Yoongi melepaskan pelukannya. Ia berjalan menuju letak roti beserta selainya berada, diambilnya dua helai roti, lalu mengolesinya dengan selai cokelat favoritnya.
Ia kembali menghampiri Jimin. Meminta Jimin untuk menggendong dan mengantar kamarnya. Jimin hanya menurut. Ia paham benar, saat ini Yoongi-nya sedang dalam mood manja. Dan Jimin, akan dengan senang hati melakukannya. Bagaimana tidak, Yoongi akan terlihat sangat manis, seksi dan agresif disaat yang sama. Tentu, hal itu takkan Jimin lewatkan begitu saja.
“Ayo dimakan~” rengek Yoongi sambil menyodorkan roti, menyuapi Jimin. Jimin hanya tersenyum, lalu memakan roti itu sampai habis. “Good boy” ujarnya dan mengecup bibir Jimin.
Mereka sudah terduduk diatas ranjang Yoongi dengan posisi Jimin memangku gadis itu. Jimin meraih segelas susu yang berada di nakas sebelah ranjang, lalu menyerahkan pada Yoongi.
“Kau pun harus mengisinya sayang. Minum ini, hmm?”
Yoongi hanya menggeleng. Jimin kembali membunjuk, namun tetap saja Yoongi tak ingin meninum susunya. Jika sudah seperti ini, ia tak punya pilihan. Diminumnya susu itu setengah gelas, lantas ia mencium bibir Yoongi dan membagi cairan putih tersebut kepadanya. Membiarkan gadisnya menghabiskan susu dari mulutnya. 'Manisnya..' gumam Jimin dalam hati.Setelah menelannya, Yoongi melumat habis bibir Jimin. Menjilat dan menyesapnya. “Ummhh..” gumam sang gadis mendesah disela-sela ciumannya. Pun lengannya mengeratkan pelukan dileher Jimin, menekan tengkuknya dan menuntut lelaki itu menciumnya lebih dalam. Jari jemarinya mulai meremas lembut surai abu-abu milik kekasihnya. Seketika itu pula nafsu Jimin memuncak. Keduanya kini tengah saling menyesap dan melumat bibir pasangannya dengan ganas.
Cukup lama mereka berciuman, Jimin tahu napas gadisnya mulai tersengal. Dengan sedikit tak rela, ia melepas ciumannya, menatap dalam manik Yoongi Kini lengannya mulai membelai rambut sang gadis. Kembali dikecupnya bibir candu milik Yoongi yang telah merekah itu.
“Bibirmu selalu terasa manis, aku sangat merindukannya” Ucap Jimin sambil mengusap bibir bawah kekasihnya itu.
Seulas senyum -lebih tepatnya sebuah seriangaian- terlukis diwajah Yoongi. “Ah benarkah?” ia menatap dalam manik hitam kekasihnya, menggodanya dengan mengusap dada lelaki itu dengan lembut dan sensual.
Selanjutnya, lengan Yoongi mulai membuka kancing kemeja Jimin satu per satu, bibirnya pun kini telah mendarat mulus dibibir penuh sang lelaki. Kembali melumat dan menyesapnya.Tanpa terganggu apapun, keduanya melanjutkan kegiatannya, bercinta –atau lebih tepatnya 'seks' bagi Yoongi- karena rasa cintanya pada Jimin telah berubah menjadi sebuah kebencian. Yah, sepertinya akan menjadi pagi terpanas bagi mereka.
.
.
.Sudah kesekian kalinya, teriakkan keduanya terdengar bersamaan dengan klimaksnya yang terasa begitu nikmat. Lelah, namun memabukkan. Kerinduan pada gadisnyalah sangat membuat Jimin tersiksa. Tapi semuanya melebur ketika ia sadar gadis dibawahnya adalah sosok nyata. Min Yoongi-nya telah kembali. Dan senyum bahagia seketika merekah diwajah Jimin. Bercinta dengan sang kekasih selalu saja membawa energi baru untuknya.
Dikecupnya rambut sang gadis dan memeluk erat tubuh mungilnya. "Damn! I miss you so bad" bisiknya dengan mengusap lembut punggung putih kekasih gulanya itu.
Yoongi mendongak, maniknya tepat menatap mata lelakinya. Dengan lembut ia mengusap peluh didahi Jimin, serta membelai mesra surai abunya. Ia pun kembali menunjukkan seringaiannya “Yeah, I miss you too..” ujarnya menggoda dengan mengusap sensual dada bidang Jimin. Perlahan, gadis itu melepaskan pelukan sang kekasih. Ia pun merangkak naik ke atas tubuh lelakinya dan duduk diantara selangkangan kekasihnya itu, seraya berucap lirih "..miss when you inside me.."
“Jiminnhh...” panggilnya menggoda, sembari bergoyang diatas lelaki itu yang menimbulkan sensasi nikmat saat ujung milik Jimin menyentuh bibir lubangnya yang masih sensitif. "uuh.." desahnya lagi.
Geraman nikmat Jimin kembali terdengar. Hal itu membuat Yoongi semakin semangat untuk lebih menggodanya lagi. “Chagiyahh..hanbeondo~” pinta Yoongi merengek sembari mengedipkan genit sebelah matanya. Ia pun mulai menggesekkan kepala penis Jimin ke bibir lubang sensitifnya.
Oh astaga, sensasi ini sangatlah memabukkan. Bagaimana mungkin gadisnya ini bersikap begitu agresif? Rasanya ingin kembali menerkam dan membuatnya menjerit nikmat. Sungguh, ia tak mampu menolak permintaan sang gadis. Apalagi dengan serangan aegyeonya, Ia tampak semakin menggoda. Dan seketika itu pula gairah Jimin kembali naik akibat perlakuan kekasihnya.
Tergesa, ia menarik tengkuk Yoongi, mencium bibirnya dan melumatnya sekilas. “Do, what you wanna do babe...” bisiknya dengan mengerlingkan matanya. “Carilah kenikmatanmu sendiri, sayangku” Lanjutnya sambil meremas kedua payudara sang gadis.
“uhh, of course..” jawab Yoongi yang kembali menggesekkan miliknya dengan milik Jimin yang kembali mengeras. Detik kemudian, yang terdengar hanyalah suara leguhan dari keduanya.
‘Oh! Rasanya begitu nikmat saat bercinta. Apalagi bersama kekasih yang amat kau cintai’ batin Jimin.
.
.
.Yoongi kembali meleguh disaat lengan kekar Jimin mulai menjamah tubuhnya -lagi. Meremas serta memilin kedua putingnya. Masih dengan menggoyangkan pinggul, gadis itu terus menggoda Jimin yang berada dibawahnya. Entah mengapa, dirinya masih enggan untuk memasukkan milik Jimin kedalam lubangnya.
Jimin mengerang frustasi. Kenapa gadisnya ini senang sekali menggoda dirinya. “Mau sampai kapan kau terus melakukan itu sayang? Tidakkah kau ingin aku didalammu, hmm?” tanya Jimin. Dalam kalimatnya jelas tersirat bahwa ia memohon kepada sang gadis. Ia tersiksa man! Juniornya menginginkan sarangnya saat ini juga.
Yang ditanya hanya menggelengkan kepala. Kemudian lengan gadis mengulur, mencoba meraih kedua lengan prianya. Mengusap perlahan serta menggodanya. “Jimiiiin bangun~” dengan nada merengek Yoongi menarik lengan sang kekasih dan memintannya untuk bangkit.
Dengan sedikit malas, Jimin bangkit. Terduduk diatas ranjang dengan memangku gadisnya. “Ada apa hm? Kenapa berhenti?” Jimin bertanya seraya menarik tubuh Yoongi agar menempel.
Bukannya menjawab, yang Yoongi lakukan malah mendekatkan wajah mereka. Mencium lelaki itu dengan rakusnya, seakan-akan hari ini akan menjadi terakhir kalinya mereka bercinta. Jimin menyadari, ada yang berubah dalam diri sang kekasih. Gadisnya tampak berbeda dari biasanya.
Namun, semua kecurigaan itu lenyap kala Jimin merasakan ujung kejantannya mulai merasakan kehangatan Yoongi. Siapa sangka, rupanya sang gadis tengah berusaha memasukkan milik Jimin ke dalamnya, surga dunia bagi keduanya. Jimin pun berniat membantu sang gadis yang nampak kesulitan dengan ikut mendorong pinggul dan mulai memasukkan penisnya agar terbenam sempurna kedalam tubuh Yoongi.
“Akhh!!" teriak sang gadis sesaat, setelah Jimin menyodokkan miliknya dengan keras. Ia memandang wajah gadisnya yang tampak sedikit kesakitan. Memeluk erat kekasihnya dan mengecup telinganya perlahan.
"It’s oke, sayang" bisiknya menenangkan, yang kembali menjamah tubuh Yoongi seraya mengecup bibir ranumnya. Tak hanya disitu, ia pun menurunkan ciumannya ke leher Yoongi kemudian merangkak naik menuju telinga sang gadis.
Dirasa gadisnya mulai nyaman, ia pun mengangkat pinggang gadis itu dan berbisik, "Move dear.." pintanya.
Bak sebuah mantra, dengan patuh yoongi menuruti permintaan Jimin. Ia pun mulai menaik-turunkan tubuhnya diatas lelaki itu.
Leguhan demi leguhan Yoongi terdegar kala milik Jimin menyentuh titik terdalamnya. Dan rasanya, Oh begitu nikmat tiada tara, ketika Jimin pun menggerakan pinggulnya berlawanan arah dan menghujam g-spotnya berkali-kali.
Lagi dan lagi, sepertinya dinding kamar Yoongi akan menjadi saksi bisu betapa ganas dan kasarnya permainan mereka pagi ini.
.
.To Be Continue
Omaigat ini apa -_-
Kaga nyangka otak gue sangat mesyum 😅
Monggo di enjoy yak, jangan lupa voment 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Why...? [Slow Update]
Fiksi PenggemarYoongi tersenyum miring. Tatapannya langsung menusuk manik hitam milik Jimin, membuat wajah lelaki itu dipenuhi rasa bersalah yang begitu dalam. "Adiòs...Park Jimin!!!"