mobil, mendapati semua orang masih sibuk memukuli Fazar dengan bercanda.

"APA KALIAN BISA DIAM SEBENTAR ?!!" bentakku pada mereka. Mereka yang mendengar hal itu akhirnya terdiam.

"Memangnya kenapa dil? " tanya Reza memecahkan keheningan. "Apa kalian tidak bisa mendengar sesuatu dari sana?! " jawabku sambil menunjuk loket bus tadi.

"Ya kan, sudah kubilang mereka itu tengah membeli tiket" ucap Fazar bercanda lagi.

GEBRAAKK

Pukulan yang cukup untuk membuat Fazar terkapar tak berdaya.

SURVIVAL FROM ZOMBIE APOCALYPSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang