"Bukannya kemarin-kemarin lo pake motor?" tanya Caca untuk menghilangkan rasa awkward di dalam mobil Bulan.
"Materi dialognya apa?" jawab Bulan mengalihkan pembicaraan.
Sebenarnya jawaban dari pertanyaan itu sangat simpel, yaitu karna Caca sedang memakai rok, Bulan hanya tidak mau merepotkan Caca, membawa motor dengan menggonceng Caca yang memakai rok. Bulan ini tipe-tipe orang yang diam-diam menghanyutkan.
"Drama kayak Cinderella gitu-gitu. Kita cuma disuruh bikin doang ga disuruh praktekin di depan kelas" kalimat terakhir yang membuat suasanya hening lagi.
Caca sibuk menghayalkan oppa-oppa ganteng di drama yang dia tonton kemarin, tanpa sadar bahwa dia sudah sampai di tujuan.
"Turun"
"Lahh, udah nyampe? Ehh tapi ini kan rumah Vano"
"Kata siapa?"
"Waktu hari pertama gue sekolah, gue pulang jalan kaki, trus tiba-tiba ada Vano jalan samping gue. Trus Vano masuk ke sini."
Bulan yang mendengarkan hanya tersenyum dengan senyuman tipis andalannya mengingat kejadian 1 bulan lalu saat Vano tiba-tiba masuk ke rumahnya dan mencoba membuat Bulan cemburu.
"Permisi. Ortu lo mana Lan?" kata Caca saat memasuki rumah Bulan.
"Kerja. Diem di sini, gue mau ganti baju" kata Bulan dan langsung pergi ke kamarnya.
Sementara Bulan mengganti baju, Caca sibuk memperhatikan ruang tamu Bulan. Caca melihat foto-foto keluarga Bulan dan di sana terdapat Bulan yang tersenyum bahagia, bersama dengan orang tuanya dan...
" Kak Revan?"
"Ayo, kerjain" suara Bulan tiba-tiba yang membuat Caca kaget.
"Eh, ayo. Lan gue mau nanya dong, itu yang difoto keluarga lo yang di samping lo itu siapa?"
"Ohh dia Revan abang gue, dia lagi kuliah di Australia"
"DEMI APA?" teriak Caca yang membuat Bulan kaget.
"Kenapa lo? lo kenal ama dia?"
"Eng-enggak, cuma takjub aja gitu, orang kuliah di Australia, kan keren. Udah ayo kerjain" kata Caca mengalihkan pembicaraan.
Setelah menghabiskan 3 jam berkutat dengan bahasa yang memusingkan, Caca langsung merapihkan alat tulisnya.
"Akhirnya, gue langsung pulang ya Lan, salam sama ortu lo ya. Dah" kata Caca melambaikan tangannya ke arah Bulan dan langsung berjalan ke pintu rumah Bulan.
"Hati-hati" kata Bulan di depan pintu rumahnya.
"Iya. Eh?" Caca langsung menengok ke belakang dan mendapati pintu rumah yang sudah tertutup.
"Iya bener. Dia orangnya" kata Bulan yakin.
Sesampainya di rumah, Caca langsung mengingat perkataan Bulan tadi.
Flashback mode on
7 years ago.
"Kakak pergi dulu ya, mungkin cuma 7 tahun" kata Revan, kakak Bulan
"Yaudah aku bakalan nungguin kakak. 7 tahun itu bentar kan?" ucap Caca polos kepada cinta monyet pertamanya.
"Kalau kamu sabar pasti sebentar. Aku masuk ya, pesawatnya bentar lagi terbang. Baik-baik ya kamu di sini"
"Kakak juga yaa. Bye, jangan lupa oleh-oleh"
Revan pamit kepada orang tuanya, orang tua Caca, Atha dan seorang anak kecil seumuran Caca. Yang Caca ketahui, dia adalah adik Revan yang sangat suka menyendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
Ficção AdolescenteAnother highschool love story yang sangat-sangat biasa. Copyright 2017 by Cantika Dera