Harus datang sepagi ini disuruh kapten, ah, mau gak mau, ini perintah. Kalau gak dilaksanain, itu hanya membuat kepala tim kecewa.
Mungkin saja Galang mau membahas tentang balap.
“Dateng juga” Ucap Galang dari belakangku dan membuatku terkejut.
“Ini perintah kan?”
“Iya, itu lu tau”
“Gue denger-denger analisa lu di balap kuat ya?”
“Benarkah? Oh aku terkejut” Aku berusaha membuatnya jengkel.
“Kita pemanasan dulu, abis itu gue mau liat lu nyusun data latihan, data waktu, data kecepatan sama data finish, nah abis itu lu nyusun strategi buat pebalap yang bagus kayak gimana, terus abis itu kalo ada masalah lu selesain aja sendiri ya”
“HEH? LU PIKIR OTAK GUE ADA 2 GITU?”
“Emang otak ada dua kan. Otak kecil sama otak besar. Lu sekolah ngapain aja? nyemilin kwaci?”
“Gue sama kapten Jo gak kayak gini”
“Jo beda sama gue”Makin hari makin nyebelin dan hampir membuat kepala ini meledak.
Aku menganalisa dari pagi sampai siang hari belum selesai. Semuanya ditanganku, gak ada yang berani membantuku karena Galang mengancam kalau ada yang membantuku, akan dia suruh lari 3 putaran sirkuit. Setengah sirkuit aja mau pingsan apalagi 3 -_-
“HANAAAA”
“Apaansih Nad, kayak kecapean gitu. Ketauan dari nafas lu”
“Lo liat nih kelakuan Galang. Masa semua kerja analisa latihan sampe analisa pebalap gue yang megang. Kan banyak banget Na, kepala gue mau pecah tau”
“Ya dia mau ngelatih lu biar lu bisa mengerjakan semuanya dengan baik dan benar kali Nad”
“Ah tau ah gue pusing”Aku mengakhiri pembicaraan melalui telepon dengan Hana. Bagaimanapun juga, dia akan tetap membela Galang.
“Nad, lu ini jam 1, lu belum makan siang” Ucap Irgi
“Ah tanggung Gi”
“Sabar aja sama Galang, dia sebenernya gak gitu kok”
“Gak gitu gimana gi? Rese begitu kok”BUUKK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kapten
Teen FictionNadin Mananta harus berada di sekolah balap Merah Putih untuk mengasah kemampuannya dalam memacu kecepatan. Tidak disangka ia harus berhadapan dengan kapten tim balap yang menjengkelkan yaitu Galang Fautsa Hakim, orang yang disukai sahabatnya sendir...