Ending of history

7 0 0
                                    

   Pagi hari yg di selimuti kabut membuat kota Bandung seperti kota terkutuk karna kesepian di kota itu yg membuat orang yg berada di kota tersebut enggan mau keluar rumah. Cuaca yg tambah dingin karna kabut membuat semua orang hanya ingin bermalas malasan di kasurnya masing masing . Belum lama kemudian, kota Bandung di guyur hujan lebat . Tetapi hujan itu hanya berlangsung selama 1 jam . Hujan lebat itu tergantikan oleh gerimis kecil yg membuat kota itu menjadi mistis dengan cerita cerita kelam masa lalu Ayla dan smua orang Bandung. Ayla terbangun  dari tidur nyenyak nya karna mimpi kelam masa lalu yg datang lagi merasuki pikirannya. Ayla segera duduk di pinggir kasurnya yg terletak di samping jendela. 'Mengapa kejadian itu menghampiri pikiran ku? Apakah adik ku ingin mengatakan sesuatu? Apa dia rindu akan kehangayan  keluarga yg dulu bersamanya? . Gaboleh gaboleh , dia udah tenang di sana.' Ucapnya oleh pikiran yg ada di kepalanya. 'Duh jangan. Gue gaboleh mikirin itu lagi. Itu udah masa lalu' . "DORRR." Nael mengagetkan Ayla yg sedang berdiam di kasurnya. Ayla terjatuh dari kasurnya dan palanya mengenai meja kecil yg berada di antara jendela dan kasurnya tersebut.  'Kaka. Kaka. Kaka bangun..' suara tersebut melayang menghantuinya di sekelilingnya . Seketika Ayla yg pingsan terbangun dari jatuhnya. Ia melihat sekelilingnya dan ia sudah berada di tempat tidurnya lagi. Ayla membuka matanya pelan pelan. Kepalanya yg pusing lama kelamaan menjadi normal . Ayla meraba raba kepalanya. Dan benar saja, ada hansaplast di dekat alisnya. "Aduh sakit." Ayla bergumam dan mulai membangkun kan posisi nya. Nael yg berada di sampingnya , sontak kaget dan langsung membantu Ayla untuk bangun. "Ayla maafin gue. Sumpah gue gatau kal-"." Ah elo sih , sakit nih. Kelewatan lo bercandanya." Sahut Ayla yg memotong pembicaraanya sembari jalan dengan memegangi hansaplast di kepalanya menuju jendela di samping kasurnya. "La sumpah gue ga bermaksud un- "." HAHAHA mampus gue kerjain. Lu kira gue ngambek kan? Engga lah. Emang gue gampang baper gitu? Sans aja "." Elu bikin gue kaget aja. Emg princess satu ini ngeselin bangettt." Jawabnya sambil mencubit hidungnya . "Gausah cubit cubit juga kali. Tambah sakit ini gue dah "." Iya iya maaf . Btw lo kebo banget, ini udah jam 10 loh "." Hah demi apa? "." Iya princess kebo, lo udh tidur berapa jam ? Ayo makan . Gue denger tuh cacing di perut lo minta makan." Pipi Ayla seketika memerah dan nyengir karna memang perut Ayla sudah meminta makan . Nael langsung menggandeng dan menarik tangan Ayla. Ayla sontak kaget, tetapi ia hanya mengikuti Nael yg sedang berjalan di lorong villa tersebut . Villa yg di buat oleh orang tua Nael sangatlah besar . Lorong villa tersebut menyambungkan  ruang makan dan aula yg bersebrangan tetapi lumayan jauh. "Nah ayo makan . Perut lo udah butuh asupan tuh." Ucap Nael sambil tertawa . " ihh apaansi Nael . Bercanda mulu "." Iya iya , udah makan sana. Gue tadi udah makan , tinggal minum." Mereka mengerjakan pekerjaan masing masing. Ayla sedan mengambil makan , dan ke balikannya , Nael sedang mengambil minum . Nael yg sudah wangi dan rapih oleh baju polos berwarna hitam dengan jeans nya membuat iya tampak tampan . Sedangkan Ayla masih memakai baju tidurnya, dan rambutnya yg berantakan membuatnya terlihat seperti gelandangan . Mereka segera balik menuju meja makannya. Ayla melahap makanannya dengan cepat. "Buset, itu lo udah ga makan berapa bulan ? "." Eh sialan lo El. Baru juga makan"." Muka lu kayak gelandangan La"." Tuhkan ngeselin nih ya bocah "." Elu yg bocah Ayla." Jawab Nael sembari mengacak acak rambut Ayla. "Ahh , jangan ganggu gu- "." Pagi semuanya." Mike datang berjalan menuju ruang makan melewati lorong mengenakan celana hitam di lengkapi dengan kaos polos putihnya . Ia mengenakan parfum yg membuat ruang makan tersebut menjadi wangi ." Aduh perut gue laper nih , udah minta makan "." Ya makan lah Mike. Lo bego apa gimana sih? "." Heh Nael kasar banget , mau gue ambilin ga Mike? "." Engga makasih. Gue bisa sendiri "." Dih Ayla, kesambet apaan luu? "." Ah.. ah engga.. ." Jawab Ayla terbata bata sambil mengunyah makanan di mulutnya . Mereka makan bersama di ruang makan. Orang tua dan adik mereka sedang asyik berenang di kolam renang. Cuaca kota Bandung seketika berubah cerah. Matahari membuat kota Bandung sangatlah cerah dan meredakan suhu di kota tersebut. "Eh Ayla, itu kepala lo kenapa? "." Ah, engga papa kok"." Tadi dia jatoh kejedot meja gara gara gue kagetin , dia juga tadi sempet pingsan sambil ngiggo nyebut nama adeknya"." Parah lo Nael. Kasian Ayla"." Udah gapapa kok Mike." Jawaban Ayla tersebut membuat ruang makan terasa hening. Hanya ada suara sendok dan garpu yg menari di atas piring. Di tambah suara burung berkicauan dan pohon yg menari karna angin. "Jadi hari ini kita mau ngapain? "." Hari ini kita free, bebas mau ngapain aja. Besok kita belanja terus pulang ." Jawab Nael dengan nada sedikit ketus. "Biasa aja kali El? Gue kan nanya, bukan marah". "Siapa juga yg marah? "." Udah udah , kalian ini ribut mulu. Gue gabisa minum dengan tenang nih." Sahut Ayla yg tadi sedang meneguk minumannya. " yaudah terus kita mau ngapain?. " lanjutnya . "Gue sih udah janjian sama Salsa buat jalan nanti sore. Mungkin bakal jadi terakhir kalinya gue liat dia di Bandung "." Lah lo udah janjian sama dia?"." Ini lo ga liat dari tadi gue megang hp? Gue lagi chatan sama dia". " kalo gitu , kita juga jalan berdua aja Ayla. Kita juga bisa, gak Mike doang , ya kan ?"." Hooh." Jawab Ayla sambil mengangguk. "Yaudah gue cabut dulu , gue mau ke kamar , mau telfonan sm ayang beb "." Idih lebay banget lo , sambil ngomong ayang beb lagi. Jadian aja belom lo ." Sahut Nael bercanda ." Soon mas , soon". Ayla tidak berkata apa apa.. yg dia rasakan hanya sakit di dadanya mendengar pembicaraan mereka berdua. Dan seketika Mike pergi meninggalkan mereka berdua . "Halo? Halo? Kok diem aja ? Dari tadi gue manggil loh." Ucap Nael seraya melambaikan tangannya di depa muka Ayla . " eh iya apa?"." Lo ngelamun mulu. Nanti kesambet loh"." Hah, iya iya udah engga"." Nah yaudah , mending kita jalan keluar aja, kan udah engga ujan . Tapi di sekitar villa aja , kalo jalannya nanti sorean dikit"." Iyaudah." Ucap Ayla sembari menyusuri lorong menuju aula. Tempat di mana pintu keluar menuju pintu villa. "El, tadi malem sebenernya gue di datangin adek gue"." HAH? Serem bgt. Dia wujudnya gimana?? Dia ngapain lo? Dia ngomong apa?." Beribu pertanyaan keluar dari mulut Nael yg membuat Ayla muak mendengarnya. "Gue di datengin di mimpi. Trs tadi pas gue pingsan , dia juga dateng. Dia manggil manggil gue nyuruh bangun "." Ohh, yaudah gausah lo pikirin , kan itu masa lalu. Dia juga udah tenang di sana "." Tapi dia-"." Kok bandel sih ? Kan gue udh bilang , gausah di pikirin . Nanti lo nangis. Gue gamau liat lo nangis ." Sahut Nael memotong pembicaraan Ayla. "Gue masih resah , gimana kalo kita ke makam nya aja? Gue mau doain dia biar tenang di sana." Nael langsung pergi mengambil kunci mobilnya dan menarik Ayla masuk ke dalam mobil saat Ayla masih berbicara. Ayla masih memakai piyamanya dan ia sempat memarahi Nael. "Duh Nael gue masih make piyama. Gue malu "." Lah malu kenapa? Emang siapa yg bakal liatin elu? Mending mereka perduli "." Iya tetep aja.. " sahutan Ayla membuat mobil hening. Mereka melaju menuju makam adiknya , melewati pohon yg rindang.Mereka mengunjungi makam adik Ayla dan mendoakannya . Setelah itu mereka pergi lagi pulang ke villanya. Makam itu terletak tak terlalu jauh dari villa Nael, itu yg membuat mereka sangat cepat mengunjunginya.
"Nah udh sampe , nanti jam 3 kita keluar. Lo dandan yg rapih ya"." Siap bosq." Jawab Ayla dan mereka lanjut ke kamar masing masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang