SATU

114K 4.3K 113
                                    

Matahari terlihat mulai meninggi saat jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat sepuluh menit.

Belum lagi kendaraan mobil maupun motor tampak sudah memenuhi sepanjang jalan kota Bandung. Hal ini membuat salah satu pengendara mobil sedan berwarna hitam yang sama-sama terjebak macet, mendadak cemas akan waktu yang ia kejar saat ini.

Pria setengah baya itu, sesekali melihat ke arah kaca menuju belakang tempat duduk. Di mana di sana tampak seorang gadis remaja tak lain adalah anak dari majikannya itu, sedang asyik duduk santai sembari mendengar lagu lewat headset di kedua telinganya.

Pria itu tersenyum sambil segera fokus kembali menjalankan pelan mobilnya. Dirinya sudah terbiasa dengan sikap santai anak majikannya, padahal gadis itu tahu, kalau hari ini adalah hari pertamanya masuk di sekolah barunya.

Setelah memakan waktu perjalanan hampir 20 menit, akhirnya mobil tersebut berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Tanpa menunggu banyak waktu lagi, pria itu segera turun dari dalam mobil lalu membuka pintu belakang.

"Terima kasih pak Lukman."

"Sama-sama Non."

"Vira masuk dulu ya pak, entar pulangnya Vira bakalan hubungi bapak oke?!"

"Hehe oke."

Gadis itu tidak langsung masuk menuju ruangan kepala sekolah, melainkan ia berdiri diam menatap suasana sekolah dari balik gerbang yang tertutup rapat.

"Hei kamu! Kenapa datang terlambat malah berdiri di situ?!" Sebuah suara sukses membuat gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah pos satpam. Di lihatnya seorang satpam bertubuh besar tengah berjalan menghampirinya dengan mimik wajah marah.

"Bapak panggil Vira ya?"

"Siapa Vira? Kamu ya Vira nya huh? Kamu kenapa datang terlambat?"

"Memangnya sudah masuk ya pak?"

"Ini sudah hampir jam 8. Kamu pikir ini sekolah bapakmu?! Main seenak pusarmu berani datang jam segini."

"Emang pusar rasanya enak pak? Vira belum pernah coba deh."

"Kamu-"

"Hehe peace pak bercanda ini. Ehmm boleh masuk ya pak? Vira murid baru di sini. Jadi belum tahu peraturannya masuk jam berapa gitu."

"Kamu mau bodohi saya ya?! Murid baru dari mana?! Buktinya kamu sudah pakai seragam sekolah ini!"

"Bapak pegang deh lengan bajunya masih keras bahannya terus masih baru gini masa gak kelihatan?"

Satpam itu segera meraih ujung lengan bajunya dan melihat secara detail, "Ternyata benar kamu murid baru."

"Berarti Vira boleh masuk donk iya donk pak iyakan ya???!!"

"Eitss tunggu dulu." Satpam itu kembali menatap dirinya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Rambut hitam lurus sebahu, dengan poni yang di belah ke kanan. Postur tubuh yang tinggi, tas punggung berwarna putih serasi dengan warna seragam dan warna sepatu. Jam tangan berwarna abu-abu sepadan dengan warna dasi dan rok kotak-kotaknya. Terakhir kacamata besar melekat di mata. Kacamata yang menurutnya sudah sangat lama serta begitu kuno.

PRINCE'S CHARMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang