Two

5.5K 524 3
                                    

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto only. I don't take any material profit from it.

Pairing : SasuFemNaru

Rated : T+

Genre : Romance, Drama

Warning : Gender switch, OOC, maybe OC, typo (s)

Note : Don't like, don't read.

Happy reading!!! 😘😘


Dua


"Naruto, aku sudah dari tadi mencarimu kemana-mana."

Naruto baru memasuki kantor ketika mendengar suara teriakan dari kejauhan.

"Senior Kakashi Ada masalah apa?" Hatake Kakashi adalah rekan kerjanya di majalah ini. Dia sangat ahli dalam merayu para selebritis, ditunjang oleh wajahnya yang tampan juga tutur katanya yang manis tidak salah kepala editor selalu mempercayakannya bertanggung jawab pada pemotretan sampul.

"Istriku tampaknya akan melahirkan. Jadi bisakah kau tolong aku untuk sesi pemotretan dengan Supermodel Nat-chan besok?"

'Nat-chan?' Naruto mengernyit. "Sebenarnya tak masalah, tapi yang kudengar dia termasuk model yang cukup sulit diajak kerja sama. Jika bukan dirimu aku takut ia akan menolak."

"Aku sudah memikirkan itu. Kamu pergilah dan cobalah dulu. Jika benar -benar tak bisa, kau bisa menghubungiku."

Keesokan harinya ketika Naruto bertemu dengan si perfeksionis, elegan, dan glamor Nat chan Naruto benar-benar terkejut. Dia tidak begitu familiar dengan selebriti di kota ini dan tidak pernah melihat foto gadis itu sebelumnya. Jadi ia tak tahu bahwa sebenarnya Nat chan benar- benar mirip temannya di Universitas Konoha dulu.

Si ceroboh dan pemalu Hinata begitulah temannya dulu, melihat sosok wanita di depannya itu menyilangkan kaki panjangnya dan merokok dengan sangat ahli juga tampak menggoda...

Jujur Naruto tak berani menanyakanya. Mungkin mereka berdua cuma mirip.

Tiba-tiba Nat chan si supermodel melihat ke arah Naruto dan bertanya. "Hey, kau tidak mengenaliku Naru."

"Hinata?"

"Jika bukan aku lalu menurutmu siapa lagi." kekehnya sarkatis.

"Naruto,kau dan Nat chan sudah kenal satu sama lain rupanya?. Ini benar-benar bagus." kata seorang rekan yang datang bersamanya.

"Ketika aku masih mahasiswi tahun pertama di universitas, dia tidur di ranjang atas, dan aku mendapat ranjang bagian bawah."

"Di universitas, teman sekamar adalah teman paling dekat." Hinata ikut menjawab.

Sepuluh menit kemudian sambil mengambil foto Nat chan Naruto sadar betapa temannya itu telah banyak berubah. Dibawah sorot lensa kamera orang itu bukan lagi si ceroboh Hinata.

'Lalu menurutmu siapa lagi.'

Naruto teringat ucapan Nat chan tadi. Seorang photografer yang baik dapat menangkap jiwa orang-orang di balik lensa. Tapi, Naruto tak bisa menangkap jiwa Nat chan. Mungkin keahliannya masih kurang atau busa jadi orang yang di fotonya tidak memilikinya.

Oh, Baby! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang