Chapter Fourth

44 3 0
                                    

Fourth

Taehyung POV

Aku masih berbaring di lantai ruang latihan kami ini. Kuputar badanku ke kanan, lalu ke kiri.

Sial! Aku seperti namja pengecut yang membiarkan gadis pulang sendiri.

Habis bermonolog sendiri, aku berdiri lalu mengambil jaket, topi, masker, dan kacamata yang dipakai Nayoung tadi, lalu keluar dari ruangan tersebut.

***

Kutelusuri jalan yang mengarah ke halte bus karna disini ada satu halte bus, dan itu jauh. Aku yakin dia masih disekitar sini.

A minute later...

HAHAHAHA, aku tertawa dalam mobil ini. Aku melihatnya jatuh tersungkur. Dasar ceroboh.

Wah, Kim Taehyung. Kau bukan namja yang baik. Menertawakan gadis yang jatuh.

Aku keluar dari mobil lalu berjaln kearahnya yang sudah berdiri.

"Aku bisa jaga diri sendiri,Oppa. Anyeong! Hah, pantatku!" Aku mendekatinya "Ini yang kau sebut dengan menjaga diri sendiri? Berjalan saja tidak memperhatikan apa yang di lewati. Dan apa ini? Kau baru saja melukai dirimu sendiri" Lanjutkku yang sudah ada di depan Nayoung dan menunjuk pada lututnya yang berdarah

"Anio. Aku memang bisa menjaga diriku sendiri. Aku juga memperhatikan jalan. Luka ini? Ini belum seberapa!" Dia berjalan meninggalkanku. Dan.. "akhh, shit!" Aku menahan tubuhnya agar tidak jatuh, aku yakin kakinya terkilir.

"Aku antar kau" Aku membantunya berjalan memassuki mobilku.

Setelah masuk mobil dan berjalan sekitar 5 menit, belum ada yang memulai percakapan.

Ah, aku lupa. Aku tidak tau rumahnya.

"Dimana?" Tanyaku.

"Dimana apanya?"

"Rumahmu, bodoh."

"Aku tidak bodoh."

"Jadi, dimana rumahmu."

"Lurus saja, belok kiri, lalu lurus lagi. Ada apartement disana. Aku tinggal disana."

"Menyusahkan."

"yak! Kau yang ingin mengantarku, kenapa aku yang menyusahkan?" dia memukul bahuku.

"Aw, ya. Kau ingin aku cedera tangan? Kau bisa dituntut karna menyakiti idol tampan sepertiku ini,"

"Aku juga heran mengapa kau bisa menjadi idol dengan kelakuan seperti ini, kau kejam." Dia berkata dengan sarkastik.

"Karna aku tampan," jawabku enteng.

"Tampan apanya, mirip pantat panci gosong juga iya,"

"Geurae, turun." Aku memberhentikan mobil.

"Ah, ani. Mian. Aku masih susah berjalan," bujukknya.

Dia.Bodoh.

"Lalu aku harus membawamu kemana? Ke hotel? Kita sudah sampai bodoh."

"Aku tidak bod- ah, kita sudah sampai ya,?" Kukulum senyumku melihat wajah malunya.

"Baiklah, Gamsahamnida, Kim Taehyung si idol yang tidak ingin tangannya cedera" Kata nayoung sambil membuka pintu mobil, dia tidak tau cara berterima kasih dengan benar. Tapi lucu. Aku tahan tangaanya sebelum dia turun.

"Apalagi, Kim Taehyung-ssi?"

Aku mengambil sebuah plester "Obati itu, dan masuklah" Aku memberikan plester itu padanya dan melajukan mobilku.

***

Suara alarm baker yang sangat nyaring mampu membuat empunya menggeliat dan tersadar dari alamnya. Dengan setengah sadar dia berjalan dengan agak pincang ke kamar mandi. keluar setelah menghabiskan waktu 30 menit untuk mandi. berjalan ke lemari mengambil seragamnya dan memakainya. Mengambil tas nya dan turun kelantai bawah. Hanya itu yang bisa dikerjakan gadis bernama Choi Na Young ini. Dikarenakan rumahnya tidak ada siapa-siapa dia tidak sempat untuk membuat sarapan.

****

"Saya akan membagikan kelompok untuk tugas yang baru saja saya jelaskan" Ujar Lee Seonsaem

Setelah menyebutkan semua nama akhirnya nama Na Young disebut juga, dan dia satu kelompok bersama Kim Eun Byeol dan Kim Min Seok. Kim Eun Byeol adalah yeoja yang sama-sama Army-walau dia tidak tau kalau Na Young juga Army, dia terkenal dengan kecerewetannya. Dan Kim Min Seok adalah namja yang lumayan terkenal, sekalipun terkenal itu karna kemesum-annya.

"Na Young-ah, Min Seok-ah, kita mau mengerjakaannya dimana? Hari ini, besok atau kapan?" Eun Byeol angkat bicara mengenai kerja kelompok

"Aaahhh, bagaimana kalau kita dirumahku kita bisa sambil meminum soju dan kalian tertidur bersamaku. Bukankah itu bagus?" Na Young hanya memutar matanya malas mendengar perkataan Min Seok tadi.

"Mworago? Yaakk!!! Kau pikir kami wanita jalang,eoh?" Eun Byeol menjitak kepala Min Seok

"Yaak!Appo!!! aku hanya bercanda. Terlalu di ambil hati!" Ujar Min Seok sambil mengelus kepalanya.

"Baiklah,dirumahmu besok saja jam 10 pagi. Bagaimana Lee Eun Byeol?"

"Call!"

****

Na Young merebahkan tubuhnya dikasur empuknya. Dia benar-benar lelah mengurus Eun Byeol dan Min Seok yang sejak di bagi kelompok terus menempel pada Na Young. Na Young hanya berfikir untuk mendekatkan diri pada mereka. Na Young ingin mencoba untuk berteman.

Ting! Handphone Na Young berbunyi

RealJi95 : Anyeong, nae dongsaengJ Sedang apa,hmm?

ChoiNY : Sedang bosaaannnn

RealJi95 :Mwoyaaa... Apa kau sudah bosan dengan Oppa dan BTS,eoh?

ChoiNY : Tentu saja tidak,Oppa. Aku hanya bosan mengurus teman satu kelompokku. Satu cerewet satu mesum. Menyebalkan.

RealJi95 : Mesum? Yayayaya!!! Na Young-ah, hati-hati dengan namja yang mesum. Kalau kau diapa-apakan kenapa? Tidak bisakah kau ganti kelompok? Laki-laki mesum itu sangat berbahaya.

ChoiNY : Kau terlalu overprotect, Oppa. Aku sudah besar, aku bisa menjaga diri sendiri.

RealJi95 : HAHAHA! Aku tadi diberitahu Taehyung kalau kau jatuh dan terluka, Youngie-ah. Kau masih kecil.

Woah, Kim Taehyung sialan, akan ku kutuk kau jadi monyet jika aku bisa sulap.

ChoiNY : Aku mau tidur. Jalja, Oppa.

Setelah itu tidak ada balasan lagi dari Jimin. Sebenarnya aku belum mau tidur. Aku kesal dengan Taehyung. Bisa-bisanya dia membuatku malu. Semoga saja dia bilang itu hanya pada Jimin. Bagaimana kalau di depan Jungkook? Ahh, aku malu.

-------

1.24 am

16-04-17

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

That Idol[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang